Beberapa hari kemudian…
Rey dan Nadia baru saja tiba di rumah sepulang dari sekolah. Begitu sampai, Rey langsung pamit ke kamar karena badannya agak kurang enak badan.
“Nad, gue ke kamar dulu ya!”
“Okay, lo baik-baik saja ‘kan?”
“Gue nggak kenapa-kenapa. Gue capek banget hari ini. Sudah ya!”
Rey langsung beranjak ke kamarnya. Sementara itu, Nadia memilih untuk pergi ke dapur mencari makanan. Di dapur, hanya ada Nenes yang sedang memasak makan siang.
“Bi, hari ini masak apa?”
“Eh, Non Nadia sudah pulang. Ini Bibi lagi masak ikan bawal buat Non Nadia sama Den Rey.”
“Oh. Nadia ke kamar dulu ya, Bi! Mau ganti baju dulu.”
“Oke, Non. Selesai Non ganti baju, makannya pasti sudah siap.”
“Bener ya?”
“Siap!”
Nadia pergi ke kamar untuk berganti pakaian. Hanya membutuhkan waktu lima menit, Nadia selesai berganti pakaian. Karena cuaca hari ini sedang panas, ia memutuskan memakai kaos yang lebih tipis dan celana pendek. Tak lupa, ia juga mengikat rambutnya. Setelah berganti pakaian, ia memutuskan untuk mengajak Rey makan siang bersama.
“Rey, makan yuk!” panggil Nadia sambil mengetuk kamar yang bersangkutan.
Tak ada respon dari Rey.
“Apa gue masuk saja seperti kemarin-kemarin? Semoga saja Rey sedang tidak mandi.”
Nadia membuka pintu kamar Rey secara perlahan. Ia langsung menoleh ke arah kamar mandi. Ia melihat pintu kamar mandi terbuka dan dalam keadaan gelap.
“Syukurlah, Rey sedang tidak mandi. Kalau nggak, gue bisa dikira mau ngintip lagi.”
Nadia melanjutkan langkahnya masuk ke kamar pria tersebut. Ia mendapati Rey tengah tiduran di atas tempat tidur dengan pakaian seragam lengkap serta sepatu yang masih dikenakan. Nadia geleng-geleng.
“Segitu capeknya lo Rey. Masa tidur masih pakai seragam dan nggak lepas sepatu. Mana posisi tidurnya nggak lazim.”
Nadia memutuskan untuk melepaskan sepatu serta kaos kaki Rey.
“Hmm, kok nggak bau? Biasanya kalau cowok pasti sepatu dan kaos kakinya bau.”
Setelah itu, Nadia memutuskan untuk membangunkan Rey.
“Rey, Rey, bangun!” panggil Nadia sambil mengguncang-guncang tubuh Rey.
“Hmm, kok dia nggak bangun-bangun ya? Apa dia sakit?”
Nadia memutuskan untuk mengecek kondisi Rey.
“Astaga, badannya panas banget. Dia demam ternyata. Gue harus kompres dia.”
Nadia pergi ke kamar mandi mengambil sebuah baskom serta handuk kecil untuk mengompres Rey.
“Semoga demam lo segera turun, Rey.”
Selain mengompres, Nadia juga membuka jas seragam Rey dan membuka dua kancing atas kemejanya. Menurut artikel yang pernah ia baca, jika seseorang demam, ia harus mengenakan pakaian yang tipis. Beberapa saat kemudian, Rey tersadar.
“Lo ngapain di sini?” tanya Rey lemah.
“Lo demam, Rey. Jadi gue rawat lo.”
“Lo rawat gue atau modus? Ini kenapa baju gue kancingnya kebuka dua? Lo mau lihat roti sobek gue?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Lagi
RomanceSetelah menjanda kurang lebih 10 tahun, Sarah memutuskan untuk menikah lagi dengan sahabat lamanya, Ryan. Akan tetapi, pernikahan tersebut mendatangkan masalah besar untuk kedua anak mereka. Kedua anak mereka, Rey dan Nadia saling bermusuhan dan mem...