15 - Kejutan

142 9 4
                                        

Beberapa bulan kemudian...

Hubungan Rey dan Nadia semakin membaik. Dari yang setiap hari bertengkar, sekarang hanya sekali atau dua kali. Suatu pagi, Ryan dan Sarah memutuskan untuk memberikan kejutan kepada kedua anak mereka.

“Rey, Nadia, bangun!” panggil Ryan dan Sarah sambil mengetuk kedua kamar mereka. Sarah mengetuk pintu kamar Nadia. Sedangkan Ryan mengetuk kamar Rey.

“Iya, Pa, Bu, sebentar,” jawab Rey.

“Papa masuk ya?”

“Iya.”

Sementara Nadia belum merespon.

“Sepertinya Nadia belum bangun, Yan.”

“Mungkin, kamu tolong bangunin dia ya! Aku masuk ke kamar Rey dulu.”

Okay, Yan.”

Ryan masuk ke kamar Rey. Rey baru saja selesai mandi dan sekarang sedang menyisir rambutnya yang masih basah.

“Ada apa, Pa?”

“Kamu sudah siap rupanya. Papa punya kejutan buat kamu.”

“Kejutan? Rey sedang tidak ulang tahun, Pa.”

“Papa juga tahu. Ini kejutannya bukan kejutan ulang tahun.”

“Terus kejutan dalam rangka apa?”

“Dalam rangka hubungan saudara kamu dan Nadia yang semakin membaik.”

“Astaga, Pa. Sudah sepantasnya kami seperti itu. Papa nggak usah kasih hadiah ke kami berdua.”

“Pokoknya kalian terima ya! Untuk detilnya, kamu bisa tahu setelah sarapan. Ayo, kita sarapan!”

Okay, Pa.”

Ryan dan Rey keluar kamar menuju ruang makan. Sementara itu, Sarah masih berada di kamar Nadia.

“Sayang, bangun. Nanti kamu kesiangan sekolahnya.”

“Iya, Bu. Sebentar lagi Nadia bangun.”

“Jangan pakai lama ya! Ibu dan Papa punya kejutan buat kamu.”

Nadia tersadar.

“Kejutan? Kejutan apaan?”

“Ada deh. Habis kamu mandi, langsung sarapan ya! Nanti Ibu kasih tahu setelah kamu sarapan.”

“Ya sudah, Nadia mandi sekarang!”

Nadia beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk dan segera bergegas ke kamar mandi.

“Kejutan, kejutan apa?🎵”

“Ada-ada aja kelakukannya.”

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, Nadia selesai mandi. Setelah berpakaian lengkap, mengeringkan rambut dan lain-lain, Nadia langsung menuju ruang makan.

“Selamat pagi, Papa, Ibu!”

“Pagi, Nadia. Ayo, kita sarapan!”

“Gue nggak disapa nih?”

“Eh, iya. Selamat pagi, Rey Renaldy, saudaraku yang ketemu pas gede.”

“Iya, kita ketemu pas udah gede.”

“Kita mulai sarapannya ya!”

Mereka memulai sarapannya. Beberapa saat kemudian…

“Pa, Bu, memangnya ada kejutan apaan sih?”

“Iya, Pa, Bu. Nadia penasaran banget nih.”

“Kejutannya ada dua. Mau yang pertama dulu atau yang kedua dulu?”

“Pertama,” jawab Rey dan Nadia.

“Mantap, kompak. Kasih tahu sekarang, Sar?”

“Sekarang saja, kasihan mereka.”

“Papa sudah belikan kalian mobil Mercedes Benz CLS-Class masing-masing satu unit.”

“Mobil? Papa seriusan?” tanya Nadia.

“Iya, Pa. Bukannya harganya sangat mahal ya?”

“Papa serius. Jaga baik-baik ya! Ini kuncinya.”

Thanks, Pa.”

“Iya, Pa. Thanks buat mobilnya. Rey akan jaga baik-baik. Oh, iya kalau kejutan yang kedua apa, Pa?”

“Eh, iya yang kedua kejutannya apa, Pa, Bu?”

“Kejutan yang kedua… kalian bakal punya adik.”

“Adik? Ibu hamil?”

“Iya, Rey, Nadia. Ibu hamil.”

“Wah, asyik! Nadia bakal punya adik!”

“Oh, iya sudah jam segini. Kalian bisa telat ke sekolah. Sebaiknya kalian berangkat sekarang!”

“Eh, iya. Rey, ayo kita berangkat! Hari ini gue ikut mobil lo saja ya? Gue lagi males nyetir mobil. Apalagi sekarang lagi hujan di luar.”

Okay. Papa, Ibu, Rey sama Nadia pamit sekolah ya!”

“Iya, Pa, Bu. Nadia sama Rey ke sekolah dulu ya!”

Okay, kalian hati-hati ya! Jangan ngebut-ngebut, Rey.”

“Siap, Pa!”

Setelah berpamitan, mereka menaiki mobil milik Rey.

“Mantap banget nih mobil. Plat nomornya juga keren. D 4372 REY.”

“Yang gue juga keren D 4327 NAD.”

“Kita berangkat sekarang ya!”

Rey menjalankan mobilnya menuju sekolah.

“Yan, makasih ya kamu sudah anggap Rey seperti anak kamu sendiri. Beliin dia mobil semahal itu.”

“Sama-sama, Sar. Aku juga makasih kamu sudah mau terima Nadia. Semoga mereka rukun terus ya!”

“Amin. Semoga anak kita nanti lahir dengan selamat dan bertumbuh besar menjadi anak yang baik.”

“Amin.”

The end.
©2021 By WillsonEP
Halo, Nikah Lagi Readers!
Terima kasih telah membaca cerita ini sampai selesai. Sampai jumpa di cerita lainnya...
Oh, iya vote dan comment untuk akhir cerita jangan lupa ya!
😍😍

Nikah LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang