Restu dan Lara: Part II

59 22 13
                                    

7 Juli 2021

Judul chapter : Penyesalan Tak Berujung
Genre : Romance, fanfiction
Author : shxxdind
Note : Lebih baik bacanya sambil dengar lagu di bawah ini ya...

Ku kira cinta itu indah
Tetapi ternyata tak seindah itu
Katanya cinta tak pernah salah
Takkan pernah berubah walau kadang hati
Tersakiti oleh salah
Katanya cinta tak pernah gagal
Gagal tuk memaafkan karna cinta tak pernah salah
Tapi mengapa cintaku kecewa
Tapi mengapa cinta
Cintaku salah
-Cinta Salah, Caitlin Halderman-

"Restu, kamu ngapain lari-lari gitu? Aku capek ngejarnya tau." Ujar Nadhira setelah berada di hadapan Restu.

"Lo gak liat kalau gue lagi ngejar cewe gue?" Kata Restu dengan nada ketus.

"Lah, masih pacaran?"

Restu tergelak mendengar itu. Lalu ia memicingkan matanya, "Menurut lo?"

"Res, dia tuh gak cocok sama kamu. Dia masih bocah, dia gak bakal bisa ngertiin kamu. Lihat, ada aku di sini yang siap buat ngertiin kamu!"

Restu mendecih melihat bagaimana percaya dirinya Nadhira mengucapkan kalimat itu. "Lo! Secara gak langsung lo bisa membuktikan bahwa elo lebih bocah dari anak SMP. Gue gak ngerti dan gue gak paham, kenapa lo dengan percaya dirinya bilang bahwa lo bisa buat ngertiin gue. Sementara tentang hal ini, lo bahkan gak ngerti apa-apa."

"Gak usah halu. Gue bahkan gak ada setitik pun rasa buat lo. Gue, cuma sayang sama Lara. Dan lo, gak punya tempat di hati gue. Inget, kita cuma sebatas anak bos dan karyawan. Gue cuma kerja di cafe bapak lo. Dengan kata lain, kita cuma rekan bisnis. Gak lebih." Sambung Restu dan berbalik arah hendak meninggalkan Nadhira yang terdiam dengan tangan mengepal.

"Ah oh iya, jangan sok kenal sok dekat sama gue." Final.

Restu berlari mengejar Lara yang sudah tidak lagi terlihat. Jika diingat-ingat lagi, setiap Restu kesusahan akan selalu ada Lara yang mendukungnya. Lara sangat menyayangi Restu. Restu tau itu.

"Dimana sih, Ra?" Restu mengacak rambutnya. Secepat itu Lara jalan.

Restu menelusuri setiap jalan yang dilewatinya. Tapi tidak kunjung ia menemukan Lara.

Frustasi, Restu pun mengeluarkan handphonenya untuk menelfon Lara. Terdengar bunyi tut tut tut dari handphone itu, tapi selanjutnya suara yang keluar bukanlah suara Lara, namun suara operator yang menyatakan bahwa handphone Lara tidak aktif.

"Parkirankah?" Monolognya.

Restu pun bergegas ke parkiran motor tempat Lara biasa memarkirkan motornya. Tidak ada. Tidak ada Lara dan motornya. Pikiran Restu berkecamuk. Bagaimana bisa Lara pulang sendirian membawa motor dengan kondisinya yang seperti itu? Apalagi ini sudah gelap. Lara itu perempuan.

Restu langsung mengeluarkan handphonenya dan membuka aplikasi Chatting.

Qilara♡

Ra... kamu dimana?
Udah gelap kok pulang sendirian?

Restu bodoh. Handphone Lara tidak aktif masih saja ia mengirim pesan. Tidak mau terlambat, Restu kembali ke ruang ganti dan mengambil kunci motornya. Dia bergegas untuk menyusul Lara.

The Various FlavorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang