Saeron's Love (II)

87 25 22
                                    

Selasa, 6 Juli 2021

Author : @Luluale_

Genre : Fanfiction, Romance,

Disclaimer : Hanya cerita Fiksi yang sederhana.

SAERON'S LOVE

Hari berganti hari, Saeron semakin mempercayai kalau Renjun benar-benar menyukainya. Setiap kali Saeron butuh, ia akan menelpon Renjun. Entah di mana saja dan Renjun pun hanya menuruti apa yang Saeron minta. Padahal dengan cara itu semakin membuat Renjun terperangkap dalam dunianya Saeron.

Dari mulai berangkat kuliah, ia bersama dengan Renjun. Saat ia menangis karena selalu ditolak oleh Hyunjin, ia selalu menelpon Renjun. Saat ia ingin pergi ke suatu tempat, ia akan menelpon Renjun dan anehnya Renjun justru biasa saja. Walaupun ia selalu kesusahan, tetapi Renjun terus saja menuruti apa yang Saeron minta.

Seperti malam ini, ia ikut bersama Saeron ke toko buku. Keadaan hati Saeron sedang tidak baik sekarang.

Renjun hanya membuntutinya dari belakang dan membiarkan Saeron memilih buku-buku itu.

"Hyunjin ... gimana caranya aku buat kamu percaya kalau nggak ada cinta yang lebih baik daripada aku mencintaimu?"

Renjun bersandar di rak buku, ia hanya menatap Saeron dari samping. Gadis ini benar-benar menyukai Hyunjin. Saeron pernah bercerita bahwa dirinya sudah menyukai Hyunjin sejak kelas 2 sekolah menengah atas. Renjun pun tidak tahu kenapa Hyunjin tidak menerima cinta dari Saeron? Padahal, apa yang kurang dari gadis itu? Saeron cantik, dia juga seorang penulis terkenal dan bahkan ibunya pemilik cafe terkenal di kotanya. Ah, mungkin sikapnya yang membuat Hyunjin tidak suka.

Renjun terus meneliti wajah gadis itu, rambutnya terurai bebas. Matanya sembap seperti habis menangis dan hidungnya memerah.

Tangan Renjun terulur menyalipkan rambut Saeron yang menghalangi wajahnya. Hal itu membuat Saeron menoleh dan sedikit menjauh.

"Renjun, jangan membuatku takut." Saeron menatap Renjun waspada.

Renjun tersenyum kecil, "Noona jelek."

Saeron melotot, "Yak! Anak kecil!" Ia mengangkat buku yang ada di tangannya.

"Noona jelek kalau habis nangis. Makanya nggak usah nangis," ucap Renjun.

Saeron mengabaikan ucapan pria di sampingnya itu, ia kembali berjalan mencari buku yang lain. Renjun menunduk dan mengulum bibirnya. Kenapa dalam sekejap, gadis itu terlihat seperti anak kecil?

***

Setelah keluar dari toko buku, mereka pun pergi menuju ke cafe. Saeron yang memintanya dan Renjun terus menurutinya. Padahal sebagian hatinya ingin bermain game, tetapi apa boleh buat? Noona-nya itu baik. Ia sering sekali membawakan makanan ke rumah di saat Renjun merasa lapar dan berbuat baik dengannya mungkin akan sedikit membalas perbuatan baiknya juga.

"Renjun."

"Hm?" Renjun menatap Saeron.

"Kamu masih suka sama aku?"

Renjun mengangkat alisnya, ia mengerjapkan mata berkali-kali. Renjun tidak bisa menjawabnya.

"Menjauhlah dariku, Renjun. Aku nggak bisa suka sama kamu, karena di hatiku cuma ada Hyunjin. Aku minta maaf. Aku selalu buat kamu sakit hati, tapi lebih baik aku menolaknya dari awal, 'kan? Daripada kamu terus-menerus menderita karena aku."

Saeron menyalipkan anak rambutnya ke belakang telinga, "Aku tau ini berat buat kamu, tapi lupakan aku. Aku nggak bisa suka sama kamu, aku yakin kamu akan mendapat gadis yang lebih baik dari aku."

The Various FlavorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang