Kelahiran kembali dari Abu

Bab 7

“Bu, aku merindukan kalian berdua, aku ingin pulang.” Air mata mengalir di pipi Shen Xi ketika dia mendengar suara yang familiar itu.

Wanita di seberang yang mendengar isak tangisnya dan tidak bisa menahan tangisnya. "Jadilah Nona Muda yang selalu kamu inginkan dan jangan mencari kami lagi."

"Bu, aku ada di luar!" Shen Xi baru saja selesai berbicara dan mendengar bunyi gedebuk di ujung telepon yang lain. Selanjutnya, pintu terbuka.

Sosok yang dikenalnya Tergesa-gesa keluar dari halaman dan berlari ke arahnya. Sosok itu berdiri di pintu masuk dan memandang Shen Xi. "Siapa yang menyuruhmu kembali? Pergi, kami tidak menyambutmu!”

“Bu, mereka memukulku,” keluh Shen Xi dan menangis saat dia menyingsingkan lengan bajunya untuk diperlihatkan pada ibunya.

Yun Jinping menatap putrinya yang benar-benar berantakan dan penuh luka. Tiba-tiba, dia merasakan dorongan kuat untuk menghadapi keluarga Su. Dia tidak bisa menahan emosinya sendiri lagi, jadi dia berlari ke depan dan memeluk Shen Xi dengan erat. “Kenapa kamu kembali? Kenapa kamu kembali?!”

Shen Xi adalah bayinya yang berharga. Baik Shen Tua maupun dirinya sendiri tidak berani menyentuhnya, dan berpikir bahwa keluarga Su memiliki keberanian untuk memukulnya!

“Bu, aku tidak akan pergi, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku salah, ini semua salahku, kamu dan Ayah tidak boleh meninggalkanku.” Shen Xi memeluknya dan menangis.

Yun Jinping mengangguk dan membawanya ke dalam rumah. “Jangan tinggalkan kami, pulanglah. Tidak peduli betapa miskinnya Ibu dan Ayah, kami tidak akan mengirimmu pergi kesana lagi. Yang paling penting adalah kita bersama sebagai sebuah keluarga.”

Setelah putri mereka pergi, mereka sama sekali tidak mendengar kabar darinya. Tidak ada yang tahu bagaimana Yun Jinping dan Shen tua melanjutkan hidup mereka. Mereka menghabiskan setiap hari mereka dengan air mata dan mereka akan menangis setiap kali mereka melihat barang milik putri mereka.

Yun Jinping membawa Shen Xi ke rumah sakit umum untuk perawatan. Setelah pulang, Yun Jinping semakin sedih semakin lama dia melihat Shen Xi dan menjadi marah. “Begitu ayahmu kembali, kita akan pergi ke keluarga Su dan memberi mereka pelajaran. Aku yakin mereka akan masuk akal untuk sekali. ”

Shen Xi sedang duduk di sofa dan memakan mie daging sapi ibunya. Dia bergumam dengan mulut penuh, “Bu, aku sudah memberi mereka pelajaran. Apakah menurutmu putri mu ini tipe orang yang suka Dibully?”

Sebagian besar waktu, Nyonya Yun sabar dan berbicara lembut. Dia hanya akan menjadi marah ketika itu berkaitan dengan putrinya.

Yun Jinping menghela nafas tanpa daya. Dia bertanya kepada Shen Xi, "Apakah kamu masih bisa makan?"

"Kenapa tidak?" Shen Xi tersenyum dengan kepala dimiringkan ke satu sisi. Dia mengisi dirinya dengan seteguk mie lagi. “Bu, mereka hanya sekelompok orang yang bukan siapa-siapa. BagiKu, mereka tidak penting dan tidak pantas untuk dimarahi.”

Baginya, mereka hanyalah musuhnya!

Yun Jinping berkata, "Apakah kamu benar-benar yakin bahwa kamu tidak akan kembali?"

Dia tidak ingin putrinya kembali ke sana. Terlepas dari betapa sulitnya hidup mereka, dia senang bahwa mereka akan berani menghadapi kesulitan bersama sebagai sebuah keluarga.

Dia dan Shen tua masih dalam kondisi Tubuh Yang sehat. Mereka tidak akan mati kelaparan.

“Mm.” Shen Xi menepuk dadanya dan secara tidak sengaja menyentuh lukanya. Dia menggeram saat dia meringis kesakitan, "Siapa pun yang kembali adalah bajingan!"

Yun Jinping bergegas maju dan menepuk lengannya dengan cemas. “Untuk apa kamu melakukan itu? Bagaimana jika kamu melukai dirimu sendiri?”

Shen Xi tertawa nakal dan memeluk pinggang ibunya. "Bu, kamu yang terbaik!"

Dengan cemberut, Yun Jinping mengetuk dahi putrinya dengan ujung jarinya. "Jangan nodai pakaian baruku dengan bibir berminyakmu."

Shen Xi menjawab, “Itu bukan hal baru, kamu membelinya dua tahun lalu. Jika ternoda, aku akan membelikanmu yang baru.”

Yun Jinping menunjukkan senyum puas. “Putri saya sudah dewasa dan tahu bahwa dia harus membeli baju baru untuk ibunya.”

Shen Xi menyindir, “Putrimu menggemaskan, bertanggung jawab, baik hati, dan dia akan menghasilkan banyak uang di masa depan untuk membayar kalian berdua. Apakah kamu bersedia mengirimnya pergi ke orang lain? ”

Yun Jinping menjawab, “Tidak.”