Kelahiran kembali dari Abu

bab 49

Shen Xi bisa dikatakan sempurna, Baik dalam riasan atau tampilan keseluruhan di antara kompetisi. Dia cukup menarik, bahkan lebih dari Guan Yue, yang membawa tim rias dan penata gayanya sendiri.

Setelah acara berakhir, seluruh penari, juri, dan tamu istimewa naik ke atas panggung untuk melakukan panggilan tirai dan penerimaan bunga.

Su Mushi tiba-tiba menyadari bahwa bunga yang disiapkannya Busuk karena kelopak yang layu dan terus berjatuh. Tidak mungkin dia bisa Membawanya di atas panggung.

Melewati dengan buket bunga lili yang mekar penuh, Pei Xu berhenti sejenak di depan Su Mushi dan bertanya, "Su Mushi, apakah kamu tidak akan memberikan bunga untuk Wanwan?"

Su Mushi melirik bunga-bunga busuk di dekat kakinya sebelum kembali ke Pei Xu. Dia memerintahkan dengan gigi terkatup. "Beri aku bungamu."

Pei Xu memandangnya dengan curiga dan dengan dingin mengejeknya. “Aku yang membeli bunga ini, jadi mengapa aku harus memberikannya kepadamu? Kamu tidak kebal hukum bahkan jika Kamu adalah putra tertua ketiga dari keluarga Su. ”

Su Mushi memberinya tatapan tajam. "Pei Xu, aku yakin kamu sengaja merusak bungaku untuk mendapatkan sisi baik Wanwan."

Pei Xu menatap Su Mushi seolah dia idiot. "Kamu gila!"

Su Mushi dengan kesal menggertakkan giginya. “Apakah menurutmu Wanwan akan lebih senang melihatmu atau aku? Berikan bunga itu kepadaku dan aku akan memberi tahu Wanwan bahwa kamu yang membelinya. Aku dapat membantumu mendapatkan rahmat baiknya. ”

“Apakah semua orang di keluarga Su itu SOK? Tidak, itu tidak benar. Seharusnya tidak tahu malu. ” Pei Xu mengejek. "Bagaimana Kamu tahu bahwa Aku mempersembahkan bunga-bunga ini kepada saudara perempuan mu itu?"

Dengan Percaya diri, Su Mushi memperingatkannya. “Kamu hanya mengejar Shen Xi karena iseng. Kamu tidak akan mendapatkan kesempatan lagi jika kamu menyakiti perasaan Wanwan lagi.”

Pei Xu meludah dengan jijik. "F * ck!"

Dia kemudian berjalan pergi.

Menatap sosok Pei Xu yang Pergi, wajah Su Mushi berubah masam saat dia menginjak bunga di bawah kakinya.

Ketampanan Pei Xu, ditambah dengan Wibawanya yang kuat dan kehadirannya yang angkuh membuatnya menonjol di antara kerumunan pembawa bunga.

Su Ruowan tidak bisa melihat Su Mushi tetapi melihat sekilas Pei Xu mendekat dengan ekspresi penuh kasih di wajahnya. Dia senang.

Dia tahu itu. Dengan Pei Xu tanpa malu-malu merayunya selama bertahun-tahun, dia tidak mungkin menyerah dengan mudah dan memilih Shen Xi sebagai gantinya.

Pei Xu dipenuhi dengan kebencian dan hanya ingin menarik perhatiannya dengan membuatnya kesal. Namun di sinilah dia, datang untuk memberikan bunganya.

Siapa pun akan tahu mana yang harus dipilih antara angsa unggul Atau itik jelek yang menjijikkan.

Mata Li Jingran melunak melihat Pei Xu menuju ke arah Su Ruowan. Nilai seorang wanita muda yang luar biasa tercermin melalui pengejaran banyak pria hebat.

Putri kesayangannya adalah salah satu wanita seperti itu. Putra dan ahli waris, milik keluarga bangsawan, dengan usia yang sama semuanya mengejar hatinya.

Anak-anak lelaki yang mengejar Su Ruowan ini akan berjuang untuk kebaikannya, seandainya dia tidak menolak mereka karena pertunangan dengan keluarga Gu.

Pei Xu memperlambat langkahnya saat mendekati Su Ruowan.

Su Ruowan terus tersenyum tetapi tetap tidak terganggu di matanya. Sangat penting untuk menjaga tetap waspada di mana pun dan kapan pun.

Dia tidak pernah menyukai Pei Xu tetapi dia menikmati menjadi pusat perhatian dan dirayu.

Sebagai anak haram, status Pei Xu tidak sesuai dengan miliknya dan satu-satunya putra keluarga Gu – Gu Xiaohan setara dengan kebangsawanannya.

Pria tidak menghargai diri mereka sendiri, sama seperti Pei Xu. Semakin dia memberinya bahu dingin, semakin dia ingin mendekati dan menaklukkannya.

Pei Xu berhenti di depan Su Ruowan sebentar dan melengkungkan bibirnya ke arah Su Ruowan.

Dengan matanya yang berkedip dengan bangga dan gembira, Su Ruowan melirik Shen Xi dengan provokasi sebelum mengulurkan tangannya untuk menerima bunga.