Kelahiran kembali dari Abu

85

Merasa gembira untuk pertama kalinya, Gong Zhi tidak bisa berhenti tertawa di ruang ganti. Dia geli hanya dengan memikirkan Li Jingran menabrak langit-langit dan benar-benar terbalik.

"kak, lain kali kamu harus ikut aku makan." Gong Zhi tidak lupa kepada siapa dia berutang. Gadis ini berkata bahwa ibunya sedang menunggunya di rumah dengan makan malam sudah siap. Dengan orang tuanya khawatir jika dia pulang terlambat, gadis itu bersikeras untuk pulang. Bukannya Gong Zhi bisa membuatnya datang bertentangan dengan keinginannya.

"Oke." Mengenakan ranselnya, Shen Xi dengan sopan minta diri. “Kalau begitu, Nona Gong Zhi, aku harus pergi.”

“Jangan memanggilku begitu formal. Tidak perlu formalitas di antara kita. Anggap aku kakak perempuanmu jika kamu sangat memikirkanku. ” Gong Zhi dengan erat menarik tangannya. “Jangan menjadi orang asing.”

Tidak ada kekurangan stylist. Namun, master sejati yang bisa melakukan penampilan terbaik dalam diri seseorang sulit didapat. Itu impian setiap selebriti untuk bersinar dan menjadi primadona Disetiap acara.

Setiap detail, terlepas dari penampilan dan pembawaan selebritas yang diberkahi, berada dalam belas kasihan seorang stylist yang baik. Cai Ni adalah stylist yang dibutuhkan Gong Zhi. Tidak peduli biayanya, Gong Zhi ingin berhubungan baik dengannya dan membuatnya tetap di sisinya.

"Kakak Zhizhi." Shen Xi segera menyapanya secara berbeda.

Dengan banyak teman, datang banyak jendela peluang dan ini terdengar benar di mana pun. Tidak ada alasan untuk menjaga jarak dengan orang lain.

"Itu lebih baik." Senang, Gong Zhi menepuk lengannya sebelum mengedipkan mata pada asistennya. Asisten itu menyerahkan kantong kertas yang sudah disiapkan.

Gong Zhi secara pribadi memberi Shen Xi kantong kertas. “Ini hadiahku untukmu. Tolong jangan menolak. Aku tahu bahwa kamu tidak kekurangan ini tetapi ini adalah tanda ketulusanku. Terimalah. Kamu telah banyak membantuku hari ini dan Aku tidak pernah sebahagia hari ini selama lebih dari dua dekade.”

Tidak hanya kali ini, Gong Zhi ingin mendapatkan satu-up pada Li Jingran di waktu berikutnya, dan berkali-kali sesudahnya.

"Terima kasih, kakak Zhizhi." Shen Xi mengungkapkan rasa terima kasihnya sebelum pergi dengan membawa hadiah.

Itu adalah tas tangan di kantong kertas, tas tangan edisi terbatas Hermes senilai sekitar 200.000 yuan. Namun demikian, dia tidak merasa bersalah menerima hadiah itu karena itu adalah pertukaran yang adil.

Jika dia menolak untuk menerima hadiah itu, Gong Zhi tidak akan tenang, berpikir bahwa Shen Xi tidak mau menjadi teman.

Dengan calon artis masa depan perusahaan mereka datang ke showbiz, orang-orang ini akan mencari bantuan dari para veteran. Memiliki beberapa koneksi hanya akan menjadi keuntungan di tempat kerja.

Su Ruowan adalah balistik. Bukan hanya Ibu yang kalah cemerlang dari wanita jalang tua itu, Shen Xi, wanita jalang itu tampaknya dekat dengan Gong Zhi.

Dia keluar dari auditorium dan maju ke belakang panggung untuk menemukan ibunya. Tidak pernah terpikir oleh Su Ruowan bahwa dia akan bertemu dengan Shen Xi.

Memegang kantong kertas besar di tangannya, Shen Xi muncul dingin dan mulia dengan sekelompok orang mengikuti di belakangnya. Seolah-olah dia tidak memperhatikan Su Ruowan saat mereka berpapasan.

"Shen Xi," Su Ruowan memanggilnya.

Shen Xi terus berjalan pergi tanpa Menghiraukan Su Ruowan.

Su Ruowan berlari mendekat dan menghalangi jalannya. Menatap Shen Xi dengan menyedihkan, dia membuat tuduhan. “Kenapa kamu melakukan itu pada Ibu?”

Shen Xi jelas pada fakta bahwa Gong Zhi dan Ibu adalah saingan, namun dia masih bergaul dengan Gong Zhi!

"Anjing yang baik tidak akan menghalangi jalan." Shen Xi dengan dingin mengejek dan dengan terang-terangan mendorongnya keluar. "Enyah!"

Su Ruowan melihat sekilas seseorang keluar dari arah yang berlawanan ketika dia mengangkat kepalanya. Tersandung, dia dengan nyaman jatuh ke tanah dan mengeluarkan tangisan yang menyakitkan.

Itu bukan dorongan berat dari pihak Shen Xi. Meskipun demikian, Shen Xi tidak ingin memberinya kepuasan saat berada di depan umum. Menyaksikan Su Ruowan dengan licik dan sok jatuh, Shen Xi melengkungkan bibirnya dengan jijik.

Seperti yang diharapkan.

Hal berikutnya yang dia tahu, suara keras dan marah terdengar