Kelahiran kembali dari Abu

Bab 41

"Aku, bagaimana mungkin tidak?" Shen Zhangqing memegang tangannya di dadanya untuk menghangatkannya. “Xixi kecil kami telah memenangkan kompetisi internasional sebelumnya, ini bukan apa-apa. Mari kita tunggu dia membawa pulang Kejuaraannya.”

Yun Jinping menjawab, “Apa yang kamu tahu? Ini adalah kompetisi paling profesional di negeri ini, semua pesaingnya adalah penari provinsi dan nasional. Dia yang termuda dari semuanya.”

“Itu hanya membuktikan bahwa putri kami adalah yang terbaik dan terlahir untuk menjadi penari.” Shen Zhangqing tertawa sebagai balasan, ekspresi bangga di wajahnya.

Hujan masih mengguyur di luar, bahkan lebih deras dari saat mereka pertama kali tiba.

Shen Xi masuk melalui pintu stasiun televisi. Dia segera dibawa ke belakang panggung studio penyiaran oleh seorang anggota kru yang menunggu di lobi.

Dengan kru belakang panggung dan kontestan tari bersiap untuk latihan terakhir, itu adalah adegan yang cukup ramai dan kacau.

Ada 36 tim yang melaju ke babak final, baik penari Solo maupun grup. Mereka berkompetisi dalam lima kategori – tari klasik, tari etnik, tari kontemporer, dan dansa ballroom.

Tim produksi memiliki penata rias dan penata gaya sendiri, tetapi semua orang berdesakan dalam satu ruang ganti besar, kecuali segelintir penari yang terkenal secara nasional.

Melangkah ke ruang ganti, Shen Xi pergi untuk melapor kepada orang yang bertanggung jawab di belakang panggung, dan akhirnya dia diabaikan. Dia menyaksikan orang yang bertanggung jawab menugaskan penata rias dan penata gaya kepada para pemain yang datang setelahnya, tetapi bukan dia.

Seharusnya didasarkan pada yang pertama datang pertama dilayani. Pasti ada sesuatu yang terjadi karena sistem itu tidak diikuti.

Shen Xi mengetahui bahwa Su Muyan adalah juri yang diundang untuk final.

Setelah mengundurkan diri dari kompetisi karena patah kaki, Su Ruowan menjadi sorotan di akhir acara sebagai penyanyi tamu istimewa. Dengan kehadiran Su Muyan dan Su Ruowan, keluarga Su lainnya juga akan hadir.

Keluarga Su pasti mengetahui partisipasinya jika mereka memiliki keinginan untuk mengetahuinya. Oleh karena itu, masuk akal jika dia diabaikan sekarang.

Inilah alasan mengapa dia tidl membiarkan Ibu dan Ayah menemaninya. Shen Xi tidak ingin Ibunya marah dan khawatir, atau membuat Ayahnya yang pemarah berkelahi dengan siapa pun.

“Xixi.” Song Wenye mendekati Shen Xi bersama beberapa sahabatnya dari kelas internasional, menyadari bahwa dia tidak melakukan apa-apa. “Mengapa kamu tidak menata rambut dan wajahmu, atau berpakaian? Latihan akan segera dimulai.”

Shen Xi menjawab, "Bagaimana kamu bisa sampai di belakang panggung?"

"Aku punya caraku sendiriLah." Song Wenye adalah bosnya. “Bagaimana situasinya? Siapa yang bertanggung jawab untuk menata penari kita?”

Semua orang bersikap dingin padanya karena tidak ada yang tahu siapa dia di belakang panggung. Bahkan ada beberapa penata rias dan penata gaya yang mengotak-atik dan mengobrol Dengan ponsel mereka.

Mereka Bersikap seolah lepas tangan karena seseorang yang lebih tinggi telah menginstruksikan bahwa Shen Xi harus diabaikan. Bukankah lebih baik mengobrol Atau bermain game?

Asisten yang mengelola belakang panggung melirik Shen Xi. Wanita muda itu adalah tipe kecantikan ratu es yang cantik. Sangat disayangkan bahwa dia entah bagaimana menginjak kaki seseorang, mengakibatkan rambut, make-up, dan kostumnya tertunda dan juga, pada akhirnya, Dia diabaikan.

Siapa pun yang memiliki akal sehat pasti tahu bahwa tata rias, gaya, dan kostum tari adalah yang paling penting dalam kompetisi tari. Bahkan kesalahan kecil yang ceroboh akan menghancurkan seluruh tampilan.

"Ms. Yan, tolong lewat sini.” Asisten itu menyapanya dengan wajah ramah sambil menginstruksikan para make-up artist yang terpaku pada ponsel mereka. “Berhenti main-main. Cepat dan buat tampilan untuk Ms. Yan. ”

Song Wenye akhirnya mengetahui apa yang sedang terjadi –Xixi sedang diganggu. Dia Kesal, Langsung bergegas untuk berunding dengan mereka. “Kami di sini lebih dulu. Kenapa dia diprioritaskan?”