Kelahiran kembali dari Abu

Bab 22

“Kakak, Aku memiliki seorang teman bernama Yu Yuanxi di sekolah.  Tidak ada yang berbicara dengannya dan semua orang membencinya.  Apa kamu tahu kenapa?"

…

“Ketika dia pertama kali datang ke sekolah, dia mendapat hasil terbaik di kelasnya.  Kemudian, seseorang melaporkan bahwa dia curang, tetapi otoritas sekolah mengasihani dia dan tidak mengeluarkannya.

Siswa kelas A Su Mushi, yang 'diturunkan', membencinya.  Su Mushi juga memiliki banyak penggemar berat dan mereka mengeroyok Yu Yuanxi.”
…

“Selanjutnya, ketika dia tiba di sekolah, dia memutuskan untuk membantu seorang siswa yang diganggu oleh gangster sekolah."

“Ternyata siswa itu berutang satu juta dolar kepada gangster sekolah, dan Gangster Itu menginginkan uangnya kembali.  Yu Yuanxi telah menyinggung gangster sekolah, yang menyatakan bahwa siapa pun yang berani berteman dengan Yu Yuanxi akan menjadi musuhnya."

“Gengster sekolah juga memiliki banyak penggemar fanatik.  Akibatnya, Yu Yuanxi berakhir sebagai bukan siapa-siapa di sekolah kami, dijauhi oleh siswa lain.  Kedengarannya menyedihkan, bukan?”

…

“Kakak, aku melihatnya di kantin hari ini.  Dia benar-benar miskin.  Saat makan siang, dia memesan sepiring nasi dan memakannya dengan beberapa acar sawi yang biasanya dijual di luar seharga satu yuan per bungkus.”

…

“Kakak, aku ingin membantunya dan mentraktirnya makan, tetapi aku khawatir dia akan menolak karena Dikira aku sombong.  Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan?”

…

“Kakak, apakah kamu tahu bahwa teman sebangkuku adalah seorang yang idiot?  Dia terus Membuntuti di sisiku dan mengikutiku seperti lalat.  Aku tidak bisa menyingkirkannya."

…

“Kakak, seseorang menggertakku hari ini.  Dia menuangkan minumannya ke piring nasi Yang aku makan dan memaksaku untuk memakannya.”

…

“Apakah aku terlihat seperti pengecut?  Aku mengangkat sepiring nasi dan menamparnya ke wajahnya.  Kamu seharusnya melihat betapa lucunya dia.  Dia akan meledak!”

…

Shen Xi sangat gembira ketika Li yuan akhirnya menanggapinya secara lisan, jadi dia menjadi bersemangat ketika dia berbicara.

Waktu berlalu dengan cepat.  Tak lama kemudian, langit menjadi gelap.

“Xixi, waktunya makan malam,” Yun Jinping memanggilnya.

Shen Xi yang enggan melambai padanya.  “Saudaraku, aku akan pergi sekarang.  Saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah saya setelah makan malam dan saya tidak akan bisa mengobrol dengan Anda lagi.  Nikmati makan malammu, sampai jumpa.”

Pria itu tampak jauh.  Dia terus membaca bukunya.

Li Yuan menutup bukunya, memutar kursi rodanya, dan bersiap untuk pergi.

Setelah gadis itu pergi, Kun Lun berjalan menuju dinding untuk mengambil sarapan di keranjang.  Dia berbicara kepada Li Yuan dengan sopan, "Bos, aku akan membuang ini."

Li Yuan kembali melirik ke samping dan menjawab dengan suara rendah, "Bawa ke dalam."

Kun Lun terkejut.  "Tapi…"

"Panaskan dan bawa ke kamarku."  Li Yuan memotongnya.

Kun Lun merasa bingung.

Makanan telah ditempatkan di luar sepanjang hari.  Apakah dia yakin dia tidak akan sakit karena memakannya?

'Tunggu sebentar, bos.  Bagaimana dengan obsesimu terhadap kebersihan?  Bukankah kamu selalu menghindari makan makanan dari luar?’

Rahang Kun Lun jatuh.

Kun Lun berjalan ke arahnya, mengambil sisa makanan dan melangkah keluar.

Li Yuan memikirkan ekspresi kecewa gadis itu dan menambahkan, "Habiskan sisa makanannya, jangan Buang."

Kun Lun kehilangan keseimbangan dan hampir membenturkan kepalanya ke kusen pintu.  Dia menjawab, “Ya.”

"Ah Benar," Li Yuan memanggilnya lagi, "cari tahu siapa yang menggertaknya."

Kun Lun yang tercengang menjawab, “Baik.”

Astaga, bos tertarik pada gadis Tetangga sebelah!