why??

692 157 9
                                    

Chanyeol merebahkan diri di ranjang king sizenya dan berusaha untuk memejamkan mata.

Pikirannya tak bisa diajak berfikir jernih setelah pertemuan dengan Kyungsoo tadi. Ia sungguh menyesal berkata kasar pada mamanya. Dan ia juga tidak habis pikir mengapa ia harus menerima 'bekas' Baekkie.

Chanyeol seorang yang tidak mudah jatuh cinta. Ia tidak mencintai Kyungsoo pada pandangan pertama, cuma ia ingin protes karena mama mendorongnya kepada Kyungsoo secara terang2an.

Sedangkan mama tahu tipe ideal Chanyeol sama persis dengan pacar Baekkie.

Chanyeol juga bisa mencari pacar, mengapa harus menerima Kyungsoo? Apakah karena dia tipenya?

"Aaahh!" Chanyeol mengusak rambutnya frustasi.

Ia tidak mau bertemu Kyungsoo lagi. Tidak. Dan tadi adalah pertemuan terakhir mereka. Itu yang ia pegang.

.
.

Demam menyerang Chanyeol pagi harinya. Karena terlalu lama terkena cucuran air ke kepala. Dengan muka lemah Chanyeol berusaha membuka mata, namun tidak bisa.

Hingga mama Park harus naik ke lantai dua hanya untuk melihat keadaan anak sulungnya.

Dengan sigap mama Park membuatkan bubur dan memberinya obat. Chanyeol tidak harus pergi ke kantor, ia libur untuk menyembuhkan demamnya.

Kekhawatiran mama Park berkurang saat seseorang yang ditunggunya datang. Kyungsoo dengan paperbag berisi belanjaan telah tiba karena berjanji untuk makan siang di rumah keluarga Park.

"Kyungsoo sayang, pagi sekali." Sambut mama Park sembari memeluk gadis mungil itu.

"Hari ini tidak ada kelas, ma. Jadi bisa pagi datang kemari." Jelas Kyungsoo sembari meletakkan paperbagnya ke meja dapur.

"Masak apa hari ini, sayang?" Mama Park tidak sabar memasak lagi dengan gadis kesayangannya itu.

"Sup daging dan sayur, ma. Hari ini saya menerima gaji lembur. Jadi bisa masak daging."

"Gaji lembur?" Ulang mama Park bingung.

"Iya, ma. Karena Kyung harus membiayai kebutuhan Kyung setelah Baekhyun oppa..."

"Ssttt, sayang. Sudah. Kalau pekerjaan itu berat, mending lepaskanlah. Konsentrasilah pada kuliahmu. Mama tidak suka kamu terlalu cape."

"Tidak ma. Saya senang bekerja."

"Kyungsoo, sayang. Maafkan mama karena sudah dua bulan mama tidak memberimu kewajiban mama."

"Jangan seperti itu, ma. Saya malu, tidak seharusnya saya bergantung terus pada mama."

"Karena kamu anak wanita kesayangan mama." Ucap mama Park sembari mengelus rambut halus dan hitam milik Kyungsoo.

Acara masak dimulai. Mereka berdua sangat cocok dalam segala hal. Bahkan selera dalam memasak dan guyonan. Tidak pernah sepi saat Kyungsoo dirumah keluarga Park.

"Tahukah Kyungsoo, sup daging adalah kesukaan Chanyeol." Celetuk mama Park saat mengiris daun bawang.

Kyungsoo berhenti mengaduk kuah sup dan menatap sup itu dengan pandangan sayu.

"Dan hari ini Chanyeol tidak masuk kerja. Badannya demam. Dan mama rasa sup ini akan segera memulihkan tenaganya."

Kyungsoo jadi sedikit diam saat mama Park menyebutkan nama anak sulungnya.

Kyungsoo merasa sedikit tidak nyaman. Bukan karena pembandingan kemarin, tetapi wajah Chanyeol yang ia lihat terakhir sungguh berbeda dari pertama mereka bertemu. Kyungsoo sedikit segan pada putra sulung Keluarga Park. Karena ketegasan dan lugas bicaranya, serta tidak canggung berkata apapun yang ia pikirkan.


Unspected Love   -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang