finnaly

528 109 14
                                    


Kyungsoo terbaring di tempat tidur rumah sakit. Badannya yang kemarin lemas sudah memperoleh tenaga kembali. Berkat selang infus yang dicolokkan di punggung tangannya.

Mulutnya yang kemarin terasa asam sudah bisa merasakan manisnya jus guafa jatah makannya.

Kepalanya sudah tidak lagi pusing dan ia bisa makan dan minum sepuasnya.

Minseok datang membawakan kue kesukaan Kyungsoo dari toko dekat kafe mereka bekerja. Karena permintaan Kyungsoo yang menelfon Minseok karena kangen rasa kue itu.

Saat melihat Minseok, Kyungsoo terlihat bahagia. Meski sekarang ia sudah diharuskan resign dari tempatnya bekerja.

"Terimakasih Minseok, ah, pasti enak kuenya." Sambut Kyungsoo semangat.

"Tentu saja. Ini kue kesukaanmu, kan. Bener yang ini?" Ucap Minseok menyerahkan bungkusan ke tangan sahabatnya.

"Ya, ini. Bener!" Kyungsoo makin menggemaskan melihat kue strawberry cheescake itu dengan mata bulatnya.

"Cepat sembuh, ya Kyung." Minseok mulai berkaca-kaca menatap sahabatnya yang sekarang sedang menyendok kue dan memasukkannya ke mulutnya yang mungil.

"Aku sudah sembuh, Min. Jangan khawatir." Jawab Kyungsoo makin imut saat kedua matanya menyipit karena tersenyum.

Minseok kembali tersenyum, air matanya kini sudah hilang. Berganti keceriaan. Syukurlah Kyungsoo tidak mendapatkan trauma mendalam saat diculik kemarin.

Sehun tiba di kamar Kyungsoo beberapa menit setelah Minseok masuk dan tentu saja membawa beberapa kantung makanan.

Dengan ramah Sehun menyapa Minseok yang melihat Sehun dengan mulut terbuka. Kontan ditepuknyalah pundak Minseok oleh Kyungsoo dengan tawa renyahnya.

Sehun tersenyum mempertahankan kegantengannya dan tanpa aba-aba ia memeluk Kyungsoo dengan hangat yang dibalas dengan tepukan di punggungnya.

"Noona sudah sehat?" Tanya Sehun setelah meletakkan bawaannya.

"Ya, sudah makan dan minum. Sakit kepalaku hilang setelah makan sarapan tadi pagi. Minum obat juga."

"Noona pingsan dua hari."

"Iyakah? Sepertinya baru kemarin."

Sehun duduk di tepi ranjang Kyungsoo dan memberinya snack yang ia bawa tadi.

"Kalau makan terus nanti aku gemuk." Rengek Kyungsoo yang masih saja membuka mulutnya saat Sehun menyuapinya.

Suasana di kamar vvip itu menjadi semakin hidup setelah Sehun datang. Terdengar suara canda tawa mereka dari luar ruangan. Dan ditangkap oleh seseorang yang menatap intens ke pintu yang tertutup itu.

.
.

DOOORRRR

Bunyi ledakan pistol terdengar memecah malam. Chanyeol terbelalak, sejenak ia terpaku.

Tanpa disangka Kyungsoo mengangkat tangan Kim Min Jae yang memegang erat dan jarinya sudah menarik pelatuk.

Kyungsoo melakukan tindakan yang tepat diluar dugaan Chanyeol. Padahal baru saja Chanyeol melihat Kyungsoo lemas tak berdaya. Seketika itu polisi menerobos masuk dan menodongkan pistolnya ke arah Kim Min Jae.

Dan tiba-tiba saja Kyungsoo kembali lemas, hingga hampir saja kepalanya jatuh menyentuh lantai kalau tidak diselamatkan Chanyeol.

Min Jae segera diringkus dan dibawa pergi keluar tanpa perlawanan.

Dan kini tinggallah Chanyeol yang panik memanggil-manggil Kyungsoo kekasihnya hingga lupa menghubungi ambulans.

Untunglah polisi datang dengan membawa petugas kesehatan yang segera membawa Kyungsoo ke mobil ambulans yang terparkir di depan rumah.

Chanyeol mengikuti mobil ambulans dari belakang. Menyisakan muka bingung bibi asisten rumah tangga Min Jae.

.
.

Chanyeol masuk ke dalam ruangan dimana Kyungsoo dirawat. Sehun dan Minseok sudah pergi dari tadi.

Tinggal Kyungsoo sendiri sedang menikmati segelas jus dan menatap layar ponselnya intens.

Sepertinya Kyungsoo tidak menyadari kedatangan Chanyeol hingga pria tinggi itu duduk di tepi ranjangnya sekarang.

Kyungsoo mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya dan melihat kekasihnya datang, menyambutnya dengan senyuman lebar dan keduanya menyalurkan rindu dengan pelukan dan kecupan-kecupan ringan.

"I love you, babe." Ucap Chanyeol di sela-sela kecupannya.

Kyungsoo membalas semua kasih sayang kekasihnya sama besar. Ia juga membenamkan kepalanya ke dada bidang yang terbalut setelan formal.

"Terimakasih sudah menyelamatkan kakak kemarin."

Kyungsoo memberikan senyum terindah dan kembali mengecup manja pipi halus kekasihnya.

Keduanya berbagi kebahagiaan, saling percaya satu sama lain.

.
.

Kim Min Jae cuma dihukum beberapa bulan, karena Kyungsoo juga merasa tidak dilecehkan olehnya. Dia hanya fans yang terlalu fanatik hingga berani melakukan hal yang tak masuk akal. Tapi kemudian setelah penyelidikan tentang kasus Kim Jongdae, Kim Min Jae bersalah hingga kembali ia dihukum tiga tahun.

Sehun merasa kecewa pada temannya itu, teman yang dipercaya sekarang menjadi musuhnya.

Bahkan tega melukai Kim Jongdae. Itu yang membuat Sehun geram.

Setelah ketegangan beberapa waktu yang lalu, kini Chanyeol dan Sehun sudah berbaikan. Keduanya mengelola perusahaan keluarga.

Kyungsoo sudah diwisuda. Setelah ini ia bercita-cita memiliki toko kue atau toko bunga. Karena keduanya itu adalah hobbynya.

Tentu saja Chanyeol tidak keberatan. Karena memiliki banyak kolega hingga cita-cita Kyungsoopun segera terpenuhi. Toko bunga berada di depan kantor Park Corp. Karena tak mau sesuatu terjadi pada kekasihnya.

Kyungsoo mendapat pengawalan ketat saat berangkat dan pulang toko. Tapi Kyungsoo tidak menjadikan semua itu masalah. Ia tahu kekasihnya cenderung posesif.

Minseok tetap menjadi sahabat Kyungsoo yang setia, ia menemani berjualan bunga. Meski dulu tidak tahu macam dan ragam bunga juga fungsinya, sekarang ia makin ahli saja.

Hingga kemudian.....

Chansoo duduk berhadapan sekarang. Keduanya sedang makan malam di resto yang sudah dibooking dua hari yang lalu.

Setelah makan malam yang lezat, mereka makan deesert yang manis, kue strawberry chees cake kesukaan Kyungsoo. Tentu saja dengan bahagia ia menyantap kue itu sedikit demi sedikit.

Kemudian bergeraklah Chanyeol mengambil sesuatu dari kantung jasnya dan menekuk salah satu kakinya di depan Kyungsoo.

"Will you marry me?" Tanya Chanyeol yakin dan mantap.

Kyungsoo yang tidak menyangka, terbelalak tidak percaya.

Hingga kemudian ia menjawab. "Yes, I will."

Setelah menyematkan cincin ke jari manis Kyungsoo, Chanyeol mencium ujung jari kekasihnya dengan lembut.

"Besok kita pulang ke rumah bibimu untuk melamarmu dengan baik, bagaimana?" Ajak Chanyeol kemudian, tentu saja Kyungsoo mengangguk setuju.

Suasana romantis makin terlihat karena remang-remang cahaya dari kedua lilin yang dimasukkan ke dua gelas kaca bulat.


.
.

Tbc


Akhirnya...bukan Chanyeol yang kena peluru. Mau ketemu bibinya Kyungsoo nih..ada kejutan apa dipart berikutnya...

Unspected Love   -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang