without you

614 139 11
                                    

Setelah pertemuan hari Minggu pagi yang membahagiakan itu, Kyungsoo tidak pernah melihat Chanyeol.

Sudah hampir seminggu Chanyeol tidak datang ke kafe sekedar jemput atau beralasan minum kopi lalu akan menatap Kyungsoo yang sedang bekerja. Hari-hari rasanya kosong.

Kyungsoo mengambil nafas panjang saat akan keluar dari kafe, mengikuti Minseok yang sudah duluan jalan ke depan.

Masih dengan harapan yang sama, Kyungsoo ingin melihat Chanyeol yang menunggunya diatas vespa. Tapi mimpi tinggalah mimpi.

Tidak ada yang berdiri atau duduk di atas vespa di depan kafe. Tidak ada senyum yang dihiasi lesung pipit itu. Tidak ada suara memanggil namanya. Kyungsoo gundah, sudah seminggu ia memikirkan keadaan Chanyeol. Apakah ia baik-baik saja, ataukah sedang sibuk setidaknya memberi kabar lewat chat itu sudah cukup bagi Kyungsoo.

Tapi nyatanya tidak, notif yang muncul cuma dari Minseok dan teman kuliahnya saja. Apa gunanya Chanyeol minta nomor telepon? Tidak ada gunanya. Kyungsoo berjalan sambil menghentakkan kaki beberapa kali sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Dan Minseok tertawa melihatnya. Kyungsoo makin menekuk wajahnya yang kesal, tapi kesan imut makin menjadi. Hingga Minseok hampir kehilangan kesadarannya karena tertawa begitu keras di jalan sepi.

"Mencari pria bermantel, ya?" Tanya Minseok menggoda teman sekamarnya.

"Namanya kak Chanyeol, Minseok." Jawabnya masih dengan bibir mengerucut.

Minseok mencubit pipi Kyungsoo gemas. "Iya, iya. Kak C h a n y e o l." Jawab Minseok mengeja nama Chanyeol dengan muka lucu.

"Hentikan!" Teriak Kyungsoo berlari mengejar Minseok yang sudah masuk ke gedung.

Di kejauhan terlihat sepasang mata elang menatap ke arah kedua sahabat itu. Hanya terlihat seperti bayangan hitam.

Kemudian bayangan itu mengambil ponsel dari saku jasnya dan menelfon seseorang.

Lalu ia pergi kembali ke arah kafe dan mengendarai mobil yang diparkir tidak jauh dari situ.

.
.
.

Hari sudah berganti menjadi hari Minggu. Tiba-tiba saja Kyungsoo terbangun dan merasa ada getaran di ponselnya. Dan ia berharap itu pesan dari Chanyeol.

Dan ternyata bukan, itu pesan dari teman kuliahnya yang mengajak bertemu nanti malam.

Hari Minggu, kuliah libur, kafe juga jatah liburnya. Tapi tidak ada yang menarik baginya sekarang. Kyungsoo menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya kasar.

Ia bertekad akan tidur seharian. Persetan dengan skripsinya yang baru judul di laptopnya.

Hingga kemudian Minseok menepuk lengan Kyungsoo karena ponselnya bergetar hebat beberapa kali.

"Kyung, Kyung. Ada telfon itu." Panggil Minseok berkali-kali.

Kyungsoo memicingkan matanya, berusaha membuka dan melihat Minseok dengan muka bantalnya memperlihatkan ponsel Kyungsoo ke depan mukanya.

'Chanyeol calling'

Kyungsoo mengambil ponselnya segera dan membacanya sekali lagi lalu berdehem sebentar dan membuka percakapan dengan kata. "Halo."

"Kyungsoo." Suara bariton itu menyiram gendang telinga Kyungsoo dengan pelangi. Hari Minggu ini jadi hari yang indah buatnya sekarang.

Dengan nada bicara sekalem mungkin Kyungsoo menjawab panggilan itu. "Iya, kak."

Minseok yang melihat tingkah Kyungsoo tertawa tertahan, karena sebelum tawa itu menggelegar, Kyungsoo sudah sigap menutup mulut Minseok dengan tangan kanannya.

Unspected Love   -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang