happy time

625 142 11
                                    

Chanyeol dan Kyungsoo memarkirkan motornya di lahan parkir yang tersedia di ujung jalan tempat jajanan bertebaran di sisi kanan kiri.

Sebenarnya tempat itu adalah momok bagi Chanyeol, karena waktu kecil dia pernah diajak mamanya jalan-jalan ke daerah ramai ini, dan ia hilang ditengah perjalanan.

Mamanya yang sedang hamil Baekhyun ngidam ingin makan makanan pinggir jalan yang pedas dan Chanyeol tidak bisa ditinggal sendiri di rumah.

Chanyeol kecil berumur tiga tahun dengan celana jeans model kodok dan sweater, sapu tangan disematkan di dada, penasaran melihat kucing lewat dan mengikutinya saat mamanya berhenti membeli makanan.

Dan akhirnya Chanyeol kecilpun hilang. Mama Park mencari ke arah yang salah. Hingga kemudian mereka dipertemukan lagi setelah dua jam.

Chanyeol kecil menangis mencari mamanya. Dia ingat betul tadi mamanya lagi beli makan di meja dengan taplak warna hijau.

Anak gembul itu menangis sambil memegangi sapu tangannya, mengelap ingus yang terkadang keluar dari hidung mungilnya.

Itu pengalaman yang tidak terlupakan. Dan membuatnya takut hingga baru sekarang ia mau tidak mau datang lagi ke daerah ini. Bukan bersama mamanya, tapi bersama Kyungsoo, calon pacarnya.

Ah, hari ini dia harus terlihat gentle di depan Kyungsoo. Jangan sampai ia mendapat malu di depan gadis pujaannya.

Tapi angan tersapu angin begitu saja saat ada beberapa anak seumuran SMU berlarian dan menabrak chansoo. Hingga chansoo terpisah sejenak. Chanyeol merasakan telapak tangannya dingin sekarang. Tiba-tiba ia tidak sadar kalau memiliki tinggi diatas rata-rata hingga ia bisa melihat sekeliling tanpa ada penghalang, tapi Kyungsoo itu gadis mungil, dan tentu sulit menemukannya di keramaian begini.

Chanyeol celingukan mencari Kyungsoo yang telah bergeser beberapa langkah darinya. Mencoba mencari Kyungsoo dengan jantung berdebar. Hingga ia mendengar namanya dipanggil.

"Kak Chanyeol, sini!"

Chanyeol menengok ke arah sumber suara dan menemukan Kyungsoo melambai ke arahnya.

Tiba-tiba jantung Chanyeol makin bertalu, bukan karena kehilangan, tapi menemukan. Yang ditemukan berdiri di depan sebuah meja, wajahnya yang cerah menampilkan senyum yang sangat indah, melambaikan tangan dengan imutnya.

"Sini, kak." Panggilnya lagi.

Chanyeol terpaku sejenak, menikmati indahnya ciptaan Tuhan.

Hingga seorang pejalan kaki menyenggolnya dari arah belakang, mendorongnya kedepan dua langkah, Kyungsoo tersenyum lagi, lalu tertawa terkekeh melihat Chanyeol kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh.

Tawa Kyungsoo seperti candu baginya. Ia rela tersungkur dan terjatuh lagi asal bisa melihat tawa itu. Dengan bibir ranum berbentuk hati, mata yang terpejam terlihat sangat menggemaskan.

Kyungsoo masih tertawa menyambut kedatangan Chanyeol membuat pria jangkung itu malu, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menyembunyikan kegemasannya.

"Kita makan ini, ya? Enak loh!" Ajak Kyungsoo.

Chanyeol menatap masakan yang mengepul dari wadah si penjual. Makanan yang ditusuk itu sepertinya enak, tapi saat Chanyeol melihat kuah merah yang mendidih kakinya serasa lemas. Ia belum pernah makan makanan seperti itu.

Dulu, pernah pergi bersama teman SMP membeli jenis begitu, keesokan harinya ia tidak masuk sekolah. Dan itu membuatnya sedikit berfikir untuk ikut memakannya lagi.

"Kamu mau? Berapa, bibi?" Tanya Chanyeol kepada bibi penjual.

"Sepuluh tusuk dua puluh ribu." Jawab bibi itu.

Unspected Love   -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang