i miss you

555 128 13
                                    


Minseok kaget menemukan Kyungsoo yang digendong ala bridal style oleh orang yang ia kenal sebagai pria berjas. Dengan pelan Chanyeol, pria berjas itu masuk ke dalam flat dan membaringkan Kyungsoo di tempat yang ditunjukkan Minseok.

Setelah memastikan Kyungsoo baik-baik saja, Chanyeol pamit pulang pada Minseok yang menatapnya kagum sedari tadi. Wajah Chanyeol, terlihat semakin tampan kalau viewnya dispace yang sedekat ini.

Minseok mengangguk setuju dan mengikuti Chanyeol dari belakang mengantarnya sampai ke pintu. "Terimakasih, kak." Ucap Minseok setelah mereka berjalan melewati pintu.

Chanyeol mengangguk, tersenyum dan mengingatkan memberi Kyungsoo minum air hangat dengan madu di keesokan hari. Tidak lupa ia pamit dan membungkukkan badan. Minseok secara alami membalas dengan membungkukkan tubuhnya sembari mengucapkan terimakasih sekali lagi.

Minseok menutup pintu setelah punggung tegap itu hilang dari pandangannya, turun menggunakan tangga.

Setelah kembali ke dalam kamar, Minseok menarik nafas lega setelah melihat Kyungsoo terlelap tidur.

Chanyeol berjalan keluar flat dan menemui Jongdae yang masih setia menunggu di dalam mobil. "Gosh, aku sangat lelah." Keluhnya dalam hati.

Dengan sigap Jongdae keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk atasannya. Chanyeol mengangguk mengucapkan terimakasih dan duduk lemas di kursi belakang.

"Tidurlah, tuan. Anda pasti sangat lelah." Ucap Jongdae membantu memasukan jas mahal Chanyeol yang menjuntai keluar.

"Aku lelah, Kim." Keluh Chanyeol.

"Saya akan berhati-hati menyetir, tuan. Sebaiknya posisikan diri anda senyaman mungkin. Kita segera pulang. Kita pulang kemana, tuan?" Tanya Jongdae sopan.

"Pulang ke apartku saja. Kalau pulang ke rumah takut ganggu mama."

"Baiklah, tuan." Mobil melaju pelan dan meninggalkan Minseok yang menatap tajam dari jendela. Banyak pertanyaan timbul dari kepala Minseok, tapi ia tidak tahu harus tanya pada siapa.

"Kim." Panggil Chanyeol.

"Ya, tuan." Jawab Jongdae.

"Terimakasih. Tugasmu terlaksana dengan baik." Jongdae tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan atasannya itu.

"Sepertinya aku harus mencari penggantimu." Ucap Chanyeol datar.

"Apa maksud tuan? Bukannya pekerjaan yang diberikan pada saya sudah saya laksanakan dengan baik?" Protes Jongdae.

"Kamu tidak perlu menjadi supirku lagi." Kata Chanyeol mantap. "Sepertinya pekerjaan ini cocok untukmu." Lanjutnya.

"Maksud anda?" Tanya Jongdae penasaran.

"Jadilah asistenku, untuk menjaga Kyungsoo. Hanya kamu yang bisa aku percaya."

"Saya, tuan?" Tanya Jongdae tak percaya. "Terimakasih, tuan." Lanjutnya dengan senyum mengembang.

"Pindahlah dari flat yang sempit itu!" Ucap Chanyeol kemudian.

"Gaji sebagai supir hanya bisa menyewa flat kecil, tuan."

"Jangan khawatir, gajimu naik 50%."

Jongdae memasang muka cerah seketika. "Siap laksanakan!" Jawabnya dengan muka ceria.

"Panggil Chanyeol saja. Jangan sungkan dan ragu, mainkan peranmu dengan baik. Aku akan berterima kasih kepadamu." Ucap Chanyeol.

"Baiklah, Chanyeol."

.
.

Pagi menjelang, sinar matahari sudah meradiasi kamar Kyungsoo sejak tadi, tapi gadis manis itu masih enggan membuka mata. Rasanya hari ini ia ingin tidur seharian. Padahal hari ini hari Senin. Untunglah mata perkuliahannya ada di jam sepuluh.

Unspected Love   -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang