Enam bulan telah berlalu semenjak kepergiannya dari Rumah, dirinya hanya menghabiskan waktu di taman bersantai dan menikmati hamparan bunga yang terbentang luas di taman mansion. Manda, istri dari seseorang yang menyelamatkannya saat kejadian kecelakaan itu juga sering menemaninya.
Seperti saat ini, Celi sedang termenung memandang hamparan bunga didepannya yang mulai layu. Mungkin musim gugur sebentar lagi tiba, pikirnya tak ambil pusing.
"Celi."
Saat sedang asik asiknya melamun, Celi dikejutkan oleh suara lembut seseorang yang menyapu pendengarannya.
Celi sontak berbalik, tersenyum menatap sosok itu yang perlahan mendekat menggunakan kursi rodanya. "Iya, Mom." Balas Celi hangat.
Jangan terkejut, semenjak dua bulan yang lalu. Manda, secara pribadi meminta dirinya memanggil wanita itu dengan sebutan Bunda, tapi Celi menolak, ia lebih memilih memanggil wanita itu dengan sebutan Mommy.
"Kamu bosan di Rumah terus,kan?" Tebak Manda, menatap hangat Celi yang perlahan berdiri dan berjalan menghampirinya.
Celi mengangguk polos. "Iya, Celi pengen keluar." Jujurnya tak menutup nutupi apapun.
Manda tertawa pelan, ia sangat menyukai karakter anak didepannya ini. Yang selalu jujur bahkan saat melalukan kesalahan ia akan langsung mengaku tanpa diminta.
"Mau jalan jalan gak sama Mama?" Celi langsung mengangguk keras, ia dengan semangat memegangi kedua lengan Manda.
"Mau!"
Manda lagi lagi tertawa, ia mengusap puncak kepala Celi kemudian tersenyum. "Pergi ganti baju, gih. Suruh bi Marta bantuin." Titahnya menjawil hidung mancung Celi pelan.
Celi mengusap hidungnya yang menjadi korban kegemasan Manda, lalu berpose hormat. "Siap! Laksanakan." Serunya kemudian tertawa bersama.
Saat punggung mungil Celi tak terlihat lagi, perlahan tapi pasti senyum hangat yang terpatri diwajah wanita itu perlahan luntur, di gantikan dengan pandangan kosong menuju tempat dimana Celi duduk tadi.
>>>>><<<<<
Setelah melakukan perjalanan yang menguras tenaga, disinilah Celi berada. Disebuah mall ternama di negara Alvard, negara yang berada jauh dari negara tempat dirinya tinggal dulu.
"Ini cocok gak sama Mama, sayang?"
Terlihat Manda yang mendekat menghunakan kursi roda, jangan lupakan pelayan yang setia mendorongnya kemana mana, gaun berwarna abu abu polos yang panjangnya hanya sebatas lutut melekat ditubuh wanita itu.
Celi mengangguk, tak bisa menapik. Apapun yang digunakan Mama barunya ini pasti akan cocok. "Cocok kok Mom, cantik."
Manda balas tersenyum, ia memperhatikan baju yang dikenakannya lalu menatap Celi lagi. "Makasih, sayang." Ujarnya sedikit tersipu.
Celi tertawa pelan, matanya mulai melirik ke arah lain. Mencari cari baju yang kira kira menarik perhatiannya, namun sejauh apapun mata Celi memandang di toko ini, tak ada satupun baju yang dapat menarik perhatiannya. Kemudian ia menatap Manda yang masih sebuk memilih baju.
"Mom, Celi ke toko lain ya?"
Manda menoleh, ia memyerngit dan menatap Celi penuh tanya. "Lho? Kenapa? Gak ada baju yang kamu suka disini?" Tanya Manda heran.
Celi hanya mengangguk saja, sudah dibilangkan, ia tidak akan menutup nutupi apapun lagi.
Manda menghela nafas, kemudian ia memanggil pelayannya. "Nela!" Panggilnya kepada sang pelayan yang masih sibuk memilih baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
CELI [SELESAI]
FantasyMENDING GAK USAH DI BACA!! KALAU MASIH NGEYEL YAUDAH!! TANGGUNG SENDIRI RESIKONYA🐒 Cerita pertama🐵 harap maklum kalau alurnya melenceng sana sini🐖 Jan di hujat🐷 💌💌💌 "Gue bukannya gak mau berusaha. Sekuat apapun gue berusaha, semuanya percuma...