Chapter 5

1.5K 86 0
                                    

Yukiko membuka pintu kamar perawatan Shiho ketika ada yang mengetuk. Ternyata Profesor Agasa yang datang sembari membawa bunga lili kesukaan Shiho.

"Ah Hakase!" sambut Yukiko.

"Aku datang untuk menjenguk Shiho-Kun," kata Profesor Agasa dengan senyuman cerah.

"Masuklah Hakase!" Shinichi mempersilakan.

"Anooo... Aku tidak datang sendiri, tapi membawa rombongan..."

"Rombongan?" Yukiko mengerjap.

"Shiho nee-san!" Ayumi memanggil dengan ceria. Mitsuhiko dan Genta melongok dari balik bahunya.

"Minna?" Shiho terpana memandangi mereka.

Ketiga anak yang kini sudah kelas 4 SD itu menghampiri pembaringan Shiho.

"Kalian juga datang menjengukku?" tanya Shiho.

"Uhm," Ayumi mengangguk, kemudian mengeluarkan boneka lumba-lumba rajutan berukuran sedang berwarna pink, "Ini untuk Shiho nee-san. Ayumi yang buat sendiri loh,"

"Eh?" Shiho menerima lumba-lumba rajutan itu, "Bagus sekali. Arigatou,"

"Kebetulan sekali, bayinya memang perempuan," kata Shinichi.

"Waaah!" Detektif Cilik itu berseru berbarengan.

"Pasti kawaii seperti Shiho nee-san!" kata Genta.

"Dan pintar seperti Shiho nee-san dan Shinichi-niichan," tambah Mitsuhiko.

"Boleh nanti Ayumi bermain dengannya?" tanya Ayumi pada Shiho.

Shiho mengangguk seraya tersenyum, "Tentu saja boleh,"

"Nanti mau diberi nama apa Shiho nee-san?" tanya Mitsuhiko.

"Eh... entahlah belum terpikirkan..."

"Ayumi tahu! Diberi nama Ai-Chan saja, seperti nama Shiho nee-san waktu masih mengecil,"

"Ai-Chan? Wah aku jadi ingat dulu Conan-Kun dan Haibara-San suka mojok berduaan. Eh sekarang jadi sepasang suami-istri. Mereka memang dari dulu sangat serasi," ujar Mitsuhiko.

Genta berpikir seraya bertopang dagu, "Oh jadi dari dulu sudah pacaran ya? Aku kok tidak tahu? Pantas saja Haibara-San suka memakai topi Conan,"

"E-eh... bukan begitu maksudnya..." Shinichi dan Shiho jadi salah tingkah.

Yukiko terkekeh melihat mereka saling bercengkrama.

"Syukurlah, Shiho-Kun sekarang sudah lebih ceria," kata Profesor Agasa yang juga tampak senang melihat mereka semua.

"Eh," Yukiko mengangguk, "Berkat anak-anak itu,"

***

"Kedengaran?" tanya Shiho.

Shiho sudah pulang ke rumah dan bedrest di tempat tidurnya. Suatu sore di hari minggu, Shinichi tengah menempelkan telinganya ke perut besar Shiho yang telah berusia delapan bulan lebih. Mood Shiho sudah jauh lebih baik. Ia tidak lagi menonton ataupun membaca berita. Detektif Cilik kini rutin mengunjunginya dan membuat suasana hatinya lebih ceria.

"Aduh... Hehehe..." Shinichi terkekeh geli.

"Kenapa?"

"Dia seperti mencolek-colek pipiku,"

Shiho tersenyum sambil tangannya sesekali membelai rambut Shinichi.

"Dia aktif sekali," Shinichi mengerjap terpesona.

"Mungkin sedang main bola di dalam,"

"Kurasa dia akan jadi cewek tomboy,"

"Dan penggila misteri... Aduh duh..." Shiho meringis.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang