Chapter 6

1.6K 81 0
                                    


"Otosan! Okasan!" Shinichi berlari menghampiri kedua orang tuanya di koridor rumah sakit.

"Shin-Chan," Yukiko dan Yusaku berdiri menyambut kedatangannya.

"Shiho, bagaimana keadaannya?" tanya Shinichi.

"Shiho masih di ruang operasi," kata Yusaku.

"Kenapa bisa? Apa yang terjadi?"

"Dia tiba-tiba saja pingsan setelah menontonmu di TV. Padahal sebelumnya dia baik-baik saja. Kami juga tidak mengerti," kata Yukiko muram.

"Sekarang kita tunggu saja," pinta Yusaku sabar.

Mereka akhirnya menunggu bersama. Shinichi sudah bolak-balik berdiri-duduk dan mondar-mandir. Ia tidak suka penantian macam ini. Rasanya seperti berabad-abad.

Ketika lampu ruang operasi berubah menjadi hijau. Shinichi, Yusaku dan Yukiko segera berdiri menghadap pintu. Para tim medis akhirnya keluar sambil mendorong sebuah kotak kaca berisi bayi perempuan. Operasi cesar telah dilakukan. Akhirnya dokter yang melakukan operasi muncul menghampiri keluarga Kudo.

"Bagaimana Shiho, Dokter?" tanya Shinichi.

Dokter paruh baya tersebut memejamkan matanya dengan muram, "Maaf Kudo-Kun. Tapi situasi Shiho-San tidak begitu baik,"

"Nani? Kenapa?"

"Shiho-San mengalami guillain barre syndrome, penyakit autoimun yang langka dan menyerang sistem saraf tepi,"

Yusaku, Yukiko dan Shinichi terhenyak.

"Tapi bagaimana bisa?" Yukiko tampak tidak terima, airmatanya berlinangan, "Shiho tampak baik-baik saja selama ini,"

"Hal itu bisa saja terjadi. Bahkan ada beberapa kasus seminggu setelah melahirkan baru muncul gejalanya. Penyebabnya sampai saat ini masih belum diketahui,"

"Lalu bagaimana keadaan Shiho sekarang?" tanya Shinichi lagi.

"Shiho-San kehilangan kesadarannya. Ia mengalami koma,"

"Tidak!" Yukiko menutup wajahnya.

Shinichi lemas.

"Apakah ada kemungkinan baginya untuk sembuh?" tanya Yusaku.

"Ada beberapa kasus yang bisa sembuh sendiri, tidak sedikit yang membutuhkan perawatan khusus tapi banyak yang tidak sembuh hingga kematian,"

"Kapan? Kapan Shiho bisa bangun?" tanya Yukiko.

"Maaf, tapi saya tidak dapat memastikannya. Bisa satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun atau tidak sama sekali. Kalaupun Shiho-San sadar nantinya, kemungkinan besar ia akan mengalami kelumpuhan,"

Yukiko menangis tersedu-sedu, Yusaku memeluknya.

"Bisa aku melihatnya Dokter?" tanya Shinichi parau, hilang semangat. Seharusnya ia bahagia hari ini karena putrinya telah lahir, tapi ia kehilangan Shiho.

"Silahkan. Sebentar lagi Shiho-San akan dipindah ke ruang ICU,"

Dengan langkah kuyu dan bahu terkulai, Shinichi memasuki ruang operasi. Hatinya pedih melihat mata Shiho terpejam rapat. Ventilator terpasang pada saluran pernapasannya. Berbagai infus dan kabel-kabel pengawas kehidupan terpasang di tubuh mulusnya. Tenggorokan Shinichi tercekat, airmatanya mengalir. Di benaknya terbayang masa-masa serunya bersama Shiho, sejak tubuh mereka mengecil hingga kasus organisasi hitam terselesaikan.

Shinichi menunduk, meraih tangan Shiho dan menempelkan telapaknya ke pipinya sendiri. Ia menatap wajah Shiho namun pandangannya buram karena airmata.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang