Extra part

311 35 14
                                    

,-*' ^ '~*-.,_,.-*~ ⚛°°°°·.°·..·°¯°·._.· ~*-.,_,.-*~' ^ '*-,.-✰~

Happy Reading
.
.
.

❧☙♡☙❧

Dentuman bell berdering di suatu tempat, seorang laki-laki berjalan dengan santai, tanganya dimasukkan ke dalam saku jaket tebalnya, matanya menatap iri setiap orang yang lewat di dekatnya. Banyak pasangan yang mengenakan semacam bando rusa di kepalanya.

Entah kenapa tiba-tiba dia ingin membeli sesuatu. Dia melihat-lihat sekitar mencari sesuatu yang bagus. Saat matanya menangkap satu toko yang menjual pernak pernik lucu dia mulai memasuki nya.

Langkahnya membawanya ke suatu meja kaca yang memamerkan banyak kalung dan aksesoris lainnya.

Salah satu wanita berpakaian santa itu menghampiri nya.

"Selamat datang, ingin mencari kado untuk pacar?"

Laki-laki itu melonggarkan syalnya dan bertanya kepada wanita itu. "Apakah dia akan cocok memakainya?"

"Tentu saja"

"Baiklah aku ambil yang ini, sekalian di bungkus ya"

"Baiklah, mohon tunggu sebentar"

Sambil menunggu wanita itu menyiapkannya, laki-laki itu sibuk mengelilingi tempat itu, melihat lihat aksesoris yang mengkilap bagaikan bintang di langit.

Setelah selesai dengan belanjanya dia segera keluar dari toko itu, dan kembali berjalan. Mulutnya tersenyum melihat hadiah yang sudah terbungkus rapih oleh kertas berbalut pita yang manis. Matanya menatap satu pohon yang dikelilingi banyak cahaya disekitarnya.

Dia terus berjalan hingga pandangan nya terjatuh pada satu pasangan yang sangat dia kenal. Tangannya meremas kuat hadiah yang dia beli tadi. Dia kembali berfikir apakah pantas dia memberikannya?

Senyum itu, senyuman yang selalu dia sukai, rasanya sakit melihat mereka bersama, padahal ini bukan sekali dua kali dia melihatnya.

Kakinya kembali melangkah kelain arah, dia merapatkan topi yang di kenakan nya. Saat mereka berpapasan keduanya ternyata tidak mengenalinya. Dia tidak tahu dia harus bersyukur atau tidak.

Sungguh menyakitkan. Padahal dia kira selama ini sudah move on darinya, ternyata terus bertemu dengan nya adalah pilihan yang salah.

'lantas aku harus bagaimana jika tidak bertemu dengan nya hanya menambah kerinduan ku'

'kurasa aku harus lebih membuka lebar mata ku'

Dia kembali mengingat hari-hari semasa SMA-nya dulu, saat dia masih aktif dalam olahraga yang dia sukai dulu. 'ah rasanya aku ingin kembali ke masa itu'

Langkahnya membawanya sampai ke rumah, hari ini dia akan merayakannya bersama kedua orang tua dan juga saudaranya. Matanya menatap saudara kembar nya yang sedang asik bermain ponsel.

"Dari mana aja lama banget!" Protes sang kakak.

"Ayo cuci tangannya dulu" ucap ibunya.

"Maaf aku telat"

Sang ibu menggeleng seraya tersenyum manis. "Nggak apa-apa"

Sang kakak yang melihat ada sesuatu yang asing di saku jaket yang dikenakan sang adik tadi, lantas mengambilnya.

"Sam!"

"Apa?" Osamu ikut duduk di meja makan.

"Ini apa?" Atsumu memperlihatkan sesuatu yang di temui ya barusan.

LINE -Kita Shinsuke || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang