Older brother

272 36 1
                                    

,-*' ^ '~*-.,_,.-*~  ⚛°°°°·.°·..·°¯°·._.· ~*-.,_,.-*~' ^ '*-,.-✰~

Suara sirine terdengar kencang.

Bokuto yang mendengar kehebohan disertai suara sirine langsung pergi dari kios meninggalkan pesanannya yang sudah siap.

Kakinya berlari cepat. Perasaannya tidak enak.

Pemandangan yang dia lihat membuatnya terduduk lemas di jalan. Kakak beradik itu dimasukan kedalam mobil ambulan.

Dia mengambil ponselnya menekan acak mencari kontak terdekatnya.

"Nee-chan" suaranya tercekat.

Panggilan hampir tidak bersuara itu membuat orang di sebrang sana panik.

"Koutaro ada apa?!"

Air mata Bokuto keluar membanjiri pipinya.

"Koutaro ada apa, jangan bercanda!"

Bokuto bangkit mendekati mobil yang diisi oleh saudara sepupunya.

"Ojii-san dia saudaraku!" Ucapnya tegas dengan unsur kesedihan yang tidak bisa dia tahan.

"Kou ada apa?" Kakak perempuan Bokuto terus bertanya.

"Jadi kau saudara korban" ungkap salah satu petugas.

Sedangkan yang disebrang sana langsung panik ketika mendengar kata 'korban'.

"Kou! Apa maksud mu, siapa korban!"

Bokuto kembali memegang ponselnya mendekati terlinganya.

"Nee-chan Yuki dan Suki kecelakaan, tolong hubungi yang lain!"

"APA!,,,,BAGAIMANA KONDISI MEREKA!??"

"Aku akan ke rumah sakit..."

"Baiklah, aku akan bilang ke yang lain! jangan matikan ponsel mu"

Bokuto mematikan sambungannya dan langsung masuk kedalam mobil yang berisikan Kisuki dengan dokter dan beberapa suster yang sedang menangani nya.

Miyuki berada di mobil lain bersama dengan korban yang berada di dalam kios yang ditabrak mobil tadi.

Tanganya menggenggam erat tangan tidak bertenaga Kisuki, menyalurkan kehangatan.

Sudah setengah bulan semenjak kecelakaan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah setengah bulan semenjak kecelakaan tersebut. Miyuki dinyatakan meninggal dunia, sedangkan Kisuki sempat kritis dan mengalami lumpuh sementara.

Netranya menatap luar jendela, dia tidak bisa apa-apa, dia tidak sempat menghadiri pemakaman kakaknya karena dia baru sadar setelah tiga hari kepergian kakaknya. Dia sempat mendengar teriakan sang ibu dikala memanggil dokter sambil menangis.

LINE -Kita Shinsuke || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang