,-*' ^ '~*-.,_,.-*~ ⚛°°°°·.°·..·°¯°·._.· ~*-.,_,.-*~' ^ '*-,.-✰~
Apa-apaan ini.
"Apa tidak masalah?" Shinsuke hanya diam ekspresi nya masih biasa-biasa saja, tapi entah kenapa malah membuatku takut.
"Belakang" ucapku singkat. Dia segera berjongkok. Aku pun menaikinya.
Hening
Tidak ada yang berbicara. Keduanya sama-sama tengelam dengan pikirannya masing-masing.
Aku hanya menenggelamkan kepalaku di tengkuknya. Rasanya nyaman sekali. Kalau boleh meminta, dia ingin lebih lama, sudah lama dia tidak digendong seperti ini.
Dia merindukannya.
Kisuki merasa dia harus memulai percakapan.
Baru saja ingin memanggil tapi Shinsuke sudah berbicara terlebih dahulu.
"Kau tau,,aku sering mendengar anak-anak yang selalu membicarakan tentang hantu" Kisuki hanya diam menunggu kelanjutan nya.
Shinsuke masih dengan ekspresi biasanya.
"Katanya di gazebo taman sering terlihat penampakan perempuan,,,,dan saat aku melihat mu tadi,,aku jadi tau kalau penampakan yang dilihat anak-anak itu adalah kau"
"Bagus kalau begitu" jawab Kisuki.
"Kenapa"
"Dengan adanya penampakan membuat anak-anak kecil takut bermain,,jadi aku juga membatu ibunya agar tidak capek-capek untuk menyuruhnya pulang kerumah"
Apakah itu suatu pembelaan?
"Kau juga seharusnya pulang ini sudah malam,,tidak baik perempuan pulang malam"
"Kenapa perempuan tidak boleh keluar sedangkan laki-laki bisa keluar kapan saja dengan bebas"
Shinsuke diam sebentar.
"Karena kau perempuan" ucapnya dengan sedatar mungkin.
"Senpai jangan meremehkan perempuan"
Shinsuke menaikan satu alisnya.
"Aku tidak akan meremehkan perempuan,,tapi kalau misalkan ada laki-laki yang ingin berbuat jahat bagaimana"
Kisuki berdehem.
"Itu masalah nya sendiri"
Apa-apaan jawabannya itu.
"Pokoknya kalau sudah pulang langsung pulang!" Perintahnya.
"Aduh kepala ku tambah pusing" ucapnya mengalihkan pembicaraan. Shinsuke menghembuskan nafas kasar.
Langkah kakinya berhenti membuat Kisuki mengangkat kepalanya."Sudah sampai" ucap Shinsuke.
Kisuki berkedip. Padahal dia belum memberi tahu alamatnya.
"Aku tinggal dekat sini dan" Shinsuke menunjuk papan nama depan gerbang.
Kisuki hanya mengangguk. Shinsuke menurunkan Kisuki dari punggungnya.
"Arigatou senpai sudah menghantar" Shinsuke hanya berdehem. Kisuki membuka gerbang dan masuk kedalam meninggal kan Shinsuke didepan sendiri.
Seutas senyum terbit menghiasi wajah datar tersebut.
"Shin-chan!" Panggilan sang nenek. Shinsuke langsung pergi dari rumah yang bertulisan 'Yuuji'.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE -Kita Shinsuke || Inarizaki
Fanfiction𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓮𝓽𝓮𝓭. "𝓜𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓶𝓪𝓷𝓪𝓰𝓮𝓻 𝓿𝓸𝓵𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓻𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓷𝔂𝓪𝓽𝓪 𝓷𝓰𝓰𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓻𝓾𝓴 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓾 𝓴𝓲𝓻𝓪" 𝓨𝓾𝓾𝓳𝓲 𝓚𝓲𝓼𝓾𝓴𝓲. 𝓛𝓪𝓷𝓰𝓼𝓾𝓷𝓰 𝓪𝓳𝓪 𝓫𝓪𝓬𝓪:) 🏅 𝓡𝓪𝓷𝓴 1 𝓲𝓷 #𝓶𝓲𝔂𝓪𝓽𝔀𝓲𝓷𝓼 30-10-21 🏅...