- 3 -

446 61 16
                                    

"chenle-ya, pinjamkan aku handphonemu" ucap jaemin

"untuk apa hyung?"

"aku ingin menelpon handphone ku" lanjut jaemin

Chenle yang tidak merasakan kecurigaan apapun dengan senang hati memberikan handphonenya pada jaemin. Tak berselang lama jaemin pun mengembalikan handphone chenle

"yaa yaa jinjja, bukankah somi sangat cantik eoh?" ucap haechan membuka pembicaraan saat mereka sudah sampai mobil

Haechan kini semobil dengan jaemin, jeno, dan juga renjun. Seperti biasa jisung dan chenle selalu berdua.

"yaa kuakui itu. Wajahnya sangat blaster" ungkap renjun

"tapi diantara kita, jeno yang paling beruntung" kata haechan

"aku?? kenapa?" tanya jeno yang duduk bersebelahan dengan jaemin

"karena kau yang sudah menyentuh wajahnya, anii maksudku kepalanya" kata renjun membuat haechan dan jaemin terkekeh

"yaa itu ketidaksengajaan, tidak usah kalian bahas lagi" protes jeno

"aku akan meminta nomornya pada chenle nanti" gumam haechan

"kau terlambat haechana, aku sudah memilikinya lebih dulu" ejek jaemin sambil menunjukkan handphonenya

"wahhh aku tidak tahu jika kau sangat pandai dalam hal seperti ini" ucap haechan yang takjub

"..beri aku nomornya" ucap haechan yang hendak mengambil paksa handphone jaemin

"berusahalah sendiri" kata jaemin yang dengan cepat menjauhkan handphonenya

"yaa kalian berisik sekali, hanya karena nomor gadis itu" kesal jeno

"kau tidak tertarik?" tanya renjun

"anii, sama sekali tidak. Gadis itu menyebalkan" ucap jeno

"ada pepatah mengatakan, kau tidak boleh terlalu membenci seseorang jeno-ya. Karena kau juga bisa mencintainya dengan sangat" ucap jaemin yang menasehati sahabatnya itu

"itu tidak akan mungkin jaemina" jawab jeno kemudian memasang earphone ditelinganya


***

Hari minggu biasanya menjadi hari libur tanpa kegiatan apapun. Namun semuanya hanya diangan somi saja, karena sedari pagi ia terus diteror oleh lisa. Alasannya adalah gadis itu mengajak somi untuk bermain sepeda bersama di taman terdekat. 

Tentunya sudah somi tolak juga sedari tadi, tapi agaknya hal itu tidak membuat lisa menyerah. Bahkan ia meneror somi sampai kedormnya, jarak dorm yang dekat memudahkan lisa untuk menganggu gadis itu.

Dan pada akhirnya somi yang mengalah, sekarang ia sedang mendorong sepedanya keluar dari gedung tersebut. Sebenarnya somi tidak terlalu pandai bermain sepeda, dan sekarang yang ia pakai pun sepeda milik daddy nya.

"eonnie, aku akan ke inkigayo hari ini" ucap somi yang baru saja menghampiri lisa

Rupanya lisa sudah lebih dulu menunggu dipintu belakang gedung, alasannya adalah agar mereka tidak ketahuan oleh siapa pun

"arra, tapi bukankah itu nanti sore? sekarang masih pukul delapan pagi" ucap lisa dengan cuek

"memangnya kemana rose eonnie, jisoo eonnie, dan jennie eonnie?" gerutu somi

"mereka semua memiliki jadwal, hanya aku yang pengangguran hehe" cengir lisa

"aisshh terserah"

"kajja... Yaa naiklah sepedamu" kata lisa

"tunggu aku, aku tidak begitu pandai" kata somi

Mereka mengelilingi taman dengan lisa dibelakang somi untu menjaga gadis itu dari belakang. Pengunjung taman ini tidak terlalu banyak, ini lah alasan lisa mengajak somi ketaman ini karena jarang sekali orang yang datang kesini. Sudah sekitar satu jam mereka berkeliling taman ini dan somi menghentikan sepedanya saat ada bangku taman didepannya

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang