Malam yang terasa lebih dingin dari sebelumnya bagi seorang jeon somi. Pikirannya kembali mengingat kejadian hari ini yang membuat harga dirinya tergores. Bukan hanya itu, kejadian tadi seolah membuat ketakutannya bertambah dan sekarang ia menyadari jika tidak selamanya orang didekatmu itu baik.
Ternyata benar kalau didunia ini kita tidak boleh mempercayai siapapun. Ia sangat ingat betul jika tadi ia hanya minta diberitahu tentang letak toilet digedung itu, tapi dengan baik hatinya pemuda itu ingin mengantarnya. Somi jelas tak ingin berpikiran buruk, mengingat ia adalah salah satu staff acara tersebut jadi ia putuskan untuk mengikutinya saja.
Tapi sepertinya kesialan itu tak berhenti, saat sudah sampai didepan ruangan ia langsung didorong kasar oleh pemuda itu. Somi langsung berteriak meminta pertolongan dari orang-orang tapi tak ada yang mendengarnya menimbulkan seringai iblis dari sang pemuda itu
"lihatlah, tubuhmu sangat indah"
Kata-kata itu terus berputar dikepala somi, apalagi saat ia merobek bajunya dengan paksa. Somi pikir dunia akan segera berakhir, masa depannya sebagai idol akan segera berakhir. Sebisa mungkin ia melawan pemuda tersebut yang ingin mencumbunya dengan paksa, tak ayal pukulan juga somi terima dari pemuda itu. Saat tubuhnya benar-benar lemah karena tak dapat mengimbangi tenaga pemuda itu, seperti malaikat penyalamat jeno datang.
"kenapa dia selalu datang disaat aku merasa buruk" gumam somi
Jika dipikir-pikir lagi, jeno selalu berada disampingnya pada saat-saat seperti ini. Sama hal nya dengan masalah haters kemarin, ia bahkan rela masuk kekawasan dorm YG untuk memastikan keadaanya. Somi jadi berpikir apakah benar jika lelaki itu menyukainya.
Selama ini jika pemuda itu mengungkapkan jika ia menyukainya pasti selalu somi abaikan karena somi pikir itu hanyalah bualan semata. Tapi sekarang, sepertinya ia harus memikirkan ini dengan baik-baik.
Saat pikirannya sedang melayang jauh, dering handphonenya menyadarkannya. Entah sadar atau tidak bibirnya menyungging membentuk sebuah senyuman tipis kala ia melihat nama yang tertera dihandphonenya it
Lee Jeno is calling...
Tanpa menunggu lebih lama lagi ia langsung mengangkat panggilan dari pemuda itu. Tapi tunggu, kenapa ia sangat bersemangat seperti ini saat pemuda itu menghubunginya. Ayolah jeon somi, kau harus lebih peka terhadap perasaanmu sendiri
"hmm annyeong"
"sedang apa?" tanya jeno yang langsung to the point membuat somi sedikit mendengus. Pemuda ini memang tak pandai berbasa-basi, pikirnya.
"tak ada, hanya sedang bermalas-malasan"
"sudah makan malam?"
Lagi dan lagi sedikit perlakuan seperti ini membuat wajah somi memerah, "belum, aku terlalu malas untuk kedapur"
"..apa yang sedang kau lakukan?" tanya somi
"aku sedang makan jjampong dan beberapa potong ayam"
"yaa kau sengaja membuatku ingin makan itu juga"
"haha anii, aku serius. Memang aku sedang makan sekarang"
"huaaa eomma, aku jadi ingin makan itu juga"
"benarkah?"
"eung, aku akan memesannya saja"
"dan sepertinya pesananmu sudah datang, coba buka pintumu"
"eeyy kau bercanda. Aku bahkan belum memesannya"
"buktikan saja jika kau tidak percaya"
Dengan langkah yang tergesa-gesa somi berlari menuju pintu dan segera membukanya. Dan coba tebak apa yang ia temukan. Seorang lee jeno sedang berdiri dengan penyamaran lengkap didepan pintunya dengan kantong besar ditangan kanan dan kirinya
![](https://img.wattpad.com/cover/276736002-288-k785342.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
FanficSebuah ketidaksengajaan yang terjadi diantara jeno dan somi . . Happy reading guys^^