Rembukan

5.4K 323 24
                                    

Malam harinya semua keluarga sudah pulang tinggalah Nilla yang dibelum pulang karena dia harus mempacking semua orderan yang belum selesai karena kemarin key masuk kerumah sakit.

Setelah makan malam key membantu Nilla untuk sekedar mengecek semua orderan.
Sedangkan sang anak sudah tidur dikeloni papanya.

"Mbak tidur aja biar nilla sendiri yang urusin".
"Mbak seharian udah tidur trus dik badan capek semua kalau buat tidur aja"balas key sambil ikut membungkus orderan.

"Mbak kalau dibilangin mesti gitu,ntar kalau capek istirahat yaa,biar nilla yang beresin sendiri"omel nilla key pun mengangguki omongan Nilla.

"Sudah ada pandangan orang yang kamu ajak bantuin ini dik ?" Tanya key.
"Sudah sih mbak tapi mbak sama mas Rasya setuju apa enggak kira-kira?"
"Emang siapa orangnya?" Jawab key penasaran.

"Si Isti mbak yang rumahnya deket pak lurah baru itu loh mbak. Pak Barra." jawab Nilla ragu-ragu.

Karena menurut rumors yang beredar luas didesanya kalau Isti itu wanita kurang baik dia juga pernah mencoba menjebak pak lurah Barra untuk melakukan perbuatan zina.

"Hah gak ada yang lain apa dik?" Ragu key karena key juga mendengar berita tersebut. Berita itu sudah menyebar luas bahkan keluar desa mereka.

"Semua temen-temen ku udah pada kerja semua mbak tinggal itu yang nganggur. Kemarin aku bikin story' wa dia langsung gercep nanyain mbk" jelas Nilla.

"Ntar deh mbak tanya mas Rasya dulu, sebenarnya mbak kurang seek"ragu key.
"Iya mbak Nilla tahu coba nanti tak cari lagi mbak semoga ada yang nganggur bisa bantu-bantu kita"jelas Nilla menenangkan sang kakak yang terlihat khawatir.

"Dik mbak kok udah ngantuk ya?" Kata key sambil menguap.
Nilla tersenyum melihat sang kakak yang sudah mengantuk.

"Mbak istirahat aja biar Nilla yang terusin,besok pagi biar bisa kirim lewat jasa pengiriman"jelas Nilla yang diangguki key dan berjalan masuk kekamar.

"Kalau udah ngantuk dan capek segera istirahat jangan dipaksakan"terang key sebelum meninggalkan sang adik. Nilla mengangguki nya.

Setalah sampai kamar dia melihat sang suami yang sedang memangku laptopnya.
"Loh mas belum tidur"katanya mendekati sang suami dan langsung menarik laptopnya dan dia duduk dipangkuan sang suami.

Rasya tersenyum melihat kelakuan sang istri dia langsung mendekap erat tubuh key dari belakang dan membenamkan wajahnya dicuruk leher belakang sang istri.

"Papa sedang membelajari proposal dari pak Barra ma, besok katanya akan ada meeting dia gak bisa hadir minta diwakilkan ke papa"terang Rasya masih memeluk erat tubuh key.

Key pun berdiri dan berbalik kearah suaminya dia membimbing wajah suaminya kearah buah dadanya yang semakin membesar itu.

Rasya menikmati itu dan dia mendusel-ndusel merasakan empuknya dada besar key.
Key terdiam menikmati perlakuan sang suami.

"Oh iya mas Nilla udah dapat orang yang mau bantu"pecahkey dalam keheningan.
"Siapa ma?"balas Rasya mendongak menatap istrinya.

"Itu si Isti"malas key.
"Si Isti siapa ma ?" Penasaran Rasya.
"Itu yang dulu pernah mau jebak pak Barra mas,tapi aku ragu mas takut kalau dia juga berbuat gitu ke mas"malas key.

"Jangan berfikir buruk dulu ma kita coba dulu itung-itung kita saling membantu mungkin dia juga membutuhkan pekerjaan ini"jelas Rasya.

"Tapi kalau dia gimana-gimana sama mas gimana?"tatap key kesal.
"Coba dulu ma kalau memang mama tetap gak cocok mama bisakan berhentikan baik-baik"jelas Rasya.

"Tapi mas. . .   ."malas key dan berdiri dari pangkuan sang suami.
Rasya tersenyum melihat sang istri yang lebih sensitif semenjak kehamil keduanya.

Rasya berdiri dan berjalan mengikuti sang istri yang sekarang sudah duduk diranjang king size mereka.

Rasya berjongkok dibawah dan memegang kedua tangan sang istri.
"Mama meragukan papa ?" Tanya Rasya sambil melihat lekat mata key.
Key menggeleng tanpa membuka suaranya.

"Kalau mama tidak meragukan papa biarkan dia membantu mama dan Nilla. Kita tidak tau kalau dia juga sedang membutuhkan uang dan mungkin dia sekarang sudah berubah. Kita hanya mencoba membantu ma. Kita coba dulu beri dia kesempatan kalau mama tetap tidak cocok mama bisa bicarakan dengan baik untuk memberhentikan nya" terang Rasya pelan-pelan.

"Aku gak meragukan mas,cuma jaga-jaga aja kita sudah menjauh kalau dia ngeyel mendekat gimana? Sebelum kejadian lebih baik kita cegah dulu"malas key menjelaskan ke suaminya.

"Kalau dia sudah berubah gimana?"
"Kok mas belain dia ? Atau jangan-jangan mas ?"
"Hus jangan berfikir buruk ke papa. Kalau papa mau sama dia sudah dari dulu papa menikahi nya sebelum papa kenal mama"jelas Rasya sambil berdiri duduk disebelah key..

"Terserah mas aja udah yang bayar juga mas, tapi kalau ada apa-apa suatu hari nanti jangan salahkan aku dan awas aja kalau mas sampi tergoda. Aku bakal keluar dan bawa anak-anak dan satu lagi aku gak akan biarkan kamu ketemu barang sebentar aja sama anak-anak"terang key sambil emosi dan berbaring membelakangi Rasya.

Rasya melotot mendengar penuturan sang istri dia langsung ikut berbaring dan memeluknya erat dari belakang.
Tanpa patah katapun yang terucap dari keduanya.

Key merasakan membusan nafas hangat dari sang suami.
Key mencoba melepaskan pelukan suaminya tapi Rasya semakin mempererat pelukannya.

"Kamu mau bunuh anakku"tegas key
Rasya yang teringat pun segera mengendurkan pelukan tersebut.

"Maaf, sudah jangan marah lagi gak baik buat baby nya ma. Percaya sama papa, papa tidak akan tergoda sama sekali, papa sudah mempunyai mama Al dan ini"terang Rasya sambil mengelus perut key yang terlihat membuncit.

"Iya udah terserah mas. Tapi kalau aku ngerasa gak cocok aku berhak buat berhentikan dia ya?" Rasya mengangguk dan membalikkan tubuh sang istri.
Dia memasukkan wajahnya kedada besar itu.
Dan mereka tertidur saling memeluk.

TBC...

Segini dulu yaa...

Kemarin author baca minta ada konflik ..

Last chapter author bakal bikin konflik dehh. . .

Minta yang konflik ringan sedang apa besar gaes..

Kasih komen yess...

Masih berharap ada yang baca kasih vote  dan komen..
Terima kasih buat yang sudah membaca  memberi vote dan komen..
Salam sayang dari author

Caruban,14 Juli 2021
09.09

Pria Tua Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang