Kedatangan

103 31 115
                                    

Nuga dan Arsen kini memperhatikan Samara yang duduk di hadapan nya dengan wajah yang tidak jauh berbeda.

Kedua nya sama-sama diam memperhatikan Samara dengan raut wajah bingung sekaligus kaget.

Karena ini adalah pertama kali nya seorang Sandra menginjakan kaki nya di dalam ruangan OSIS.

Yang lebih mengejutkan nya lagi cewek itu kemari bukan tanpa tujuan. Melainkan ingin mendaftar dan turut berpartisipasi dalam sebuah acara pensi yang akan di selenggarakan oleh sekolah mereka sebentar lagi.

Tapi tidak lama setelah nya, Nuga segera merubah mimik wajah nya dengan raut wajah datar. Kini keempat nya tengah berada di dalam ruangan OSIS yang tampak sedikit ramai, karena beberapa murid yang berdatangan untuk mengambil formulir, dan jangan lupakan kehadiran Sandra yang saat ini tengah berdiri di samping Samara.

Sandra sendiri kini hanya menatap Nuga dengan jengah, Meskipun ada Arsen di samping nya, ia mempunyai firasat bahwa cowok itu sebentar lagi akan meremehkan nya.

"Lo bisa nyanyi?" Tanya Nuga tanpa melihat ke arah Samara.

"Umm, Enggak"

"Nari? tradisional, moderen dance atau apapun itu? Tanya Nuga kembali.

"Itu, gue juga enggak bisa"

"Lo mau daftar apa si Sam sebenernya?" tanya Sandra yang mulai tidak sabar.

Nuga menghela napas, berusaha sabar dengan perempuan di hadapan nya ini.

"Baca puisi?"

"Engga juga sih sebenernya"

Nuga lantas memandang Samara dengan raut wajah kesal.

"Terus kalo gitu ngapain lo kesini?"

"Itu, karena gue pengin ikutan" balas Samara.

"Kalo nyanyi gak bisa, nari apapun juga gabisa, baca puisi juga sama, terus buat apa lo kesini?"

Sungguh! Nuga tidak habis pikir dengan perempuan di hadapan nya ini. Memang ia pikir, Nuga disini hanya untuk melayani orang yang berniat main-main saja?

"Yaa menurut lo aja! masa gue kesini buat main petak umpet sih?" balas Sandra sewot.

Cowok ini! dari dulu memang selalu menyebalkan! dan inilah alasan Sandra sangat tidak menyukai nya.

"Yaa sambil liat Arsen juga sih" gumam Sandra kembali.

Arsen menggaruk kepala nya yang terasa tidak gatal.

"Gue si gak larang lo buat ikutan San, tapi lo harus bener-bener tau lo mau nyumbang apa pas acara pensi nanti" jelas Arsen.

"Pengen ikutan aja gak cukup" Tegas Nuga menyilangkan kedua tangan nya menatap Samara dengan tajam.

Samara mengangguk mengerti.

"Sebenernya, gue bisa main piano" jawab Samara pelan.

"Udah ada tiga orang yang ngedaftarin diri buat main piano" jawab Nuga.

Samara tampak menghela napas.

Sandra lantas tersenyum sinis, dan menghembuskan napas dengan kesal. "Bilang aja lo gamau kalo gue gabung pas acara pensi kan?!"

 "Bilang aja lo gamau kalo gue gabung pas acara pensi kan?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang