Kenangan

277 233 190
                                    

Seorang perempuan melangkahkan kakinya dengan tergesa menaiki anak tangga, ia melangkahkan kakinya dengan melompati dua anak tangga sekaligus. Sebuah senyum tampak menghiasi wajahnya yang terlihat cantik natural tanpa sentuhan make up apapun.

"Kin, Kinara" teriak Sandra begitu memasuki sebuah kamar bernuansa serba pink. Tampak seorang perempuan dengan kaos abu-abu memandang Sandra sekilas lalu kembali melanjutkan aktivitas membaca novel kegemarannya.

"Kenapa sih San? lo gak bisa ya kalo gak heboh" tak urung gadis berkaos abu-abu itu terkekeh saat Sandra memasuki kamarnya seperti ia memasuki kamar miliknya sendiri.

"Gimana gak heboh. Gue seneng akhirnya bisa satu sekolah lagi bareng lo tau"

Kinara tampak berpikir, lalu memandang Sandra dengan tatapan jailnya.

"Tapi gue enggak seneng tuh"

"Ish rese banget sih"  Sandra pura-pura cemberut, tak ayal hal tersebut membuat Kinara melebarkan senyumnya.

"Yaa seneng dong Sandra" Kinara mencubit dengan gemas pipi Sandra. "Lo kan sahabat gue satu-satunya, gak kebayang deh gue kalo gak satu sekolah lagi bareng lo"

Sandra pun melebarkan senyumnya. Tidak ada yang membuatnya sesenang ini selain bisa kembali satu sekolah dengan Kinara.

"Pokoknya sampai kapan pun kita harus terus sama-sama oke"

***

Byurr

Kinara mengerjapkan matanya saat segelas air mineral mengenai wajahnya.

"Gue udah bilang kan, buat jangan deketin Dirga" seorang perempuan dengan rambut panjang bergelombangnya menyilangkan kedua tangannya menatap sinis kearah Kinara.

"Tapi bukan gue yang deketin" Kinara menunduk takut.

"Oh jadi lo mau bilang kalo Dirga yang ngejar-ngejar lo gitu? Lo makin lama makin besar kepala ya" Maudy menatap sangsi ke arah Kinara.

"Vanya tolong tutup pintu kelas jagain jangan sampe ada yang masuk, dan lo San tolong rekamin apa yang gue lakuin sama cewek gatau malu ini" Maudy memberikan perintah kepada teman-temannya termasuk Sandra.

Sandra tetap bergeming ditempatnya ia menatap nanar ke arah Kinara.

"Gue udah bilang kan Dirga itu cuma gue yang boleh deketin, cuma karna kemarin lo ditembak sama dia lo jadi besar kepala gini" Maudy mengeluarkan gunting yang ia sembunyikan di dalam tasnya.

"Maudy gue mohon jangan, gue minta maaf kalo kejadian kemarin bikin lo marah" Kinara menahan isak tangisnya. Lalu ia beralih menatap Sandra memohon pertolongan lewat tatapan matanya agar setidaknya ia membantunya sekali ini saja.

Maudy mulai berjalan mendekati Kinara dan tanpa perasaan ia mulai merobek rok serta seragam yang Kinara gunakan.

"Maudy pliss jangan" Kinara tidak sanggup melawan lebih tepatnya ia tidak bisa. Yang bisa ia lakukan hanyalah menahan isak tangisnya saat Maudy dengan tega merobek seragam milik Kinara dengan kasar menggunakan gunting yang ada di tangannya.

"Ini akibat kalo lo berani deketin Dirga" Maudy tersenyum memperhatikan hasil karyanya.

"San, rekam sekarang" perintah Maudy.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang