Terimakasih

216 169 128
                                    

Malam hari, Sandra kini sudah berdiri dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menatap tajam ke arah Samara. Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu ia mengomeli Samara.

"Maaf"

"Lo tau gak sih gimana bete nya gue di rumah ditinggal lo kesekolah"

"Gue cuma gak tega mau bangunin lo San"

Itu memang benar. Alasan mengapa Samara meninggalkan Sandra tadi pagi karena Samara yang tidak tega membangunkan Sandra, yang malah berujung membuat cewek itu mengomel ketika Samara pulang sekolah, dan kembali melanjutkannya ketika Samara selesai makan malam.

"Gue janji gak akan ninggalin lo lagi besok"

"Bagus. Karna besok gue harus ketemu Arsen"

Samara menghembuskan napas dengan lega begitu Sandra selesai mengomelinya, dan ia sangat bersyukur setidaknya Sandra belum mengetahui perihal Samara yang membeli seragam baru, itu karena Samara yang pulang menggunakan celana olahraga dan seragam milik Nuga yang segera Samara ganti sebelum Sandra melihatnya. Samara tidak bisa membayangkan akan seperti apa Sandra saat melihat dirinya.

Sandra mengalihkan tatapannya ke arah balkon kamarnya. Ia menatap kemeja putih yang tergantung di luar sana. Sejak kapan ada kemeja sekolah yang tergantung di luar sana?

"Itu seragam siapa lo taro luar?" Sandra berjalan mendekat ke arah balkon kamarnya.

"Emm Itu—"

Sandra memincingkan matanya saat membaca name tag yang tertera di seragam tersebut.

"What the hell!! Nuga?? lo ngapain bawa-bawa kemaja tu cowok. Dijemur disini pula! lo abis ngapain!?"

"Gue abis cuci baju nya Nuga"

"Nyuci lo bilang?"

"San, tolong jangan marah-marah dulu"

"Gue gak akan marah ya kalo yang lo cuci dan jemur di sini kemeja nya Arsen. Tapi ini Nuga! lo tau gak sih Nuga"

Samara membasahi bibirnya. Ia bingung harus menjelaskan seperti apa kepada Sandra. Ia tidak tau kalau perkara mencuci dan menjemur seragam milik Nuga bisa membuat Sandra semarah ini.

"Maaf San, tapi tadi Nuga cuma pinjemin kemeja dia karna kemeja gue basah, pas gue lagi ganti baju di kamar mandi ada orang yang nyiram gue"

Apa-apaan ini? baru saja sehari Sandra tidak ikut bersekolah tapi sudah ada kejadian yang membuat Sandra ingin meluapkan emosinya sekarang juga. Menyiram Sandra, Samara bilang? jangan bercanda! seluruh penghuni sekolah juga tau, mencari perkara dengan seorang Sandra Maharani itu  sama saja cari mati namanya. Dan yang membuat Sandra tidak habis pikir bagaimana bisa Samara yang menggunakan seragam milik Nuga. Kayak gak ada cowok lain aja!

"Siapa yang berani nyiram? kasih tau gue" Sandra meninggikan suaranya.

Samara menggeleng. Ia memang sungguh tidak tau.

Sandra berdecak. "Terus kenapa malah seragam tu cowok yang lo bawa?"

"Itu, karena umm"

"Apaa?"

"Dia yang nawarin gue buat pakai kemeja dia"

Kini Sandra mendengarkan dengan tidak percaya. Kesurupan apa itu cowok?

"Denger, gue gak mau tau. Balikin kemeja dia secepatnya karena gue gak mau liat lama-lama kemeja dia ada disini. Bikin sakit mata" Sandra melirik seragam Nuga yang tergantung di luar sana dan seketika senyum sinis terbit di bibirnya.

Samara hanya mengganguk sebagai jawaban. Niatnya besok memang ia akan segera mengembalikan kemeja milik Nuga.

***

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang