Sekilas Ingatan

121 68 133
                                    

"Kin, nanti pulang sekolah jadi ya temenin gue ke toko buku"

"Beli Novel lagi?" tanya Kinara yang sudah hapal apa kebiasaan sahabat nya itu. Sandra dan segala Novel romansa kesukaan nya itu. Bahkan Sandra rela jika harus mengirit uang jajan nya hanya untuk membeli Novel setiap minggu nya.

"Cuma beli satu kok, janji. Hehe, nanti gue traktir dehh, yuk"

Kinara pun hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"Jadi, gimana lo sama Dirga? udah sampe mana perkembangan nya" tanya Sandra.

"San, apaan sihh" Kinara memberengut kesal. Sementara Sandra, cewek ity hanya terkekeh melihat reaksi Kinara.

Setelah membereskan buku catatan matematika nya, kini Sandra melangkahkan kaki nya menuju kantin bersama dengan Kinara.

Selalu seperti itu.

Kinara dan Sandra adalah satu kesatuan. Dimana ada Sandra pasti terdapat pula Kinara. Bahkan Sandra pernah tidak masuk sekolah, hanya karena Kinara juga tidak masuk sekolah. Seolah mereka tidak pernah terpisahkan.

Pertemanan mereka sudah di mulai sejak Sandra dan Kinara sama-sama masih menduduki bangku Sekolah Menenengah Pertama.

Saat itu, Sandra yang terlambat datang di hari pertama sekolah terlihat sangat panik begitu melihat salah satu guru yang terkenal paling galak di sekolah nya sedang berjaga di depan gerbang sekolah.

Sandra pun memutar langkah nya menuju gerbang belakang sekolah. Meski harus sedikit memanjat, setidaknya itu lebih aman dari pada ia harus di hukum.

Namun, nasib baik sepertinya tidak berpihak kepada Sandra pagi itu. Tepat ketika ia berhasil mendaratkan kaki nya ke tanah seorang guru kini memergoki aksi nya.

Sebelum Sandra sempat ketahuan, sebuah tangan menarik nya menuju semak-semak untuk bersembunyi disana.

"Sst, disini aman kok. Gak bakal ketauan"

Sandra memperhatikan seorang perempuan yang tanpak sebaya dengan nya. Jatung nya semakin berdegup kencang kala sebuah sepatu berjalan mendekat ke arah nya. Ia takut ketahuan.

"Perasaan tadi anak manjat lewat sini. Awas kalo ketauan"

Tidak berlangsung lama sebuah suara sepatu yang berjalan menjauh itu kini tidak terdengar kembali.

Sandra dan perempuan itu saling bertatapan kemudian tertawa dengan cekikikan.

"Kan bener, gak bakal ketauan"

"Makasih ya, gue Sandra, nama lo siapa?"

"Kinara"

Sejak saat itu kedua nya mulai berteman sampai Sandra mulai memasuki SMA yang kembali sama dengan Kinara.

Bahkan Sandra sengaja memilih jurusan yang sama dengan Kinara agar ia bisa kembali satu kelas dengan Kinara. Tidak ada yang membuat Sandra bahagia ini selain bisa kembali memasuki sekolah yang sama dengan sahabat nya itu.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang