Tentang Misi

447 387 331
                                    

Sandra mulai menuruni tangga sekolah dengan bersemangat. Setelah puas memandangi Arsen, Sandra segera berniat menyusul Samara di kelasnya sendiri. Sandra sedikit khawatir apa jadinya Samara jika tidak ada Sandra di sampingnya.

Apakah Samara akan melakukan kebodohan?

Langkah Sandra sedikit melambat saat melihat seseorang yang Sandra kenali memakai seragam yang sama dengan miliknya sedang bersandar pada sebuah tembok dengan tatapan yang fokus terarah pada Sandra.

"Gabino?"

Gabino tersenyum samar lalu berjalan mendekat ke arah Sandra.

"Gue udah janji bukan? bakal nemuin lo lagi"

Sandra mengangguk. Tentu saja ia ingat, saat dirumah sakit Gabino memang berjanji akan menemui Sandra kembali.

Hanya saja Sandra tidak menyangka akan menemukan Gabino disekolahnya. Memakai seragam sekolah Sandra pula.

Kemana memang tudung aneh laki-laki ini?

"Kok lo pakai seragam?" tanya Sandra heran.

"Kenapa? bukannya lebih keren begini?"

Sandra mendengus pelan. Meski malas mengakui secara langsung, perkataan Gabino memang sepenuhnya benar. Cowok ini memang tampak lebih manusiawi dan terlihat keren. Tidak seperti terakhir kali mereka bertemu.

"Enggak. Biasa aja"

"Gue tau lo bohong"

"Terserah lo"

Sandra berjalan meninggalkan Gabino dan Gabino mengikuti langkah Sandra disampingnya. Tidak ada yang berbicara setelah itu, sampai akhirnya Gabino memecah keheningan diantara mereka.

"Jadi gimana hubungan lo dengan Samara?" tanya Gabino.

"Biasa aja, gak ada yang menarik. Dia cuma keliatan kaya cewek polos"

Gabino mengangguk mengerti.

"Gue harap lo bisa akur sama dia"

Entahlah, sejauh ini Sandra tidak merasa Samara membuat dirinya kesal dan kehilangan kesabaran. Tidak seperti saat Sandra menghadapi Theo.

"Waktu lo tinggal sembilan puluh tujuh hari"

"Sembilan puluh tuhuh hari?"

"itu terhitung sejak kepulangan lo dari rumah sakit. Boleh pinjem tangan lo?"

Sandra mengerutkan keningnya, meski bingung ia tetap mengulurkan tangannya pada Gabino.

Gabino mengeluarkan seseuatu dari saku celananya. Sebuah gelang dengan enam mutiara di setiap sisinya.

 Sebuah gelang dengan enam mutiara di setiap sisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gelang?"

Gabino memasangkan gelang tersebut di pergelangan tangan kiri Sandra.

"Setiap enam belas hari yang terlewati satu mutiaranya bakal berubah warna menjadi biru terang" jelas Gabino melepas tangan Sandra setelah selesai memasangkan gelang tersebut.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang