~ 12 ~

704 72 7
                                    

Selamat membaca

Yuda kecil

Yuda Perdana Wiratha. Nama itu diberikan oleh kakeknya yang bernama Arya Bima Wiratha. Orang tua Yuda meninggal dunia karena kecelakaan saat menuju rumah sakit untuk melahirkan. Yuda masih bisa tertolong karena sang ibu masih bisa bertahan. Walaupun akhirnya sang ibu juga meninggal menyusul suaminya sesaat setelah berhasil melahirkan Yuda.

Saat Yuda SMA ia memutuskan untuk mencoba hidup bebas dan mandiri bukan sebagai keluarga Wiratha. Ia ingin merintis usahanya sendiri terlepas dari warisan kakek dan orang tuanya. Tentu saja keinginannya itu ditentang oleh keluarga besarnya karena kuatir dengan keselamatan Yuda diluar sana. Akhirnya setelah beberapa kali rayuan. Akhirnya sang kakek memberikan ijin dengan syarat Yuda harus menyembunyikan nama Wiratha dari orang orang yang baru dikenalnya.

.....

"Kenapa aku menyembunyikannya karena aku ingin orang mengenalku sebagai aku pribadi bukan karena nama besar dibelakangku."

"Kenapa Robin bisa tau?"

"Itu karena waktu aku kuliah, Robin pernah melihatku sedang berbicara dengan kakekku. Siapa yang tidak mengenal kakekku. Dan dari situ Robin mulai mencuri dengar pembicaraan diantara aku dan kakek."

"Oke. Saatnya kita bersiap Valencia. Tetap pada rencana awal." ucap Robin.

"Ya Robin benar. Kita harus bersiap. Sampai ketemu dua hari lagi sayang." ucap Yuda kemudian mencium kening Valencia.

"Huft. Aku jadi kangen Alina." keluh Robin dan mendapat tatapan simpati dari dua orang di depannya.

"Gue bisa bantu lo untuk lepas lebih cepat. Gue tinggal telpon grandpa dan mereka akan langsung investasi diperusahaan lo."

"Easy Yud. Gue mau lewat jalur yang benar. Walaupun keluarga Wiratha memang termasuk target tapi step by step ok. Kita bereskan perusahaanku dulu."

"Ok kalo itu mau lo. Bin gue tunggu di bawah ya. Gue yang antar lo ke bandara." ucap Yuda dan segera beranjak pergi.

.....

"Pak Arbim. Mas Yuda sudah pulang."

"Anak berandal itu akhirnya pulang?Kali ini ada apa? Patah hati ditinggal cewek lagi?" ucap Arya Bima Wiratha kakek dari Yuda.

"Mas Yuda bilang ini sudah saatnya ia kembali." ucap Santo, asisten Arya Bima.

"Begitu rupanya. Apa yang membuat dia tidak bisa mengatasi masalahmya? Suruh dia temui aku di ruang kerja."

"Baik pak."

Arya beranjak dari perpustakaan menuju ke ruang kerjanya. Langkahnya masih tegap seperti dulu walaupun usianya sudah menginjak 70 tahun.

"Halo kakek. Apa kabar?" sapa Yuda sopan saat melihat sang kakek masuk ke dalam ruang kerja.

Yuda memutuskan untuk menemui kakkeknya setelah mengantar Robin dan Valencia ke bandara. Jadwal penerbangannya ke Jepang masih nanti malam, jadi ia masih punya waktu untuk menemui kakeknya dan menjelaskan situasi yang dialaminya.

"Iya seperti yang kamu lihat. Kakek selalu sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun."

"Yuda bersyukur kakek selalu sehat."

"Ada masalah apa yang tidak bisa kamu atasi?"

"Dua hari lagi saya akan menikah di Jerman."

"Wah. Kamu bisa bisa menikah tanpa memperkenalkan calon istrimu ke keluarga besar?"

"Sebenarnya Valencia awalnya tidak tau jika saya dari keluarga Wiratha. Namun sesuatu menjadi agak rumit. Jadi suatu saat saya akan menggunakan nama Wiratha untuk menggertak pihak lawan. Maksud saya calon mertua saya."

We Can't Move On {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang