~ End ~

1.4K 77 4
                                    

Selamat membaca

Sepuluh tahun kemudian

Yuda sekeluarga mengunjungi Robin di Ausie untuk menengok anak kedua buah cinta Robin dan Alin yang lahir 2 bulan yang lalu, dan mereka baru sempat menengok.

Yuda telah memiliki 2 anak lelaki. Yang pertama adalah Prakarsa Putra Perdana yang kini berusia 12 tahun dan yang kedua adalah Patrick Putra Perdana yang berumur 7 tahun.

Sedangkan Robin memiliki anak pertama seorang perempuan berumur 7 tahun yang bernama Evali Wardhana, dan anak keduanya adalah lelaki bernama Edgar Wardhana yang berumur 2 bulan.

Keluarga Yuda dan Robin sangat jarang berkumpul karena selain mereka berada di belahan bumi yang berbeda, mereka juga memiliki kesibukan masing masing.

Setiap akhir tahun mereka berusaha untuk berkumpul. Atau disaat momen kelahiran seperti inilah yang menjadi ajang pertemuan tiga sahabat baik itu.

Jiwa sosial Alina kini juga diikuti oleh Valencia. Jika Alina membangun sekolah dan klinik gratis, maka Valencia membangun rumah sakit dan panti asuhan. Menyediakan hunian impian gratis bagi anak terlantar hingga orang lanjut usia. Selain itu Alina dan Valencia memiliki ikatan kerjasama sosial yaitu mereka patungan untuk membangun pusat rehabilitasi bagi veteran perang, pecandu narkoba dan bagi siapa saja yang membutuhkan pengobatan secara psikologi.

Alina dan Valencia tengah duduk sambil mengobrol disalah satu gazebo yang terletak dipinggir kolam ikan dihalaman tengah rumahnya. Edgar yang baru saja tertidur, Alina rebahkan di dalam troli yang tak lepas dari tangannya. Sedangkan Patrick dan Evali tengah asik berlari larian, Arsa tampak duduk dengan tenang diatas ayunan sambil membaca buku komik detektif conan kesukaannya.

"Kak Arsa, bantu aku." ucap Patrick yang berlari ke belakang Arsa untuk berlindung dari kejaran Evali.

"Heh, pengecut, beraninya minta perlindungan ama Arsa." teriak Evali sambil berusaha meraih Patrick yang meledeknya dari balik bahu Arsa.

"Kalian nih ngapain sih? Ganggu aja!" bentak Arsa.

"Kak, jangan sampai aku ketangkep ama nenek lampir tuh kak." ucap Patrick yang terus berusaha menghindar dari gapaian tangan Evali.

Arsa menjadi terjebak diantara Patrick dan Evali. Merasa tidak nyaman, Arsa pun berdiri dan ingin berpindah, menghindari pertengkaran Patrick dan Evali.

"Sa, lo minggir sana." bentak Evali.

"Heh, gue tuh lebih tua dari lo. Harusnya lo panggil gue kakak."

"Heh. Kita tuh sama anak pertama. Gak ada kewajiban gue harus panggil lo kakak. Ck. Minggir Sa. Gak usah belain adek lo." bentak Evali.

"Jadi lo tetep gak mau manggil gue kakak?" tanya Arsa dengan nada tinggi. Arsa mulai kesal dengan tingkah Evali yang menurutnya tidak sopan. Arsa mulai melangkah maju bermaksud untuk memberi peringatan pada Evali.

"Engga. Gue kan anak pertama, lo bukan kakak gue. Ngerti!" Evali melotot memandang Arsa.

"Rick. Jagain buku gue." ucap Arsa sambil memberikan bukunya kepada Patrick tanpa memalingkan tatapannya pada anak perempuan bebal dihadapannya.

"Kak Arsa mau ngapain? Jangan cari gara gara ama nenek lampir." ucap Patrick.

"Sini lo ikut gue." ucap Arsa.

"Ogah. Lo mau ngajarin gue biar manggil lo kakak? Gak bakalan bisa." ucap Evali kemudian melipat tangannya didepan dada dan menatap tajam pada Arsa.

"Mau taruhan? Kalo gue bisa, lo mau ngapain?" tantang Arsa.

"Gue bakal nikahin lo." ucap Evali asal asalan sambil tersenyum miring. Dia yakin Arsa akan mundur dengan ancamannya.

Arsa langsung bergidik ngeri mendengar ucapan Evali. Bagaimana mungkin anak perempuan berumur 7 tahun bisa bicara seperti orang dewasa. Arsa melangkah pergi sambil menggelengkan kepala. Sementara Patrick menatap horor ke arah Evali, dan kemudian berlari kecil menyusul kakaknya.

Tak jauh dari sana, 4 orang dewasa tengah tertawa terbahak bahak setelah mendengar celotehan anak anak mereka.

"Apakah perlu kita jodohkan anak pertama kita?" ucap Yuda sambil melirik Robin.

"Biarkan saja. Jangan sampai kita memaksa mereka. Biarkan takdir yang menentukan." ucap Robin.

..... TAMAT .....

Hai readers

We Cant Move on sudah selesai.

Jangan lupa vote dan komen bab ini ya.

Terima kasih sudah memgikuti cerita ini sampai tamat. Dan terima kasih atas vote cerita ini

Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Stay safe

Publish : 13 September 2021

We Can't Move On {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang