Hari ini, Draken ditemani dengan Mitsuya, Kazutora dan Tekemichi berencana untuk menjenguk salah satu anggota Touman yang sakit, Pehyan.Sedangkan Baji tidak bisa ikut karena harus mengurus beberapa pekerjaan.
Seminggu yang lalu Pehyan mengalami kecelakaan, Pehyan waktu itu memaksa pulang lebih awal ketika kepalanya merasa pusing setelah mengiyakan ajakan Pachin untuk minum sake, awalnya Pehyan menolak tapi dengan semua permohonan Pachin dirinya akhirnya mengiyakan ajakan temannya itu.
Pehyan lalu memutuskan untuk pulang tapi ditengah perjalanan pusingnya semakin menjadi dan berakhir dengan Pehyan menabrak sebuah mobil itu bukan hanya kesalahan Pehyan saja tapi juga si pengemudi mobil, karena tidak melihat jika lampu jalan berwarna merah.
" Bagaimana keadaanmu Pehyan? Sudah membaik?" Draken diikuti dengan yang lain masuk kedalam kamar rawat Pehyan, disana juga terlihat ada Pachin yang menemani.
" Ya begitulah, besok aku sudah boleh pulang "
" Makanya kalau mabuk jangan maksa pulang, rugi sendirikan ", Takemichi yang memang saat bicara terkesan blak blakan mendapat pelototan dari Pehyan.
" Kau tau aku sudah menolak ajakan Pachin untuk minum! ", Pehyan berkata ketus pada Takemichi dirinya sedang sakit tapi Takemichi malah mengatainya.
" Tapi ujung ujungnya kau maukan sialan! "
Sedangkan yang lain hanya menatap mereka dengan datar, mereka memang tidak tau tempat.Apalagi Mitsuya dan Kazutora yang sudah seperti ingin memukul Takemichi ditempat.
" Sudahlah, berati lukamu tidak terlalu serius kan? " tanya Draken.
" Tidak, hanya saja aku belum boleh melakukan kegiatan yang berat "
Malam itu diruang inap Pehyan dihiasi dengan candaan Takemichi yang membuat semuanya menjadi tertawa.Takemichi memang membawa aura positif bagi semua anggota Touman, Takemichi juga selalu bisa mencairkan suasana.
.
.
.
.
.Mereka memutuskan untuk pulang ketika hari sudah mulai gelap jam kunjungan juga sudah habis.
" Kita antar Takemichi dulu "
Semua mengangguk, hanya rumah Takemichi yang berbeda jalur.Takemichi ikut bersama Kazutora.Suasana malam sangat sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.Dingin malam membuat suasana sepi semakin mencekam.
Saat Draken sudah mulai melihat belokan menuju rumah Takemichi, Draken merasa aneh dengan segerombolan orang yang berada disana, seperti tengah menghadang jalannya.Draken lalu berhenti diikuti dengan yang lain.
Mata Draken menyipit ketika merasa tidak asing dengan penampilan seseorang yang sedang membelakanginya, tubuhnya kecil dengan memakai anting hanafuda.
Orang itu membalikan tubuhnya, sontak membuat Draken, Mitsuya, Kazutora dan Takemichi terkejut bukan main.Rahang Draken mengeras kepalan tangannya semakin kuat, Draken semakin memasang badan saat mengetahui musuhnya telah kembali.
" Sudah lama tidak bertemu, bukan begitu Draken? "
Izana menunjukan senyum miringnya, membuat Mitsuya tersulut emosi.Mitsuya tidak menyangka Izana akan kembali lagi.Karena selama dua tahun ini Izana menghilang tanpa jejak.
Kazutora mengepalkan tangannya, dirinya benar benar ingin memukul wajah Izana.Tapi itu tidak mudah karena ada Sanzu yang selalu ada disamping Izana.Kazutora akui jika Sanzu itu gila! Dia benar benar gila.
Sedangkan dibelakang Takemichi berkeringat dingin, dirinya sangat tau siapa itu Izana dan sekarang dia ada dihadapannya.Takemichi tidak akan lupa dengan Izana yang membuat dirinya babak belur bahkan bisa dibilang sekarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraphernelia [ On Going ]
Teen Fiction" Kenchin, jika suatu saat nanti aku meninggalkanmu apa kau akan membenciku?" " Membenci? ku rasa tidak, tapi satu hal yang harus kau tau jika kau pergi meninggalkanku maka kau tidak akan melihat aku yang sekarang melainkan kau akan melihat aku yang...