Chap 4

797 106 28
                                    

"Jangan nakal paham? aku hanya pergi seminggu saja"

Mata Mikey mulai terasa basah, biasanya Chifuyu tidak pernah meninggalkannya sendirian apalagi dalam waktu yang lama.

Chifuyu dan Baji berencana untuk pergi ke luar kota, alasan Baji karena ada pekerjaan yang mengharuskan Chifuyu ikut dengannya dan dengan santainya Baji menitipkan Mikey pada Draken.Mikey dan Baji sempat ribut karena Mikey tidak mau ditinggal oleh Chifuyu.

" Kami berangkat sekarang, Draken kau jaga Mikey dengan baik ", Baji menepuk pelan bahu Draken memperlihatkan tatapan aneh yang langsung dimengerti olehnya.

" Kenchin, kenapa aku tidak boleh ikut sih ?" Mikey menggerutu kesal ketika Chifuyu dan Baji sudah meninggalkannya.

" Mereka tidak ingin diganggu ", Draken menggiring tubuh mungil Mikey agar masuk kedalam rumah.

" Tapi aku tidak akan mengganggu pekerjaan mereka kok Kenchin, aku akan diam "

Draken menggeleng pelan dirinya sedang menahan gemas, " Kau tau Mikey? mereka akan melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi agar hasilnya bisa memuaskan, kau paham? "

Draken ingin sekali tertawa kencang ketika melihat reaksi wajah Mikey.Mikey sama sekali tidak mengerti, memang pekerjaannya sangat berat ?

" Memang pekerjaan seperti apa ? kan Baji-san hanya duduk dan menandatangani sebuah kertas", Mikey masih tidak terima dengan Baji yang seenaknya membawa Chifuyu.

" Yang ini berbeda, pekerjaannya sangat melelahkan "

Puas mengerjai Mikey, Draken lalu meminta bantuan maid untuk menyiapkan kamar dan perlengkapan lainnya untuk Mikey.

Sedangkan Mikey sendiri masih bergelut dengan pikirannya, pekerjaan yang sangat melelahkan ? Memangnya apa ?
.
.
.
.
.

Draken terusik ketika merasa dadanya seperti tertekan kuat.Draken masih enggan membuka matanya dirinya memilih untuk sekedar menjauhkan beban yang menimpa dadanya, tapi tetap tidak bergeser, hingga Draken membuka paksa matanya manik gelapnya membola ketika mengetahui Mikey lah yang tidur diatas dadanya.

Sial! Mikey sangat manis!

Draken mengusap pelan rambut yang menutupi wajah Mikey, wajah Mikey terlihat sangat lucu apalagi dengan pipinya yang sedikit tertekan hingga menambah kesan tembam padanya.

Tadi malam, Mikey memasuki kamar Draken dengan wajah dipenuhi air mata.Karena kemarin hujannya sangat lebat dengan suara petir yang saling bersahutan, membuat tubuh mungil Mikey tersentak beberapa kali karena terkejut.

Draken menatap setiap inci wajah Mikey, mata bulat, bibir mungil dan pipi merah alaminya menambah kesan sempurna pada Mikey.

Dia benar benar seperti malaikat, sungguh.

Saking terpakunya Draken, dirinya sampai tidak menyadari jika Mikey sudah mulai terbangun.Mata bulatnya mengerjap pelan.

" Cepat bangun, hari ini kita akan pergi bermain" Draken mengusap lembut rambut Mikey.

Draken sudah beberapa kali meminta Mikey untuk memotong rambutnya karena memang sudah panjang Draken juga menyarankan Mikey untuk mengubah warna rambutnya, tapi Mikey tolak karena dirinya sudah nyaman dengan warna rambut blondenya.

" Tunggu sebentar lagi Kenchin, aku masih mengantuk "

" Tidak! Ini sudah siang kau tau, jadi cepat mandi atau kita tidak jadi pergi! "

Mikey menggerutu sebal, Kenchinnya ini memang sangat suka mengancam dirinya.

.
.
.
.
.

 Caraphernelia [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang