Chap 8

654 90 6
                                    

Mata Mikey mengerjap pelan, Mikey kira matanya bermasalah tapi ternyata tidak.Gelap, Mikey tidak bisa melihat apapun, tubuhnya seperti terkunci.

Samar samar Mikey mendengar seseorang bersenandung kecil, sangat merdu membuatnya ingin mendengar suara itu lebih lama lagi.Tapi sepertinya tidak, karena suara itu tiba tiba menghilang.

Bayangan sosok seseorang mengalihkan antensi Mikey.Sosok itu berdiri disamping jendela, menatap lamat kearah luar.Apa yang dia lihat?
Mikey bahkan tidak melihat adanya tanda kehidupan, tempat macam apa ini?

Sosok itu berbalik menatap kearahnya, pandangannya kosong tapi berhasil membuat tubuh Mikey menggigil karena takut, sosok itu menyeringai kearah Mikey, tangannya mengancungkan sebuah pisau tajam.

Mikey mundur beberapa langkah, dirinya ingin berteriak tapi kemampuan berbicaranya seolah menghilang.Sosok itu menggenggam erat pisaunya hingga melukai tangannya sendiri, membiarkan darah dan bau anyir menyeruak memenuhi ruangan.Mikey membola, sosok itu semakin terlihat menyayat pergelangan tangannya sendiri.Sosok itu terlihat sangat menikmatinya.

" Ini menyakitkan, tapi aku menyukainya"

Sosok itu tertawa samar, membuat aliran darah Mikey memacu cepat.Pikirannya mendadak kalut.

" I-izana-nii?", bibir Mikey bergetar saat menyebut namanya.Mikey benar benar takut.Izana terus memandang Mikey tajam, seolah menyiratkan kebencian dalam tatapan itu.

Wajah Mikey terlihat pucat, Izana menyukai reaksi dari wajah itu wajah ketakutan dan penuh permohonan.

" Kau tau Mikey, aku membencimu kau hanya menghalangi jalanku, lebih baik kau mati", Izana mendekat, dapat Mikey rasakan jika ujung pisau itu menyentuh pipinya, nafas Mikey tersedak.

" Kau tau apa kesalahanmu? kau terlalu dicintai mereka, kau terlalu dipuja, kau sama seperti kakak dan ibumu sama sama hama yang harus dilenyapkan"

Perlahan Izana mulai menggores pipi Mikey, membiarkan darah segar mengalir mengotori pipi adik tirinya.Mikey meringis ketika pisau itu menggores pipinya, bau anyir darah membuat perutnya menjadi mual.

Izana masih setia mengukir karyanya pada wajah Mikey, Mikey ingin melawan tapi rasanya sangat sulit tubuhnya kaku bahkan hanya untuk sekedar bergeser.

Ujung pisau itu kemudian Izana arahkan tepat pada dada Mikey, " Aku akan membunuhmu, jangan berfikir jika kau bisa lari dariku, sejauh apapun kau pergi aku akan tetap bisa mendapatkanmu kembali"

Izana mulai menekan pisau itu pada dada Mikey, membiarkan benda tajam itu menghunus dada adik tirinya.Mata Mikey membola, dadanya terasa sangat sakit ketika pisau itu masuk semakin dalam mengoyak organ dalamnya.

Mulut Mikey menganga dengan darah yang terus mengalir, matanya memejam erat merasakan sakit yang menguasai tubuhnya.

"  Ke-kenapa nii-chan seperti ini? A-aku minta maaf padamu nii-chan, ji-jika selama ini aku menyusahkanmu ", Mikey terbatuk dengan mengeluarkan darah segar.

" Aku tetap menyayangimu, a-aku tidak pernah membencimu", Mikey meringis hebat ketika merasakan Izana menusuk dadanya berkali kali.

" Tutup mulut sialan mu itu!!! semua yang kau katakan hanya kebohongan!"

" Apa kematianku membuat nii-chan senang? Jika kematianku membuat nii-chan senang, maka lakukanlah sekarang", Mikey tersenyum sambil terus berusaha mengatur nafasnya yang sudah mulai terputus.

" Ya! kau memang pantas untuk mati, karena meski kau hidup tidak akan ada yang perduli padamu, kau tidak lebih dari sekedar sampah!"

" Nii-chan tau? hidup ini singkat, berubahlah ketika nii-chan masih punya kesempatan. Karena suatu saat ketika nii-chan ingin berubah, nii-chan tak punya kesempatan lagi"

 Caraphernelia [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang