Chap 12

464 37 10
                                        


Tes! Tes! Ekhemm!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kembali lagi bersama saya author tukang ghosting, bercanda.

Masih bernyawa engga? kalo masih buruan di baca ceritanya 😤☝️

    
                              ------------🕊️🕊️🕊️-----------

" Sial! kenapa tidak ada satu pun cctv yang merekam kejadian itu!", Draken menggeram frustasi, satu pun cctv yang ada disana tidak terdapat rekaman yang menunjukan hilangnya Mikey.

Semua petugas yang berjaga di hari itu sama sekali tidak melihat Mikey, bahkan mereka mengatakan tidak ada kejadian aneh hari itu.

" Apa mungkin ini jebakan Izana? Izana pasti dengan sengaja menculik Mikey dan membuat kita terkecoh, jika kita panik dengan situasi ini dia pasti akan dengan mudah melancarkan rencananya."

Draken memutar keras pemikirannya tidak mungkin hilangnya Mikey tidak ada sangkut pautnya dengan Izana, Izana pasti telah menyiapkan rencana ini dari jauh hari.

Perihal menyakiti sebut saja manusia sebagai ahlinya. Rasanya ingin egois ketika lara tak kunjung usai. Dan untuk kesekian kalinya semesta mempermainkan pemilik hati yang rapuh.

Jadi siapa yang seharusnya di benci, semesta atau penghuninya?
.
.
.
.
.

Mikey masih terbaring diatas ranjang, ditemani dengan sang maid. Mikey mengalami demam yang mengharuskan maid itu selalu siaga menjaga Mikey.

Maid itu sudah beberapa kali mengganti kompresan Mikey dengan yang baru, sang maid juga kadang tersenyum kecil, Mikey selalu mengingau menyebutkan nama Kenchin atau Chifuyu membuat sang maid sedikit penasaran pasti mereka orang yang sangat penting dalam hidup tuannya.

"Ja-jangan bunuh aku, jangan nii-chann," Mikey merengek dalam tidurnya bergerak dengan gelisah yang membut maid itu sedikit panik.

Mikey membuka matanya dengan napas yang sedikit terengah-engah.

" Pu-pulang bibi aku mau pulang, aku sangat takut." Mikey menggenggam erat tangan sang maid berharap sang maid bisa membantunya untuk pergi dari sini.

Maid itu terdiam sesaat, sang maid tau jika kabur dari rumah Sanzu sama saja dengan menjemput kematian. Tapi disisi lain dirinya juga merasa iba pada Mikey, pertama kali melihat Mikey datang memberi rasa aneh pada sang maid, tatapan Mikey sangat polos terkesan seperti anak yang dirawat dengan baik oleh keluarganya, entah dari mana tuannya bisa menemukan anak selugu Mikey dan mengurungnya seperti binatang.

Maid itu juga perempuan, dirinya bisa merasakan kehilangan yang mendalam, bisa merasakan tatapan penuh ketakutan yang menguar dari mata bulat itu.

" Maaf tuan, tapi saya hanya kepala pelayan biasa saya tidak bisa berbuat apa-apa," jelas sang maid.

Mikey menggeleng cepat," Aku mohon bibi, aku tidak mau disini aku ingin pulang, aku sangat takut."

Dalam rumah Sanzu hanya ada satu pintu keluar yang letaknya sangat jauh dibelakang rumah, tidak ada penjaga yang mengawas disana semua penjaga diarahkan Sanzu untuk menjaga pintu masuk utama.

Maid itu menatap Mikey sebentar lalu menarik napasnya dalam, maid itu memutuskan untuk membawa Mikey keluar dari sini entah apa yang akan terjadi padanya nanti, yang ada dipikirannya sekarang adalah membantu Mikey kembali untuk menemui keluarganya.

" Saya akan membantu tuan untuk pergi dari sini tapi tuan harus tetap mendengar arahan saya jangan sampai ketahuan oleh tuan Sanzu, mengerti?"

Maid itu kemudian mengambil pakaian untuk Mikey memakaikan Mikey jaket tebal dan sebuah topi untuk sedikit menyamarkan penampilannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Caraphernelia [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang