Library 7

33 3 4
                                    

Lelah? Sudah pasti
Tapi, apa kalian sudah berjuang?

×××

Yudis bangkit dengan penuh amarah, dan rasa bencinya kepada Riya mulai tumbuh dengan cepat merambat hingga keseluruhan tubuhnya bukan hanya hatinya saja. Kebencian itu seakan mendarah daging tanpa alasan yang jelas kenapa bisa ia sebenci ini.

Yudis melangkah lebar lantas pergi ke luar tanpa memperdulikan mama nya yang sudah berteriak cemas. "Yudis kamu mau kemana?"

Yudis tetap diam dengan wajah yang begitu dingin, juga tidak enak di pandang. Riya sendiri ngeri melihatnya. "Yudis jangan pergi."

Yudis berhenti melangkah lantas menatap mama Sarah, "Kalo begitu, Mama hentikan hal gila ini!"

"Tidak bisa, mama tidak akan menghentikannya!" Ucap mama sama-sama keras kepala, menatap Yudis tidak kalah tajam

"Baiklah kalo gitu! Mama memang licik."

Yudis pun pergi meninggalkan sang mama tanpa mengetahui mama nya terluka karena ucapannya bahkan mama nya mulai sesak nafas sembari memanggil nama Yudis namun sayang dia sama sekali tidak perduli. Sedangkan Riya ia juga bingung harus melakukan apa, tapi yang ia bisa ialah membantu mama Sarah yang sudah tidak kuat untuk berdiri.

Di luar sana Yudis bertemu sang adik yang kebetulan baru pulang entah darimana, sang adik yang melihat kakaknya begitu dingin bagai tidak tersentuh segera menegurnya namun yudis tetap diam tidak merespon.

"Bang!"

"Bang denger aku gak sih!?"

"Bang Bin-" Sorn tiba-tiba berhenti berucap ketika Yudis melotot tajam kearahnya dengan tatapan memperingati.

"Maaf, bang mau kemana?" Tanya Sorn sedikit merendahkan nada bicaranya.

"Pergi."

"Kemana?"

"Bukan urusan Lo bocah!"

"Why!" Sorn berteriak tidak terima. Ia pun segera masuk ke rumah dengan menghentakkan kakinya dengan kesal namun saat ia melewati bingkai pintu, Sorn melihat mamanya yang tidak berdaya berada di pelukan wanita miskin itu.

"Kamu apain mama gue hah!?" Sorn melangkah mendekat, mendorong Riya hingga tersungkur dan ia mengambil alih mama nya

"maaf, tapi mama kamu sesak nafas setelah Yudis pergi."

"Apa!?" Sorn pun memeriksa mama nya dan benar, mama kena serangan asma yang kambuh dan Sorn tidak ingin kejadian hal serupa terjadi lagi. Dimana mamanya pernah kritis seperti dulu. Sorn tidak bisa membiarkan ini!

Sorn pun berlari dengan cepat menuju Yudis yang sudah menghidupkan mobilnya namun sial saat hendak bergerak Sorn menghalangi jalan hingga Yudis mendengus kesal karena mengira adiknya ikut ikutan berdrama dengan mama nya.

"Abang turun!"

"Minggir Sorn!"

"Tidak! Abang turun!"

Adik kakak itu sama-sama tidak ingin mengalah dan sama-sama keras kepala hingga beberapa menit kedepan di habiskan untuk berdebat sedangkan Riya di dalam sana segera menghubungi dokter..

"Mama tenang ya, bentar lagi dokter datang."

Sambil menunggu dokter datang, Riya membantu mama Sarah untuk merebahkan diri di sofa panjang dan tidak lupa Riya menyiapkan segala sesuatu, minuman, obat juga membantu mama Sarah dengan gesit. Di luar sana, ketika dokter sampai, Sorn dan Yudis terkejut atas kedatangan sang dokter yang tak lain paman nya.

Heart LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang