Library 10

21 1 0
                                    

Entah mengapa, tapi aku ingin melindungi mu

 
×××

Setibanya di bioskop Riya begitu takjub dengan bangunan ini, bahkan saat mereka masuk Riya tidak henti-hentinya untuk tersenyum juga tidak bisa berhenti untuk sekedar mengamati. Yudis yang melihat itu hanya merasa jengkel,”dasar kampungan.”

Saat Riya sudah berada di dalam ruangan dimana beberapa menit lagi film yang mereka tunggu akan di putar, Riya mulai bertanya banyak hal kepada Yudis.

“rasanya aku pernah ke sini? Tapi gak pernah juga hehe?”

“Yudis.”

“hm?”

“kita akan menonton apa?”

“lihat sajalah nanti.”

Riya mengangguk, *kalo layar putih di depan buat apa?”

Yudis menatap Riya jengkel, ”pikir sendiri.”

Riya menyandarkan kepalanya ke belakang kursi hingga ia duduk dengan nyaman. ”aku merasa tidak asing dengan tempat ini.”

Yudis yang mendengar itu hanya tersenyum aneh sambil berguman dalam hatinya,”memangnya kapan lo ke sini? Dari tadi sikap lo kekanakan, kampungan. Norak…”

“Yudis kita tidak beli popcorn ya?”

“suttth diam, filmnya akan di mulai dan jangan ganggu gue dengan omong kosong lo.”

Riya menurut dan duduk dengan anteng saat film pertama yang ia tonton segera di putar, namun apa yang terjadi? Setelah setengah jam terlewati, Riya sudah banyak menangis atau sesekali tertawa bahkan Yudis yang melihat itu sangat ngeri.

“Hei hentikan tawa menyebalkan mu,” ucap Yudis membuat Riya menoleh.

“kamu gak lihat? Si actor itu udah percaya diri mudah mendapatkan seorang gadis, tapiiii dia terkejut saat gadis itu menolaknya dengan mentah-mentah. Ah lucunya.”

“apanya yang lucu?” ucap Yudis pelan.

Acara film aneh itu selesai sudah, Yudis merasa lega dengan semua itu meski sekarang ia harus mengahadapi banyak orang yang mulai menatapnya ataupun menyapa sampai meminta poto.

“wow, Yudis kamu artis ya?” Riya bertanya.

“kak Yudis boleh minta potonya?” Yudis mengangguk saat seorang gadis meminta poto dengannya, sedangkan Riya asik bertepuk tangan namun juga ingin tertawa saat melihat wajah kesal Yudis namun segera berubah saat seseorang menemuinya lagi, Riya pun berdiri mendekati Yudis dan menarik Yudis dari para gadis yang mengerebuninya.

“haduh, kamu ini beneran artis ya?”

Setelah keluarnya dari bioskop hujan turun dengan deras dan saat itu pula wajah Yudis begitu mendung seakan hujan ini adalah perintah di mana suasana hatinya yang sedang tidak baik-baik saja setelah banyak nya fans yang di miliki Yudis, Riya bahkan tidak menyangka dengan semua itu.

“ayo pulang.” Riya berjalan lebih dulu hendak menerobos hujan seketika Yudis menarik tangannya hingga Riya tertarik dan berdiri cukup dekat dengan Yudis yang melemparkan tatapan tajamnya.

“Lo gila? Lo baru saja sembuh!” Riya hanya diam saat Yudis membentaknya seperti itu, perlahan Riya melepaskan tangan Yudis yang masih mencekal pergelangan tangannya.

“lo dengerkan  apa yang gue omongin barusan?” Riya mengangguk sedikit takut, Yudis pun segera menarik kembali lengan Riya sampai Riya kewalahan saat Yudis berjalan lebih cepat di depanya.

Heart LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang