Prologue

8.2K 425 5
                                    



*Minta taburan bintangnya ya*

Bukan hal yang aneh melihat seorang pria tampan terhuyung-huyung keluar dari The White's, pub terbesar di Seattle khusus untuk laki-laki, pada pukul dua belas malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan hal yang aneh melihat seorang pria tampan terhuyung-huyung keluar dari The White's, pub terbesar di Seattle khusus untuk laki-laki, pada pukul dua belas malam. Juga bukan hal aneh jika pria yang keluar dari The White's pasti seseorang yang memiliki banyak uang dan biasanya orang-orang terpandang di Seattle bahkan di Amerika.

Sofia Vergarra, wanita Italia itu seakan mencari bahaya dengan keluar rumahnya yang terletak tidak jauh dari The White's untuk sekedar mencari udara segar di tengah malam. Keadaan suntuk yang membuat sakit di kepalanya karena memikirkan ayahnya yang selalu saja pilih kasih dengan memanjakan padanya membuat kepalanya hampir pecah, belum lagi urusan kuliah yang bahkan tidak ada habisnya.

Seorang pria yang berjalan ke arahnya seakan membuat keningnya mengerut. Mata pria itu berkaca-kaca di antara mata orang-orang yang berjalan melewatinya. Kedua tangan pria itu dimasukkan kedalam kantong mantel.

Sofia menegang. Kemudian dengan gerakan cepat, kakinya berjalan menghampiri pria itu.

Mata Sofia melebar karena mengenali pria itu. "Dexton!" Tangannya terangkat ke atas, mencoba melambai ke arah pria itu.

Pria yang bernama Dexton itu melihatnya, dengan badan terhuyung dia menyapa Sofia. "Kau...."

Dengan cepat Sofia menangkap banda Dexton yang sebentar rubuh dengan lemas tepat ketika dia sampai di depan pria itu, memapah perlahan dengan berat badan yang tidak seimbang antara dia dan pria itu untuk masuk kedalam rumahnya, Sofia menutup pintu rumah menggunakan kakinya dengan susah payah, melepaskan tubuh Dexton ketika sampai di depan sofa panjang ruang tengah rumah Sofia.

Sofia mengatur nafas perlahan, mencoba berpikir apa yang harus dia lakukan. Didepannya kini ada seorang pria, yang tak lain adalah adik dari sahabatnya sendiri. "Can you speak?" (Apa kau bisa bicara?). tanyanya pelan menunduk sehingga wajah Sofia berhadapan dengan Dexton.

Dexton duduk dengan lemas, mata pria itu terpejam, terlihat begitu buruk, rambutnya begitu berantakan, wajahnya pucat tapi tidak mengurangi ketampanan yang dimiliki pria itu. Sofia menggeleng pelan melihat ke arah pria yang lebih muda darinya dua tahun itu. "Kenapa kau mabuk? Bahkan umurmu belum dua puluh satu tahun, ini illegal, Daniella harus mengetahui hal ini." ucapnya bergerak mengambil telepon genggamnya untuk menghubungi sahabatnya.

"Yes... and no...Please..." ( ya... dan tidak.... kumohon...). ucap Dexton dengan begitu lirih.

Dexton membuka matanya, mereka berwarna abu-abu kehijauan, jenggot halus tumbuh di sekitar rahangnya yang bertulang kuat, tanpa sadar membuat jantung Sofia berdetak lebih cepat dari biasanya. "What happened, Dexton?" (Apa yang terjadi, Dexton?). tanya Sofia bingung.

Dengan kasar Dexton membuang nafas, kemudian pria itu menggelengkan kepala. "Don't tell Dan." (Jangan katakan pada Dan).

"I won't tell her if you tell me what happened?" (Aku tidak akan memberitahunya jika kau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?)

Meant For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang