*Minta taburan bintangnya ya*
WARNING!
MATURE CONTENT [21+]2026, Italia
Sofia sekarang mengerti kenapa pria senang dengan minuman keras. Mereka pasti merasa lebih berani dan lebih percaya diri. Dia menengadahkan gelasnya, menelan tetes terakhir cairan berwarna kecoklatan yang membuat dirinya sedikit melayang.
"Apakah kau ingin segelas lagi?" tanya Daisy dengan ragu.
"Hmm." gumam Sofia tanpa menoleh. Dia melihat botol minuman anggur dengan mempertimbangkan sudah berapa gelas yang dia habiskan.
"Sepertinya kau minum cukup banyak hari ini ya?" ucap Daisy tersenyum miring. "Aku cukup terkejut."
"Aku merasa sangat santai, kau yang bilang sendiri minuman beralkohol dapat membuat pikiran mu hilang akal dan saat ini aku terlampau sangat hangat dan tidak panik, dibanding seseorang yang akan menjebak pria untuk tidur denganku."
"Kau sepertinya mabuk, Sofia."
"Aku belum mabuk. Aku sudah hafal sekali bagaimana pria mabuk dari padre-ku setelah madre meninggal."
"I'm sorry to hear that." (aku ikut sedih untuk itu).
Sofia tersenyum. "Itu sudah masa lalu. Apa menurutmu aku harus berganti pakaian lebih sederhana?"
Daisy menggelengkan kepala. "Your nightgown is perfect." (gaun malammu sempurna). ucap Daisy padanya. "Ingatlah jangan terlalu kencang menutup pintu, biarkan pintu itu terbuka sedikit."
"I will. Now wish me luck." (aku akan melakukannya. Sekarang doakan aku semoga beruntung).
"Wish you luck, after this you'll become Mrs. Barnard." (Semoga kau beruntung, setelah ini kau akan menjadi Nyonya Barnard).
"Aku berharap Daniella akan menepati janjinya untuk membawa Lucas pada kamar Leon, walaupun aku sedikit ragu." ucapnya mendengus pelan. "Kau tahu dari awal pesta dia tidak mau berbicara padaku, aku juga menghindar darinya. Setiap aku melihat wajahnya, aku jadi merasa bersalah. Jujur aku sungguh takut."
"Tenanglah, aku sangat mengenal Daniella. Dia pasti akan menepati janjinya, aku sangat yakin. Daniella mungkin memang tidak setuju mengenai rencanamu, tapi dia akan tetap membantumu jika itu untuk kebaikanmu."
Dengan kaki yang cepat dan agak yakin dia mengikuti petunjuk yang diberikan Daisy. Lorong untuk kamar para laki-laki lajang. Lorong-nya kosong, tapi dia bisa mendengar suara tawa yang samar dan dentingan kaca dari bawah tangga.
Terakhir kali dia memeriksa, sudah jam setengah tiga pagi, tetapi sepertinya para tamu rumah, khususnya para laki-laki lajang, mungkin ada beberapa yang telah menikah dan meninggalkan istri mereka di kamar ingin menikmati kegembiraan sampai fajar menyinsing.
Para wanita sepertinya sudah dikamar masing-masing, mereka sudah tidur dengan kasur empuk dan nyaman. Sedangkan para pria entah apa yang dilakukan di lantai bawah.
Daisy tidak menemaninya untuk masuk ke lorong, dia harus berjalan sendiri. Tiba-tiba dia terkejut karena mendengar langkah kaki yang terburu-buru, kemudian berbalik arah, dan menabrak tubuh seseorang.
Mereka berdua terjatuh, membuat kartu akses yang sedari tadi dia pegang jatuh. Terkejut ketika mengetahui bahwa yang dia tabrak adalah seorang wanita, dia dengan cepat mengambil kartu akses itu dari lantai. "Maafkan aku." ucapnya pada wanita itu.
Dia melihat wanita itu bersiap untuk berdiri. "Apa kau baik-baik saja?" tanya wanita itu, yang setelah dia lihat dengan jelas adalah Ms Hamilton. "Aku pikir kau adalah hantu karena berdiri di depan koridor kamar tidur pria lajang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant For Me
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBAJACA [+21] ------ Dexton Sephiroth, seorang pengusaha kaya raya dari Seatlle sedang mencari seorang istri sekaligus ibu untuk merawat putra semata wayangnya. Seorang wanita yang berpendidikan, dari keluarga ter...