20. The Letter

3.3K 334 40
                                    

Halo semua!!!!!! I miss you a lot guy!

Maaf banget karena sempet hibernasi cukup lama di karenakan masalah kesehatan dan habis melahirkan

Sekarang aku siap untuk melanjutkan kembali.

sala sayang

-Sleepy Primrose-


*Minta taburan bintangnya ya*

Sudah beberapa hari setelah mereka pergi ke Akuarium Raksasa Seattle. Dexton lebih sering pulang kerumah, walau belum tiap hari. Suaminya lebih sering menyapanya dan Sean saat berada dirumah. Pulang lebih awal hanya untuk berbicara dengan Sean.

Kemajuan yang dia lihat cukup baik, walaupun belum banyak perubahan tapi setidaknya ada perubahan yang dia lihat dari Dexton. Dia bisa merasakan bahwa Dexton sebenarnya begitu menyayangi Sean. Dexton masih menjaga jarak, tapi menurutnya ini permulaan yang cukup baik.

Saat ini dia sedang ada dirumah mempersiapkan perjalanannya ke New York Fashion Week yang akan diadakan besok. Mau tidak mau dia harus menginap di New York karena banyak designer yang hadir bahkan beberapa pengusaha ternama.

Dia yakin bahwa suaminya juga diundang untuk acara tersebut, tapi sepertinya Dexton tidak akan datang. Melihat Dexton di acara besar adalah kejadian yang cukup langka. Sepertinya suaminya itu memang tidak menyukai keramaian.

Sebelum dia pergi ke New York dia berjanji pada Sean untuk menjemput disekolah bersama Dexton. Tentunya Dexton belum mengetahui rencananya, tapi dia akan memaksa Dexton untuk ikut bersamanya sekaligus memberitahukan mengenai kepergiannya ke New York. Walau dia ragu Dexton akan akan peduli dengan rencananya.

Ketika sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper, terdengar suara ketukan dari pintu kamar. Dia menoleh dan kepala Chloe mencuat dari sela-sela pintu. Kepalanya mengangguk sebagain tanda untuk mengizinkan Chloe masuk. Ditangan Chloe sudah ada sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas berwarna coklat.

"Ada kiriman untukmu dari Italy." ucap Chloe memberikan bingkisan itu padanya, keningnya berkerut seiring dengan matanya yang menyipit membaca nama pengirim barang tersebut yang tidak lain adalah bibinya. Dia membuka dengan perlahan bingkisan yang ada ditangannya dengan selembar kartu ucapan.

Aku rasa sudah saatnya aku memberitahumu. Bukalah saat kau sedang sendiri.

"Ada yang perlu aku bantu untuk persiapanmu ke New York?" tanya Chloe lagi.

Sofie menatap Chloe kemudian menggeleng. "Tidak, kau boleh keluar, Chloe. Terima Kasih tawarannya." ucapnya tersenyum dan melihat Chloe berbalik pergi, menghilang di balik pintu.

Setelah pintu tertutup rapat Sofia membuka kotak yang dikirimkan oleh bibinya, didalamnya ada sebuah jurnal yang sudah tua dan sedikit berdebu. Keningnya bertautan ketika dia membuka jurnal tersebut dan menemukan gumpalan kertas-kertas yang bertuliskan tangan seseorang. Sofia membaca bagian bawah kertas yang menunjukkan nama penulis atau pengirim kertas surat tersebut. Armedita. Ibunya.

Eddie tersayang,

Aku tahu, aku mungkin terlalu bodoh karena tidak bisa melepas pikiranku darimu. Kenapa tidak ada kabar darimu? Kenapa tidak ada balasan dari surat-surat yang telah aku kirim? Apa kau melupakan janji-janji yang kau buat? Jika kau meninggalkanku, bagaimana dengan anak kita? Aku akan selalu tersiksa ketika dia lahir nanti ketika melihat wajah anak kita yang pastinya akan begitu mirip denganmu.

Sepertinya Mr Vergarra sudah mengetahui bahwa anak ini bukan anaknya. Bagamana jika Mr Vergarra membencinya? Pasti nanti putri kita akan sering menangis sendirian, sama seperti aku saat ini karena kau telah meninggalkanku

Meant For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang