Draco mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika melihat Hermione yang tiba-tiba muncul dari dalam danau dengan dibantu oleh Viktor Krum.
Jadi mereka menggunakan Hermione sebagai sandera? Cih, bahkan gadis itu tidak punya hubungan apapun dengan si botak Krum.
Pandangan Draco tak pernah lepas melihat Hermione. Gadis itu tampak kedinginan, namun malah memberikan handuk pada teman bodoh bercodetnya itu. Bodoh sekali dia. Pikirkanlah dirinya sendiri. Dan Mico tentunya! Batin Draco kesal.
Laki-laki itu langsung menghentikan langkah Hermione ketika gadis itu hendak pergi ke asrama.
"Kenapa?" tanya Hermione malas.
"Asal kau tahu ya, aku tidak peduli kau mau bagaimana. Tapi jangan membahayakan anakku juga!"
Mata Hermione menyipit, "Memang aku bakal tahu kalau akan diceburkan ke danau?!" sentaknya balik.
Draco mengumpat frustasi. Ia tak berhenti mengucapkan sumpah serapah pada acara turnamen yang menurutnya bodoh itu. Bisa-bisanya acara rendahan itu hampir membahayakan keturunan berharganya.
Membahayakan Mico-nya!
Laki-laki itu berjalan bolak-balik seperti setrikaan, "Awas saja kalau sampai terjadi apa-apa pada Mico! Aku tidak akan membiarkannya! Dasar acara tak berguna! Lalu kenapa kau yang dimasukan ke danau? Kau kan tidak ada hubungan apa-apa dengan si ujung korek itu!" umpatnya terus menerus.
Hermione meringis dan juga terhibur melihat Draco yang sedang mengoceh tak henti. Ia bisa merasakan kalau Draco benar-benar peduli dengan 'anak' mereka. Dulu, Hermione pikir Draco akan memintanya untuk menggugurkan kandungan. Tapi nyatanya, malah dia yang paling menjaga anak ini.
Hermione terkekeh lalu menyentuh bahu Draco agar laki-laki itu diam, "Aku tidak apa-apa, Malfoy. Mico juga." katanya berusaha meyakinkan. Namun yang namanya Draco Malfoy tetap tidak percayaan dan seudzon. Ia menatap Hermione dengan sangsi.
"Tidak percaya?" gadis itu menaikan sebelah alisnya. Draco menggeleng polos.
Hermione terseyum lalu mengusap perut ratanya, "Hey, Mico. Katakan pada ayahmu yang cerewet ini kalau kau baik-baik saja."
Draco mengernyit, "Kau gila?"
"Tidak. Kau sendiri kan sering mengajak Mico bicara. Aku juga punya hak, dong?"
Hermione menarik tangan Draco agar mendekat dan meletakkan tangan itu pada perutnya, "Ayo, tanya langsung pada Mico."
Draco membulat matanya sejenak, lalu tak urung mengikuti kemauan Hermione. Ia menundukkan kepala sejajar dengan perut Hermione, "Mico, kau baik-baik saja di dalam sana?"
"Iya, ayah. Aku baik."
Draco melotot. Itu suara Hermione. Gadis itu bersuara layaknya anak kecil.
Mereka saling tatap sepersekian detik, lalu Draco tertawa seraya menegakkan kembali tubuhnya.
Hermione pun ikut tertawa. Ini pasti bawaan bayi, karena sangat tidak mungkin ini keinginannya ketika sekarang Ia sangat ingin melihat tawa Draco terus menerus.
...
Hermione terlihat pucat hari ini. Entah kenapa tubuhnya terasa lemas dan tidak enak sekali. Mungkin karena kehamilannya ini, pikirnya.
Ia padahal sudah meminum vitamin dan juga makan makanan yang bergizi sejak pagi tadi. Tapi tak juga membuatnya lebih bertenaga.
"Hermione, kau tak apa? Kau terlihat seperti habis bertemu Dementor." canda Ron. Namun karena lemas, Hermione tak menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents [Dramione]
Fanfiction"Malfoy, aku hamil." "Tapi Granger, kita masih 16 tahun! Aku belum siap jadi ayah!" Cover : by Pinterest #1 - Emma Watson #1 - Ronald Weasley #3 - Dramione