Suasana makan siang di great hall kali ini snagat berbeda. Hermione berusaha mati-matian untuk tidak menatap ke arah meja slytherin. Tepatnya ke arah Draco Malfoy yang kini juga sedang makan bersama kroni-kroninya.
Gadis itu memegangi jantungnya yang berdetak cepat sekali ketika pandangan matanya tak sengaja bertemu dengan draco.
Jantung sialannn!! Kenapa berdetak cepat sekali?! Huhh, kontrol Hermione. Kau harus relax dan jangan memikirkan orang itu terus. Batinnya sengsara.
Demi apapun ramuan itu ternyata kuat juga. Dalam sekejab perasaan benci yang menggebu terhadap Draco Malfoy langsung sirna begitu saja. Digantikan oleh perasaan yang sangat membuat Hermione jijik sekaligus menakjubkan juga.
Tunggu, takjub? Apa yang takjub? Apa yang menarik dari mencintai Draco? Ahh tidak-tidak, jangan sampai ramuan ini mengkontaminasi logikanya juga. Cukup hatinya saja.
Di lain sisi, Draco juga mengalami hal yang sama. Entah kenapa saat ini Hermione terlihat semakin cantik. Ralat, amat sangat cantik. Seakan disekitarnya ada cahaya imaginer yang membuatnya semakin mempesona.
Draco menjambak rambutnya sendiri agar pikiran itu sirna. Namun tidak bisa. Dia selalu saja ingin melihat gadis itu.
Demi Merlin, rasanya seperti menaiki hippogrif sambil minum anggur merah.
...
Hermione terus saja menghindar dari Draco Malfoy seharian ini. Kalau mereka dalam radar dekat, keduanya langsung kabur. Tidak berani menatap walau hanya beberapa detik.
Namun itu malah membuat Hermione tersiksa. Sialan! Ia merindukan Ferret menyebalkan ituu!!
"Mione, kau bisa diam tidak? Gelisah sekali." celetuk Ron saat mereka sedang berada di ruang rekreasi Gryfindor.
"Kau ingin bertemu Malfoy?" peka Harry. Sedari tadi sahabatnya itu tidak bisa diam. Mengetuk-ngetuk meja lah, bangun duduk bangun duduk terus, atau malah mengusap-usap wajahnya berulang kali.
"Ap-apa? Ti-tidak! Buat apa aku bertemu dengannya?! Aku tidak merindukannya ya!!"
"Aku tidak bilang kalau kau merindukannya." kalem Harry. Hermione langsung menelan salivanya susah payah. Dia keceplosan.
"Tidak usah ditahan, Hermione. Kalau mau bertemu ya bertemu saja. Hanya untuk sehari ini saja kan. Besok kau tidak akan merasakan ini lagi."
Hermione menggigiti bibirnya. Oke jujur! Hermione sekarang sangat ingin bertemu Draco. Amat sangat! Bahkan rasanya Ia sangat ingin memeluk laki-laki itu seerat-eratnya dan tidak Ia lepaskan.
Gadis itu mencoba mengatur napas, "Aku pasti bisa. Aku pasti bisa menahan ini semua." katanya seraya mengelus dadanya, "Aku kuat iman."
...
Persetan dengan iman! Hermione langsung keluar dari kamarnya padahal jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Ia mengendap melalui orang-orang yang masih terjaga di ruang rekreasi, lalu keluar asrama melewati lukisan nyonya gemuk.
Saat kakinya baru saja menapak keluar asrama, tiba-tiba Ia dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang kini juga menatapnya dengan terkejut.
"Malfoy?"
"G-granger." Draco mundur selangkah lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Mereka diam saja. Terlalu canggung dengan keadaan. Biasanya kan mereka akan selalu melempar kutukan jika bertemu. Ini malah saling malu-malu dengan wajah yang merona.
"Kau belum tidur?" mulai Draco.
Hermione menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga. Sial! Kenapa Ia malah terlihat seperti gadis manja yang sedang kasmaran?!! Jantung, tolong kondisikan sedikit!
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents [Dramione]
Fanfikce"Malfoy, aku hamil." "Tapi Granger, kita masih 16 tahun! Aku belum siap jadi ayah!" Cover : by Pinterest #1 - Emma Watson #1 - Ronald Weasley #3 - Dramione