23. True Love

2.6K 341 104
                                    

Hermione langsung mematahkan sihir petrificus totalus yang tadi dilayangkan Julie pada Draco. Kini tubuh laki-laki itu sudah bisa digerakkan kembali. Lalu perhatiannya kembali pada Julie yang tergeletak tak berdaya. Dalam matanya seakan ada kobaran api besar yang sangat menakutkan namun entah mengapa malah membuat hati Draco menghangat bukannya terbakar.

"Haish! Dasar perempuan licik tak tahu mal-" Hermione sudah siap menyergap Julie namun tubuhnya langsung dipeluk dari belakang oleh Draco. "Lepas, Draco! Biar aku beri pelajaran lagi dia!"

"Sudah, sudah. Jangan, nanti kau kena masalah."

Mendengar ucapan Draco, membuat Hermione makin emosi lagi. Ia menyentak tangan Draco untuk keluar dari pelukan laki-laki itu, lalu menatapnya dengan tajam. Hermione segera menarik tangan Draco menjauh. Meninggalkan Julie begitu saja.

Di sebuah lorong yang sepi, Hermione langsung mendorong tubuh Draco ke dinding. Tubuhnya yang hanya sebahu Draco mencoba untuk mengukung laki-laki itu. Membuat Draco bukannya terintimidasi malah gemas setengah mati. Melihat Hermione yang cemburu begini ternyata sangat menghibur.

Hermione mendongak menatap Draco, sedangkan laki-laki itu harus menunduk untuk melihat gadis itu. Wajah Hermione memerah karena amarah. Ia tidak tahu kenapa, melihat Draco yang dicium oleh gadis lain membuat dirinya ingin meledak-ledak.

Gadis itu mengangkat tangannya dan menyentuh bibir Draco yang tadi baru saja dicium oleh Julie menggunakan ibu jarinya. Membuat Draco kembali beku. Padahal dia tidak disihir apapun. Pandangan Hermione juga hanya fokus pada bibir Draco. Mengusapnya perlahan seakan mencoba menghapus jejak ciuman menjijikan itu pada bibir Draco.

Laki-laki itu menahan napas ketika Hermione mulai berjinjit dan mendekatkan bibirnya pada milik Draco. Gadis itu memiringkan kepalanya saat bibir mereka hanya berjarak beberapa centi. Namun saat sudah semakin dekat, Hermione malah menjauh membuat ada suara 'krek' di dalam hati Draco.

"Kenapa tidak jadi, Hermione?!" Kesalnya.

Hermione mendengus seraya menatap sinis Draco, "Aku hanya buang-buang waktu di sini." katanya yang langsung melangkah pergi. Namun langkahnya langsung terhenti ketika Draco meraih lengannya dan membalikkan badannya dengan cepat.

"Sialan, Granger. Kau membuatku semakin gila." Katanya yang langsung meraih tengkuk Hermione dan menciumnya tepat di bibir. Ini pertama kali Draco mencium Hermione di sana. Biasanya Ia hanya berani di pipi. Tapi salahkan saja gadis itu yang sudah memprovokasi Draco.

Awalnya Ia hanya menempelkan bibirnya, namun perlahan mulai menuntun pagutan. Hermione pun membalasnya. Mereka saling mencium walau amatir. Draco memang pernah melakukan ini sebelumnya, tapi biar bagaimanapun dia tidak ahli. Apalagi Hermione.

Setelah beberapa saat, mereka melepaskan diri. Wajah keduanya sudah seperti kepiting rebus saking merahnya. Mungkin hampir mengalahi merahnya rambut klan Weasley.

Hermione diam-diam melirik Draco seraya menahan senyumannya. Ia terkikik geli melihat Draco yang salah tingkah. Tak banyak orang yang tahu kalau Draco memiliki sifat seperti ini. Hanya pada Hermione dia menunjukkan sisi polos, manja, dan malu-malu seperti sekarang. Di luar, orang-orang selalu menganggap dia sebagai orang dingin, sombong, tengil, dan suka merendahkan. Ya, walaupun itu tidak salah juga.

Gadis itu memukul bahu Draco kencang. Membuat Draco mengaduh seraya memegangi bahunya.

"Jangan macam-macam padaku ya, Malfoy."

Draco menekuk wajahnya, "Kau yang mulai duluan!"

"Kapan? Aku tidak pernah menciummu!"

"Tapi kau yang membuatku jadi- ah! Yasudahlah terserah kau saja. Yang pasti aku tidak akan minta maaf."

Young Parents [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang