Lokasi : Mansion besar The Deathless, Gangnam-gu, Seoul, Korea Selatan (tahun 2025)
.
.
.
DORR!
DORR!
DORR!Suara lesatan puluhan timah panas itu terdengar jelas memborbardir papan-papan sasaran yang terpasang di ujung ruangan.
Gadis penembak itu bersiul puas, taktala hampir semua tembakannya berhasil mengenai sasaran dengan catatan waktu yang cukup singkat. Sementara lelaki muda bertubuh kekar yang berdiri di sampingnya lantas menyungging senyuman lebar, setelah melihat hasil jerih payah anak didiknya yang begitu memuaskan.
"Good job, Hwang SinB! Kau boleh beristirahat terlebih dahulu sebelum kita lanjut ke sesi latihan berikutnya" Ujar si lelaki tiba-tiba saja melempar sebuah botol minum kearah SinB, dan langsung ditangkap dengan mudah oleh gadis berparas cantik itu.
"Ya Kang Dongho! Hentikan saja sesi latihan ketiganya! Aku sangat lelah dan ingin tidur siang sekarang!" Protes SinB seraya menghentakkan kaki kanannya berkali-kali. Apa tidak cukup sesi latihan menembak selama lima jam yang sudah mati-matian ia ikuti hari ini, hingga harus mengorbankan waktu tidurnya yang sangat berharga?
Ingin rasanya SinB menghajar wajah tampan Dongho kemudian membanting tubuh lelaki itu hingga emosinya kembali mereda.
"Apa kau ingin mengeluh lagi di hadapanku, bocah? Sudah untung tiga hari yang lalu, aku tidak memberimu hukuman karena kau mencoba membolos dari kelas menembakku!" Balas Dongho tak kalah sengitnya,"Kau tahu tidak, aku harus mengorbankan waktu istirahatku juga, hanya demi mengajarimu menembak. Jadi disini kita berdua sama-sama impas"
SinB lantas menggembungkan pipinya kesal. Manusia bernama lengkap Kang Dongho ini memang sangat menjengkelkan. Lelaki itu selalu saja bisa menemukan alasan yang tepat untuk mematahkan setiap argumennya.
"Persetan! Aku benar-benar sangat membencimu, Dongho-ssi!" Bentak SinB membuang mukanya dan berbalik badan kearah lain.
Sang pemilik nama pun menghela nafasnya kasar. Benar-benar membutuhkan tenaga serta kesabaran yang ekstra, hanya untuk mengurus gadis berusia tujuh belas tahun yang sangat manja dan keras kepala seperti SinB.
Akan tetapi, Dongho berusaha untuk mengesampingkan semuanya itu. Karena ia sangat tahu, SinB sebenarnya adalah seorang anak yang baik dan membutuhkan perhatian serta kasih sayang dari orang-orang disekitarnya.
Sejak masih kanak-kanak, SinB sudah melalui hari-hari yang begitu berat dan tak pantas dialami oleh anak seusianya. Dongho sangat memahaminya, karena ia telah menyaksikan semua kejadian buruk yang menimpa SinB dengan mata kepalanya sendiri.
Hati Dongho pun melunak. Ia merasa kasihan melihat SinB kecil yang diharuskan untuk hidup di tengah-tengah lingkungan yang memiliki angka kriminalitas yang sangat tinggi.
Maka dari itu, Dongho bertekad untuk selalu menjaga dan membimbing SinB, semampu yang ia bisa...
Bahkan sampai akhir hayatnya tiba nanti, si lelaki Kang berjanji untuk selalu berada di samping gadis itu.
Ya, se-gentle itu memang seorang Kang Dongho.
"Ya sudah, menu makan siang apa yang kau inginkan? Aku akan membuatkannya untukmu" Ujar Dongho mencoba membujuk SinB agar tidak memarahinya lagi. Kebetulan sekali ia juga sangat pandai dalam bidang memasak. Jadi, tidak ada salahnya menggunakan skill tersebut untuk meluluhkan hati bocah bermarga Hwang ini.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Masih tidak ada respon. Uh-oh. Ini sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️
FanfictionBagaikan sebuah takdir, kami dipertemukan di dalam situasi dan kondisi yang tak pernah diduga-duga sebelumnya... "Ayo kita melarikan diri dari penjara terkutuk ini" "Let's do it!!" Starring : GFRIEND and Other casts Action, Crime, Friendship, 17+ By...