Chapter 2 : Penghuni Sel 1405

273 49 6
                                    

"Hei! Bangunlah tukang tidur!"

SinB tersentak, mendadak tertarik keluar dari alam mimpinya begitu merasakan sebuah sensasi dingin menyentuh kulit wajahnya yang putih merona dan cukup mulus itu.

Ia sontak terbangun dari posisi tidurnya, kemudian mengusap-usap wajahnya yang basah kuyup karena baru saja disiram segelas air dingin dengan tidak etisnya.

Sementara sang pelaku, Jung Yerin, tampak tertawa terpingkal-pingkal bersama Umji seraya memegangi area perutnya yang mulai terasa kram. Gadis itu bahagia, sangat puas setelah berhasil mengerjai SinB dan 'sedikit' membalas dendam kepadanya.

"Kurang ajar! Berani-beraninya kau menyiramku!" Amuk SinB tak terima.

Gadis itu segera bangkit berdiri dan melompat dari tempat tidurnya untuk menyerang Yerin, namun Umji langsung bertindak dan memeluk tubuh SinB dari belakang, kemudian menariknya paksa ke arah yang berlawanan, menjauh dari Yerin yang kini terkekeh penuh kemenangan.

"Calm down, calm down my daughter" Ucap gadis bermarga Jung itu sembari mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke atas lalu ke bawah berulang-ulang kali,"Ayo, ayo jangan merengek terus, nanti mama tidak akan membelikanmu es krim dan mainan loh hehehe"

"SHUT YOUR MOUTH AND FIGHT ME, LOSER!!"

"Astagadragon, kasar sekali bocah ini" seru Yerin berpura-pura kaget dan terpukul begitu melihat sisi ganas seorang Hwang SinB yang membuat adrenalinnya menjadi terpacu seketika.

"Eonnie, tolong bantu aku, please" Umji spontan merengek tak berdaya, berusaha meminta pertolongan kepada gadis yang berusia dua tahun lebih tua darinya tersebut.

Ia terlihat sangat kesulitan saat menahan tubuh SinB yang terus memberontak dan mempunyai tenaga yang lebih kuat dari dirinya.

"Ok, ok, baiklah Jung SinB. Aku minta maaf karena sudah menyirammu dan mengganggu tidur siangmu yang sangat nyenyak itu"

Yerin segera meletakkan gelas plastik yang ia pegang di atas sebuah wastafel, lalu melangkahkan kedua kakinya menghampiri gadis-gadis yang masih bergelut ria di depan sana,"Sudahlah, redakan amarahmu dulu, ok? Aku hanya bercanda saja barusan"

"Sudahlah?! Bercanda saja katamu?!" Teriak SinB semakin emosi,"Bajingan! Gampang sekali kau mengatakan hal itu kepadaku! Kau pikir, aku ini adalah manusia lemah yang mudah untuk ditindas eoh?!"

Yerin menelan salivanya dengan susah payah, kemudian langsung memberi kode kepada Umji untuk melepaskan 'singa betina' yang masih mengamuk itu. Mau membela diri pun rasanya sudah tak ada gunanya lagi.

"Kau yang telah memulai semuanya, eonnie. Sebaiknya, segera selesaikan masalah ini secepatnya. Aku tidak mau ikut campur lagi" Celetuk Umji lepas tangan, lalu kembali naik ke atas tempat tidurnya, meninggalkan Yerin dan SinB yang masih bersitegang di bawah sana.

Seakan masih belum kapok juga, si gadis Jung diam-diam melirik SinB menggunakan ekor matanya,"Sial, mengapa auranya menjadi lebih kuat dan mengerikan setelah bangun tidur? Dia tampak seperti anggota-anggota mafia kelas kakap saja"

"APA LIHAT-LIHAT?! KAU INGIN KUHAJAR SEKARANG EOH?!"

Yerin terperanjak dan buru-buru membuang mukanya kearah lain.

Tidak mungkin...bagaimana bisa gadis ini mengetahui bahwa Yerin sedang memandanginya secara diam-diam? Demi neptunus, dia pasti memiliki insting yang sangat kuat.

"Mengapa kau tidak mau melihatku lagi? Kau ingin lari dari masalah?"

SinB kemudian meraup bahu Yerin dan menariknya dengan sekuat tenaga, berusaha untuk membuat gadis itu berpaling kepadanya. Sedangkan Umji tampak duduk santai seraya mengunyah permen karet yang entah ia dapatkan darimana.

[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang