Lokasi : Rumah Panti distrik 5 (Seoul, Korea Selatan), tahun 2017
"Pssstt! Jung kurcaci, kemarilah. Dapur panti sedang kosong sekarang"
Dua anak perempuan tampak berjalan mengendap-endap memasuki wilayah dapur yang sepi tanpa satupun orang yang berlalu-lalang disana seperti biasanya. Salah satu dari mereka mendadak tertawa cekikikan seraya membuka pintu kulkas dengan sangat hati-hati, agar tidak menimbulkan suara yang bisa menarik perhatian para pengurus panti yang sedang sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.
"Tolong ambil ini dan ini. Cepat sembunyikan semuanya di balik jaketmu!" Anak berkuncir dua itu langsung memberikan dua botol jus jeruk dingin dan sekotak cokelat dari dalam lemari pendingin tersebut kepada temannya.
"Ya Jung Yerin! Apa kau tidak takut kalau kita tiba-tiba saja ketahuan dan akhirnya dihukum lagi oleh Ibu Park?" Seru si surai pendek kepada Yerin sembari menampakkan ekspresi wajahnya yang terlihat cukup was-was,"Ini sudah melewati jam makan siang dan semua anak-anak sedang berkumpul di halaman depan untuk bermain sekarang. Aku tidak mau tertangkap kemudian dihukum membersihkan toilet lantai dua lagi karena mengikuti rencanamu yang super gila itu"
"Tenang saja, Eunha-ya. Jangan cerewet" Kesal Yerin langsung mengomeli sang rekan karena bersikap seperti seorang pengecut di hadapannya,"Mumpung tidak ada orang yang berada di dalam dapur, sebaiknya kita harus segera menyelesaikan misi ini dengan cepat, tanpa dipergoki oleh para nenek sihir di luar sana"
Yerin kembali mengambil beberapa kotak cokelat ditambah dengan dua bungkus permen jeli rasa buah-buahan, lalu menutup pintu kulkas rapat-rapat,"Cepat, cepat! Kita pergi dari sini sekarang!"
Anak-anak nakal itu langsung berlari kecil meninggalkan area dapur melalui pintu belakang yang tidak terkunci sama sekali.
Kaki-kaki kecil itu lantas berlari menyusuri halaman belakang panti yang cukup luas, menuju ke sebuah rumah pohon berbahan kayu yang berdiri kokoh disana.
"Bergeraklah dengan cepat, Jung Eunha. Mereka akan memergoki kita nanti!"
Sang pemilik nama segera menaiki sebuah tangga yang menghubungkan keduanya secara langsung dengan rumah kecil yang dibangun di atas pohon besar tersebut. Yerin lalu menyusul rekannya beberapa saat kemudian, mendaratkan bokongnya, lalu menutup pintu rumah pohon serapat mungkin.
"Akhirnya!" Seru Yerin kegirangan, seraya menyembunyikan dirinya di balik tembok dan menetralkan nafasnya,"Kita berdua bisa menikmati semua makanan dan minuman ini dengan damai"
Eunha hanya duduk mematung di tempat, menyaksikan sang rekan yang mulai membuka tutup botol jus lalu meminum cairan berwarna jingga terang itu dengan cepat, seperti orang yang tidak diberi asupan minuman selama berminggu-minggu.
"Mengapa kau diam saja, Eunha-ya? Ayo makan cokelat ini bersamaku!"
Kedua tangan Yerin kemudian bekerja membuka bungkusan cokelat mahal yang terbuat dari aluminium foil dan menyodorkan kudapan manis itu kepada sahabatnya,"Apa kau sedang menjalani diet eoh? Jangan mengkhawatirkan pertambahan berat badanmu. Kita berdua sedang berada di dalam masa pertumbuhan sekarang"
Namun Eunha tetap diam dan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan,"Tidak, eonnie. Terima kasih" Lalu mengarahkan pandangannya ke tempat lain.
Seusai mendengar jawaban yang keluar dari mulut sahabat dekatnya, raut wajah Yerin seketika berubah drastis menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Ia lantas memasukkan cokelat itu kembali ke dalam aluminium foil lalu bergeser sedikit mendekati sang rekan,"Apa kau sedang marah padaku, Jung Eunha?"
Anak bersurai pendek itu kemudian menatap wajah Yerin dengan cemberut,"Tidak. Aku sama sekali tidak memarahimu, eonnie. Aku hanya..."
"Hanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️
FanficBagaikan sebuah takdir, kami dipertemukan di dalam situasi dan kondisi yang tak pernah diduga-duga sebelumnya... "Ayo kita melarikan diri dari penjara terkutuk ini" "Let's do it!!" Starring : GFRIEND and Other casts Action, Crime, Friendship, 17+ By...