"Please help me"
"Sakit sekali rasanya. Kumohon...keluarkan aku dari tempat ini sekarang"
"Tolong selamatkan kami, Jung SinB"
Tolong...
Tolong...
Tolong...
.
.
.
.
."ARRGGHHH SIALAN!"
SinB refleks terbangun dari tidur panjangnya, setelah dibayang-bayangi oleh deretan mimpi buruk yang terus menghantuinya sepanjang malam.
Hal tersebut sontak membuat Umji yang tengah duduk santai di atas tempat tidurnya pun ikut terkejut setengah mati dan langsung melihat ke bawah untuk mengecek keadaan teman satu selnya.
"Ada apa, SinB-ssi? Mengapa kau tiba-tiba berteriak sekencang itu?" Tanya Umji dengan raut wajah yang cukup khawatir.
SinB tak merespon pertanyaan gadis bermarga Kim itu selama beberapa detik. Ia masih sibuk menenangkan diri seraya menetralkan laju nafasnya yang tak beraturan.
Gambaran dari sosok-sosok gadis yang hadir di dalam mimpi SinB pun kembali menerornya.
Keduanya terlihat kurus renta, pucat pasi, serta terus meminta pertolongan SinB untuk membebaskan mereka dari sebuah kurungan yang sempit, pengap, dan gelap.
SinB lantas mengusap wajahnya kasar. Sepertinya ia mengetahui, siapa identitas dari gadis-gadis di dalam mimpinya itu.
"Ya, Jung SinB? Kau baik-baik saja, kan? Ayolah, jawab pertanyaanku!"
Merasa gemas karena SinB sama sekali tidak meresponnya sedikitpun, Umji segera beranjak turun dari tempat tidurnya dan berjalan menghampiri SinB yang tampak sangat pucat di matanya.
"A-aku...aku tidak apa-apa kok. Sungguh" Jawab SinB berbohong. Sebenarnya, ia sedang tidak baik-baik saja sekarang.
"Hmm jangan berbohong kepadaku, SinB-ssi. Sorot matamu berkata lain sekarang"
Umji lantas mendudukkan dirinya di samping SinB, sembari memandang wajah gadis itu dengan lembut,"Ceritakan saja padaku, jangan terlalu dipendam. Mungkin saja...aku bisa membantumu menyelesaikan masalahnya"
SinB kembali membisu dan tak merespon seorang Kim Umji yang bersikap friendly dan begitu perhatian kepada dirinya. Ia merasa sangat gengsi jika harus menceritakan rentetan mimpi buruk itu kepada Umji.
Apalagi, bunga-bunga tidur tersebut pasti berkaitan erat dengan Yerin dan Eunha yang saat ini masih dikurung di dalam sel isolasi.
"K-kapan mereka berdua akan dibebaskan?"
Ekspresi wajah Umji langsung berubah seketika setelah mendengar pertanyaan singkat dari SinB. Ia pun menunduk sebentar, lalu kembali mendongakkan kepalanya dan menatap SinB dengan sendu.
"Sepertinya besok, jika dihitung dari hari pertama mereka dimasukkan ke dalam sana" Jawab Umji seraya menghembuskan nafasnya berat,"Bukankah kau sendiri yang mengatakan semuanya kepadaku kemarin?"
"Aku...aku hanya..." SinB mengusap-usap lehernya,"Aku hanya merasa khawatir saja terhadap mereka berdua. Aku harap Yerin-ssi dan Eunha-ssi baik-baik saja setelah dikeluarkan dari sana besok siang"
Kedua mata Umji mulai berkaca-kaca. Gadis itu pun memalingkan wajahnya dan menghapus aliran bening yang telah mengalir di pipinya itu dengan cepat,"Aku juga berharap demikian, SinB-ssi. Tapi..."
Hiks!
SinB sontak melotot sempurna saat telinganya menangkap suara isakan yang tentu saja berasal dari bibir teman satu selnya. Ia refleks memegang bahu Umji dan berusaha memeriksa kondisi si pemilik marga Kim yang terlihat semakin berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️
FanficBagaikan sebuah takdir, kami dipertemukan di dalam situasi dan kondisi yang tak pernah diduga-duga sebelumnya... "Ayo kita melarikan diri dari penjara terkutuk ini" "Let's do it!!" Starring : GFRIEND and Other casts Action, Crime, Friendship, 17+ By...