Kedua kaki jenjang milik gadis itu bergerak beriringan menyusuri area halaman belakang yang kini telah dipadati oleh puluhan tahanan lapas. Ia berjalan dengan gontai, seakan ada sesuatu yang tengah membebani pikirannya sekarang.
Tak berselang lama, ia pun menghela nafas dan menghentikan langkahnya yang terasa semakin berat. Mengapa dirinya tidak bisa melupakan insiden buruk yang terjadi di Prison Battle kemarin?
'Jeon Somi, paboya. Berhentilah memikirkan hal tersebut. Kumohon, jangan menyiksa dirimu sendiri'
Somi lantas memejamkan mata sembari memukul kepalanya berkali-kali. Mengapa ia selalu bisa mengingat setiap kejadian buruk yang pernah terjadi di dalam hidupnya dengan sangat mudah?
Padahal, sudah bertahun-tahun Somi berusaha untuk melupakan tragedi naas yang menimpa salah satu orang yang paling ia sayangi di dunia ini.
Dan karena hal itulah juga, Somi bertekad kuat untuk menjejakkan kakinya sendiri di Prison Hope dan menuntut balasan setimpal terhadap setiap bajingan yang telah membuat seisi keluarganya menderita.
"Cih! Itu dia tokoh utama kita"
Somi berdecih kesal setelah atensinya tiba-tiba saja menangkap keberadaan sang pelaku yang berhasil meng-trigger mimpi buruk tersebut dari ingatannya.
Namun tanpa sadar, Somi malah melangkah maju menghampiri si tahanan yang tengah duduk mematung di dekat pagar pembatas. Pandangannya terlihat kosong. Ia sama sekali tak bergerak sedikitpun, sama seperti seseorang yang tengah menyesali perbuatannya setelah melakukan sebuah kesalahan yang cukup fatal di dalam hidupnya.
Somi geram. Ia ingin sekali menghajar keparat itu sekarang.
Grepp!
Langkah Somi tiba-tiba saja terhenti saat ia merasa bahwa ada seseorang yang menahan lengannya dengan kuat. Ia refleks berbalik badan dan membulatkan kedua matanya lebar-lebar.
"Sialan! Mengapa kau selalu saja menganggu hidupku, Kim Chungha?!" Amuknya kepada sang pemilik nama yang kini tengah memperlihatkan ekspresi datarnya yang terkesan begitu menyebalkan,"Lepaskan aku sekarang!"
"Apa kau ingin mencari gara-gara dengannya lagi eoh?" Hardik Chungha membuat tubuh Somi sontak menegang seketika. Skakmat,"Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Tebakanku benar, kan?"
"Y-ya, aku hanya..."
"Kau terlihat sangat gugup sekali saat ini, Somi-ya. Sebaiknya ikut saja denganku dulu dan tenangkan dirimu"
Chungha lantas menggandeng tangan Somi dan menarik gadis itu untuk menjauh dari sang target. Namun karena tak terima, Somi segera menepis tangan Chungha kemudian meluapkan emosinya di hadapan si pemilik marga Kim,"Berhentilah mencampuri setiap urusanku, bastard! Kau bukanlah orangtua ataupun kenalanku. Tidak usah bersikap sok kenal dan akrab!"
"Aku tahu, Jeon Somi! Aku tahu!" Balas Chungha dengan kedua netranya yang sudah berkaca-kaca,"Aku memang bukan siapa-siapa bagimu. Akan tetapi...aku hanya ingin mengingatkanmu sebagai seorang teman, untuk tetap menjadi manusia yang beradab dan selalu menghargai hak orang lain"
Atensi Chungha langsung tertuju ke satu titik,"Jangan mengganggunya. Biarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Dia butuh waktu untuk sendirian saat ini" Ujarnya lembut.
Somi lantas berpaling dan menatap sang lawan bicara dengan tajam,"Siapa bilang kalau aku akan mengganggunya?! Justru kaulah yang terus-menerus menganggu diriku sekarang! Apa kau tidak mempunyai cermin untuk berkaca eoh?!"
"Shhhh diamlah" Chungha dengan sigap membekap mulut Somi lalu menarik tubuhnya dengan sekuat tenaga,"Tahanan-tahanan lain bisa mendengar suara cemprengmu nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️
FanfictionBagaikan sebuah takdir, kami dipertemukan di dalam situasi dan kondisi yang tak pernah diduga-duga sebelumnya... "Ayo kita melarikan diri dari penjara terkutuk ini" "Let's do it!!" Starring : GFRIEND and Other casts Action, Crime, Friendship, 17+ By...