Chapter 23 : Escape From Prison Hope (1)

161 34 1
                                    

"JUNG SINB AWAS!!"

Suara bernada bass yang sangat familiar itu mendadak terdengar di telinga SinB, dan membuat konsentrasi si gadis bermarga Hwang menjadi kembali sepenuhnya.

Dengan gesit, SinB langsung berhasil menghindari serangan yang hendak dilayangkan oleh Changsub tepat pada waktunya. Ia pun jatuh terduduk di atas lantai seraya menyaksikan adegan perebutan pisau yang tengah dilakoni oleh sipir bajingan itu bersama dengan seorang lelaki jangkung yang sangat ia kenal.

"Mo-Moonbin?" Gumam SinB tak percaya dengan pemandangan yang ia lihat sekarang. Mengapa Moonbin bisa tahu bahwa ia tengah berada di area ini? Apa si bodoh itu mengikutinya diam-diam dari halaman belakang?

"Arrghhh!"

Tak berselang lama, suara ringisan milik Moonbin kembali tertangkap oleh indera pendengaran SinB. Kedua netranya melotot lebar seketika, menyadari bahwa lengan rekannya itu telah terluka parah dan mengeluarkan banyak darah karena tersayat oleh tajamnya mata pisau yang ditebas oleh Changsub.

Moonbin pun mundur perlahan-lahan, sembari menahan rasa sakit serta berusaha untuk menutupi luka menganga di lengan kirinya tersebut. Yang lebih sialnya lagi, Moonbin sepertinya baru sadar bahwa mata pisau yang digunakan Changsub untuk melukainya ternyata sudah berkarat cukup parah.

Ia tentu saja panik bukan main. Jika luka ini tidak segera diobati dengan baik dan tepat oleh tenaga medis, maka sudah bisa dipastikan bahwa infeksi kronis dari ribuan hingga jutaan bakteri yang mendiami pisau berkarat itu akan segera menyerang sistem imun di dalam tubuhnya dan membuat kesehatan lelaki itu menjadi terganggu. Bahkan hal tersebut bisa saja mengancam nyawa Moonbin, akibat ganasnya bakteri tetanus yang akan terus berkembang biak di lukanya.

"Bagaimana rasanya eoh? Apakah sakit? Hahahahaha!" Tawa Changsub kesetanan. Ia terlihat sangat puas dan menikmati ekspresi kesakitan Moonbin yang berhasil membuat adrenalinnya menjadi semakin terpacu,"Itulah akibatnya jika Anda berani untuk ikut campur ke dalam urusan saya bersama dengan perempuan j*l*ng itu!"

"HENTIKAN SEMUA KEGILAAN INI, BRENGSEK!"

SinB lantas naik pitam dan berusaha untuk menghentikan aksi nekat sang sipir yang sudah sangat melewati batas. Akan tetapi, ia tentunya juga harus berhati-hati terhadap senjata tajam karatan yang ditodongkan oleh Changsub kepada dirinya sekarang.

"Cih! Kalian berdua tidak akan pernah bisa menghentikan saya!" Seru Changsub seraya membersihkan noda darah yang membekas di sudut bibirnya. Wajahnya babak belur dan membengkak hebat karena dihajar habis-habisan oleh SinB barusan.

Nyatanya, Changsub memang sudah kalah telak sekarang, apalagi saat ini ia tengah dihadang oleh dua lawan sekaligus. Akan tetapi, lelaki itu masih mengelak dan tetap kukuh untuk melanjutkan pertarungan tersebut, dalam kondisi yang sangat memprihatinkan,"Anda dan si pahlawan kesiangan itu hanyalah sekumpulan hama-hama penganggu yang harus dimusnahkan sepenuhnya dari dunia ini!"

"Teruslah berkoar-koar, bajingan gila! Aku sama sekali tidak takut denganmu!" Balas SinB tak mau kalah.

Gadis Hwang itu sempat menatap kearah Moonbin yang tengah berdiri di seberang sana, mencoba untuk memastikan keadaan sang rekan yang tampak melemah karena mulai merasakan efek samping dari infeksi bakteri ganas pada luka sayat di lengannya,"Pergilah, bodoh! Biar aku saja yang tangani bajingan ini!"

"Tidak, SinB-ssi!" Tolak Moonbin masih memaksakan dirinya untuk menolong gadis yang berhasil merebut hatinya itu,"Aku baik-baik saja. Aku masih bisa bertahan. Kau tenang saja, ok?"

SinB lantas berdecih kesal. Dasar keras kepala! Si bodoh ini benar-benar membuat emosinya menjadi memuncak seketika.

Padahal SinB sudah berusaha keras untuk memperingatkan Moonbin agar bergegas pergi dari sana dan tidak menempatkan dirinya sendiri ke dalam bahaya besar. Namun entah mengapa, Moonbin sama sekali tak bergeming dan malah semakin mengunci tatapan intensnya terhadap SinB, seakan-akan tak mau meninggalkan gadisnya sendirian bersama dengan sipir gila itu barang sejengkal saja.

[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang