01 . A Beautiful Tiger

667 53 4
                                    

"The first time, when i met you"

***

HARI pertama sekolah di SMA. Seorang gadis bersurai hitam sepinggang sedang memakai sepatunya dan bersiap berangkat ke sekolah.

“Kaa-san, Akira berangkat dulu yah” Ujar gadis yang bernama Akira Hwa tersebut.

“Oh, iya nak. Hati-hati dijalan ya” Ujar seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya.

“Ha’i wakarimashita”Ujar gadis tersebut sambil keluar rumah.

Sambil berjalan santai menuju halte bisnya, ia pun mengambil permen dari saku roknya, membuka bungkusnya, dan mengemutnya santai.

“Yey yey, hari pertamaku di SMA! Aku harus dapat banyak teman kali ini” Gumam Akira sambil bersenandung ria.

Akhirnya ia pun sampai di halte dan duduk di bangku yang disediakan sambil menunggu bisnya.

“Nee, Kechinn, ini masih terlalu pagi!” Ujar seorang anak laki-laki berambut pirang seusianya sambil merengek pada teman lelaki disebelahnya yang lebih tinggi dan tampak seperti preman.

“Mikey, ini adalah hari pertama di SMA. Kau harus memberikan kesan yang baik” Ujar laki-laki berpotongan aneh dan bertato di kepalanya tersebut.

“Huh, lagipula kita juga bakal jarang masuk kelas, buat apa kesan baik” Ujar lelaki berambut pirang tersebut.

“Hm, iya sih, yaudah nanti habis upacara penyambutan bolos skuy” Ujar lelaki berpotongan aneh tersebut.

“Nah, gitu dong, baru asik! Oh, Takemicchi kan juga sekolah disekolah kita kann?” Ujar lelaki berambut pirang tersebut.

“Yah, dengan pacarnya juga” Ujar lelaki berpotongan aneh tersebut.

“Nee, nee, Kechinn, kapan aku punya pacar? Aku juga ingin punya pacar!”

“Memangnya siapa yang mau dengan orang sepertimu”

“Hidoi yo, Kechinn!”

“Ah, berandalan sepertinya, padahal awalnya mau kusapa karena memakai seragam yang sama denganku, tapi tidaklah. Aku mau kehidupan SMA ku jadi mulus-mulus saja” Gumam Akira sambil mengunyah permennya agar cepat habis dikarenakan bis yang ia tunggu telah sampai.

***

Bis pagi hari penuh sesak dan hanya tersisa tempat untuk berdiri.

“Hee, ada seorang anak perempuan seusiaku yang memakai seragam sama denganku dibis ini juga!” Gumam Akira senang. Ia pun segera mendekati anak perempuan tersebut dan berdiri disebelahnya.

Kedua anak lelaki yang memakai seragam yang sama dengannya pun juga ikut memasuki bis ini.

Bis kembali berjalan. Disetiap pemberhentian halte, bis ini berhenti dan membuat penumpang yang berdiri sedikit mengoleng karena keseimbangannya yang tidak kokoh.

“Sumimasen, nona”

Akira menoleh melihat seorang pria yang menubruk teman perempuannya ketika bis berhenti.

“H-ha’i” Ujar gadis itu dengan tatapan yang agak kesal dan sedikit bingung.

Bis sudah berhenti dua kali dan dalam kesempatan tersebut, Akira mengamati pria tersebut yang selalu menubruk teman perempuannya. Lalu, halte bis ketiga sudah hampir terlihat dan mata Akira tak berhenti mengamati gerak-gerik pria tersebut.

“CRIEEET”

Bus kembali berhenti dan benar saja, pria tersebut kembali menubruk gadis tersebut dan kali ini membuatnya sampai terjatuh, dan- salah satu tangannya menyentuh dada gadis itu. Tetapi, sebelum gadis itu berteriak, suara retakan tulang lebih dulu terdengar,

“KRETEK KREKK”

Yah, Akira sudah kehabisan kesabarannya. Ia tau pria ini tak lain adalah pria hidung belang yang suka mencari mangsa anak sekolahan di bis. Sambil memuntir tangan kanannya kebelakang, Ia menginjak punggung lelaki tersebut.

“Arghhh! Tolong! Saya diserang oleh anak gila ini!” Teriaknya kesakitan.

Bus tidak dijalankan dan semua penumpang maupun supir memberikan seluruh atensinya ke sumber suara. Begitu pula dengan dua orang lelaki yang awalnya tak terlalu peduli dengan keadaan sekitar.

“H-hei, itu kan, pacarnya Takemichi?” Ujar lelaki berpotongan aneh.

“Yah, itu Hina-chan” Ujar lelaki bersurai pirang.

“Kelihatannya ada masalah sama cowo itu, skuy ngga Mi?” Ujar lelaki berpotongan aneh.

“Hee. Jangan dulu Kechin, kelihatannya ini semakin menarik tau” Ujar lelaki bersurai pirang.

“Lelaki ini tak lain hanyalah seorang pria hidung belang yang mencari mangsa gadis sekolah untuk dilecehkan! Tiga kali berhenti di halte bus, tiga kali pula lelaki ini sengaja menubruk teman saya! Saya mengamatinya sedari tadi! Dan akhirnya dia menyentuhkan tangannya pada daerah privasi teman saya!” Ujar Akira lantang.

“T-tidak! Saya benar-benar tidak sengaja! Hei, anak kecil jangan ikut campur urusan orang dewasa” Ujarnya sambil memberontak.

“Hei, temanku, menurutmu apakah lelaki ini sengaja atau tidak hm?” Ujar Akira dengan senyuman tipis.

“I-itu, benar! Pria ini saya rasa telah sengaja menubruk saya beberapa kali, hingga akhirnya dia melakukan hal tak senonoh pada saya!” Ujar gadis tersebut.

Para penumpang mulai menjudge lelaki tersebut dan petugas bis pun mengeluarkan lelaki tersebut. Beberapa saat kemudian bus kembali berjalan.

“A-arigatou” Ujar gadis tersebut.

“Douitashimashita, ada yang terluka?” Tanya Akira.

Gadis itu menggeleng sambil tersenyum tipis.

“Yokatta” Ujar Akira sambil tersenyum.

“A-ano, namaku, Tachibana Hina, bagaimana denganmu?”

“Namaku Akira Hwa, em, apa kau murid baru di SMA Tokyo?”

“Wah, jangan bilang kau juga?” Ujar Hina sambil tersenyum manis.

“Hm, aku juga nih, kita jadi teman yah?” Ujar Akira sambil tersenyum.

“H-ha’i, panggil saja aku Hina!” Ujarnya.

“Arigatou, Hina!”

***

“Nee, bagaimana Kechin, menarik bukan?” Ujar Mikey.

“Yah, ternyata cewe-cewe kuat juga ya” Ujar Draken.

“Hm, aku senang hari ini berangkat pagi” Ujar Mikey lirih sambil tersenyum tipis.

***

TBC.

A Broken PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang