06 . A Chicken

220 39 11
                                    

"Are you the strong one? Let me bet what second you will fall under my shoes"

***

WAKTU sudah menunjukkan pukul tiga sore. Setelah memakai pakaian lengkap untuk ekskul taekwondo, Akira langsung menuju ke lapangan yang biasa digunakan untuk latihan bersama Hina dan Emma. Emma bertanya tanding dalam rangka apakah ini, lantas mau tak mau, Akira pun juga menjelaskan kejadian kemarin kepada Emma.

“Hina-chann! Emma chan! Akira chan!” Panggil seorang lelaki yang suaranya tak asing bagi mereka. Rupanya dia adalah Takemichi.

“Wah, Draken-kun!” Emma berlari menuju kursi penonton dan segera duduk disebelah Draken.

“Eh, Emma-chan pindahan hari ini toh?” Ujar Mikey.

“Gimana sih, kan aku dah pernah bilang, jadinya ngga ada yang nyambut, hmph” Ujar Emma kesal.

“Draken-kun, aku cocok ngga pakai seragam sekolah baruku?” Ujar Emma.

“Yah, begitulah” Ujar Draken singkat.

Akira terpatung melihat penonton yang sangat banyak. Yah, sebenarnya dia sudah biasa melihat para penonton di saat kompetisi, tapi, penonton kali ini, hampir setengah penonton menggunakan setelan hitam-hitam khas Geng Tokyo Manji.

“A-ada apa ini?” Ujar Akira lirih.

“A-ano, gomen Akira-san, tadi Takemichi hanya menanyakan waktu kapan dimulainya pada Hina, Hina tak tau kalau Mikey mengajak anggota Toman begitu banyak. Akira grogi kah?” Ujar Hina.

“I-iya sedikit, tapi lebih takut akan hal lain” Kali ini Akira yakin, bukan hanya gosip belaka. Fakta bahwa ia dekat dengan anggota Toman bakal segera tersebar. Akira hanya berjalan ringan menuju bangku penonton, berusaha terlihat santai walaupun aslinya tidak.

“Eh, Mbak Akira” Ujar Hakkai Shiba.

“Wah, gas mbak, nanti ga usah malu-malu bogemnya”Ujar Pehyan.

“Kalau menang traktir lagi ya Akira-sann” Ujar Chifuyu.

“Kalau menang jadi pacarku” Ujar Mitsuya.

“Heh, dibilang by one dulu sini kok” Ujar Mikey menanggapi.

Akira hanya terkekeh menanggapi ‘kata-kata penyemangat’ dari para anggota Geng Tokyo Manji.

“Mikey, kok bawa pasukan sih? Kek mau perang tau” Ujar Akira lirih sambil mendekati Mikey.

“He, kan emang mau perang kan?” Ujar Mikey.

“Mikey!”

“Ngga panas rambutnya itu?” Ujar Mikey melihat Akira yang terus memperbaiki rambut panjangnya yang tak diikat.

“Lupa bawa kuncir rambut” Ujar Akira.

“Kechinn~ Pinjami Akira kuncir rambut satu lah” Ujar Mikey.

Draken merogoh sakunya dan mengambil satu buah karet rambut.

“Nih” Ujar Draken.

“Arigatou” Ujar Akira.

Akira pun segera menguncir rambutnya yang panjang sepinggang dengan gaya pony tail.

Entah karena panasnya mentari sore atau apa, membuat wajah Mikey yang sedang memandanginya menjadi kemerahan. “Cantik” Gumamnya dalam hati.

“Akira-san cantik” Ujar Smiley.

“Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan” Ujar Mitsuya.

A Broken PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang